Karakteristik Film Tinjauan Tentang Film 1.

dicontoh dalam film tersebut, gejala ini dalam ilmu jiwa sosial disebut identifikasi psikologi. 29

4. Jenis – Jenis Film

Film – film yang telah beredar memiliki beberapa jenis. Jenis- jenis film tersebut dapat diklasisfikasikan menjadi: a. Film Drama, adalah suatu kejadian peristiwa hidup yang hebat, mengandung konflik pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Sifat drama: romantis, tragedi, dan komedi. b. Film Realisme, adalah film yang mengandung revelansi dengan kehidupan keseharian. c. Film Sejarah, melukiskan kehidupan tokoh tersohor dan peristiwanya. d. Film Perang, menggambarkan peperangan atau situasi di dalammya atau setelahnya. e. Film Futuristik, menggambarkan masa depan secara khayali. f. Film Anak, mengupas kehidupan anak-anak. g. Film Kartun, adalah cerita bergambar yang mulanya lahir dari media cetak, kemudian diolah sebagai cerita bergambar, bukan saja sebagai story board melainkan gambar yang sanggup bergerak dengan tekhnik animation atau single stroke operation. h. Film Adventure, adalah film pertarungan yang tergolong film klasik. i. Film Crime Story, pada umumnya mengandung sifat-sifat heroik. j. Film Sex, menampilkan erotisme. 29 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi massa Suatu Pengantar Bandung: Simbioasa Rekatama Media,2004, h.136 k. Film Misterihoror, mengupas terjadinya fenomena supranatural yang menimbulkan rasa wonder, heran, takjub, dan takut. 30 l. Film Berita newsreel, adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar terjadi karena sifatnya berita, maka film yang disajikan kepada publik harus mengandung nilai berita news value. 31

5. Fungsi Film

Pada dasarnya fungsi film adalah sebagai salah satu nilai yang dapat memuaskan kebutuhan kita sebagai manusia. Khususnya sebagai pemenuhan kebutuhan psikologi dan spiritual dalam kehidupan. Seperti halnya televisi, film adalah alat media yang berfungsi sebagai media siaran. Film juga memiliki tujuan bagi khalayak yang menonton film, yaitu untuk memperoleh hiburan, akan tetapi dalam hal ini film memiliki fungsi informatif maupun edukatif bahkan persuasif. 32 Bahawa selain sebagai media hiburan dan komuditas ekonomi, film dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka membangun bangsa yang memiliki karakter karena biasanya karakter bangsa tercermin dari film yang dibuat. 33 Fungsi edukasi dalam film dapat tercapai apabila isi dalam film tersebut memiliki pesan dan alur cerita yang berbobot serta dapat menjadi media pembelajaran bagi yang menyaksikannya, karena fungsi film itu sendiri bukanlah sebagai media hiburan dan komuditas ekonomi 30 Aep kusnawan et.al., Komunikasi dan Penyiarn Islam, Mengembangkan Tabligh Melalui Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, Film dan media Digital, Bandung: Penerbit Alumni, 1998, h.195-196 31 Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: Penerbit Alumni, 1981, h.195-196 32 Wiryanti, Teori Komunikasi Massa, Jakrta: PT. Grasindo, 2000, h.87 33 Elvinaro Ardianto, dkk. Komunikasi Massa, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, h.145 semata, tetapi film sebagai media komunikasi massa yang bisa menghibur dan menjadi nilai tambah apabila film yang di angkat dan disuguhkan kepenonton disajikan secara berimbang dan mendidik. 34

6. Pengaruh Film

Film sangat berpengaruh bagi jiwa manusia. Penonton tidak hanya terpengaruh sewaktu dan selama mereka menonton, tetapi terus sampai waktu yang cukup lama. Yang mudah terpengaruh oleh film adalah anak-anak dan remaja. Kita sering menyaksikan mereka dalam tingkah laku dan cara berpakaian, tidak jarang mereka mengikuti penampilan artis-artis dalam film, seperti cara mereka tertawa, bersiul, merokok, duduk, berjalan, menegur, dan lain sebagainya. Celana sempit dengan kemeja kotak-kotak disertai ikat pinggang yang lebar ala koboy, topi laken ala detektif, itu semua adalah pengaruh dari film. Pada suatu waktu bermunculan pemuda putra dengan rambutnya yang berjambul ala Tonny Curtis, lain waktu ada yang berpakaian jaket merah ala James Dean, dan tampak dimana-mana “007-nya James Bond”. Begitu pula remaja Putrinya ada yang berdandan dan berpakaian ala Korea. Pengaruh film tidak hanya menimbulkan efek yang positif, celakanya film juga sering menimbulkan akibat yang lebih parah atau menimbulkan efek yang negatif, khususnya pada remaja yang sedang mencari jati diri. Film saat ini, sangat berpengaruh pada masyarakat Indonesia, terbukti dengan sering terjadinya pembunuhan. Perampokan, 34 Elvinaro Ardianto, dkk. Komunikasi Massa, h.145 pemerkosaan, pelecehan seksual dan lain sebagainya yang dilakukan layaknya seperti aktor dalam sebuah film. Banyak diantara mereka yang mengaku sendiri, bahwa mereka melakukan dengan meniru dari film yang mereka tonton. Jadi, pengaruh film itu tergantung dari filmnya sendiri, jika film yang ceritanya bagus dan mendidik sudah tentu berpengaruh baik kepada masyarakat, begitu pula sebaliknya. 35

D. Film Sebagai Media Dakwah

Dakwah selama ini diidentikan dengan ceramah melalui media lisan. Namun seiring dengan era globalisasi, dimana tren informasi dan komunikasi semakin berkembang, media film seharusnya dapat mengambil peranan yang cukup signifikan dalam penyebaran pesan-pesan keagamaan. 36 Film sebagai salah satu produk kemajuan teknologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap arus komunikasi yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Bila dilihat lebih jauh, film bukan hanya sekedar tontonan atau hiburan belaka, melainkan sebagai suatu media komunikasi yang efektif. Melalui film kita dapat mengekspresikan seni dan kreatifitas serta mengkomunikasikan nilai-nilai atau kebudayaan dari berbagai kondisi masyarakat. Dalam penyampaian pesan melaluli film, terjadi proses yang berdampak signifikan bagi para penontonnya. Ketika menonton sebuah film, terjadi identifikasi psikologis dari diri penonton terhadap apa yang 35 Apriyanto, Film dan Asalanya, Jakarta: Gramedia,2006, h.57 36 Uwes Fatoni, Menyambut Booming Film AAC, artikel di akses pada tanggal 06 Juli 2013 dar i http:kanguwes.wordpress.com20080310menyambut-booming-film-aac, pada pukul 18.30 wib