Unsur- Unsur Film Tinjauan Tentang Film 1.

1. Gambar sudah tidak sanggup menjelaskan 2. Gambar tidak efektif dan efisien 3. Suara digunakan untuk menunjang mood, suasana atau perasaan. 4. Suara dipergunakan sebagai relitas. e. Konsentrasi Penuh Berbeda dengan radio yang mana pada saat kita sedang mendengarkan radio, kita bisa dengan leluasanya bergerak dan melakukan aktivitas dengan bebas, akan tetapi berbeda halnya pada saat kita menyaksikan film pasti kita harus fokus pada film tersebut dan terbebas dari suara kebisingan diluar, karena biasanya pada saat menonton film ruangnya adalah ruang kedap suara. f. Identifikasi Psikologi Jika kita berda dalam gedung, dengan suasana gedung bioskop yang telah membuat pikiran dan perasaan kita larut dalam cerita yang disajikan, karena disini penghayatan kita sangat mendalam dan sering sekali kita tidak sadar tiba-tiba hanyut kedalam suasana dan merasa kita berada di dalam cerita tersebut. Jika kita menyaksikan film komedi maka kita akan terbawa suasana riang, serta ketika kita menyaksikan film sedih maka kita akan terhanyut dan perasaan kita menjadi sedih, dan film yang memiliki isi cerita yang dapat membangkitkan motivasi maka penonton yang menyaksikan pastinya akan termotivasi dan melakukan hal yang dicontoh dalam film tersebut, gejala ini dalam ilmu jiwa sosial disebut identifikasi psikologi. 29

4. Jenis – Jenis Film

Film – film yang telah beredar memiliki beberapa jenis. Jenis- jenis film tersebut dapat diklasisfikasikan menjadi: a. Film Drama, adalah suatu kejadian peristiwa hidup yang hebat, mengandung konflik pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Sifat drama: romantis, tragedi, dan komedi. b. Film Realisme, adalah film yang mengandung revelansi dengan kehidupan keseharian. c. Film Sejarah, melukiskan kehidupan tokoh tersohor dan peristiwanya. d. Film Perang, menggambarkan peperangan atau situasi di dalammya atau setelahnya. e. Film Futuristik, menggambarkan masa depan secara khayali. f. Film Anak, mengupas kehidupan anak-anak. g. Film Kartun, adalah cerita bergambar yang mulanya lahir dari media cetak, kemudian diolah sebagai cerita bergambar, bukan saja sebagai story board melainkan gambar yang sanggup bergerak dengan tekhnik animation atau single stroke operation. h. Film Adventure, adalah film pertarungan yang tergolong film klasik. i. Film Crime Story, pada umumnya mengandung sifat-sifat heroik. j. Film Sex, menampilkan erotisme. 29 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi massa Suatu Pengantar Bandung: Simbioasa Rekatama Media,2004, h.136