Penetrasi Cahaya TSS Total Supended Solid

11 penting karena dua lapisan memiliki sifat yang berbeda; lapisan bawah berisi DO lebih rendah dan lebih banyak nutrisi dari pada permukaan. Danau tropis yang dalam umumnya mengalami pembagian suhu sepanjang tahun Arnel, 2002.

2.7.1.2 Intensitas Cahaya

Intensitas merupakan faktor yang mempengaruhi penyebaran ikan. Intensitas cahaya bagi organisme akuatik berfungsi sebagai alat orientasi yang akan mendukung kehidupan organisme tersebut dalam habitatnya. Apabila intensitas cahay berkurang maka proses fotosintesis akan terhambat sehingga oksigen dalam air makin berkurang, dimana oksigen dibutuhkan organisme untuk metanolisme Barus, 1996. Fotosintesis hanya dapat berlangsung bila intensitas cahaya yang sampai kesatu sel alga lebih besar dari pada suatu intensitas tertentu. Nilai penetrasi cahaya sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, kekeruhan air serta kepadatan plankton suatu perairan Nybakken, 1992.

2.7.1.3 Penetrasi Cahaya

Penetrasi cahaya merupakan besaran untuk mengetahui sampai kedalaman berapa cahaya matahari dapat menembus lapisan suatu ekosistem perairan. Nilai ini sangat penting dalam kaitannya dengan laju fotosintesis. Besar nilai penetrasi cahaya ini dapat diidentifikasikan dengan kedalaman air yang memungkinkan masih berlangsungnya proses fotosintesis. Nilai penetrasi cahaya sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, kekeruhan air serta kepadatan plankton Barus, 2001. Kedalaman penetrasi cahaya akan berbeda setiap ekositem air yang berbeda. Pada batas akhir penetrasi cahaya disebut sebagai titik kompensasi, yaitu titik pada lapisan air, dimana cahaya matahari mencapai nilai minimum yang menyebabkan proses asimilasi dan respirasi berada dalam keseimbangan. Dapat juga diartikan bahwa pada titik kompensasi cahaya ini, konsentrasi karbondioksida dan oksigen akan berada dalam keadaan relatif konstan Barus, 2004. 12

2.7.1.4 TSS Total Supended Solid

Zat padat tersuspensi Total Supended Solid adalah semua zat padat pasir, lumpur, dan tanah liat atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup biotik seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati abiotik seperti detritus dan partikel-partikel anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan Sihombing, 2011. Total padatan tersuspensi adalah bahan-bahan tersuspensi diameter 1 m yang tertahan pada saringan milipore dengan diameter 0,45 m. Masuknya padatan tersuspensi ke dalam perairan dapat menimbulkan kekeruhan air, hal ini menyebabkan menurunnya laju fotosintesis fitoplankton, sehingga produktivitas primer perairan menurun, yang pada gilirannya menyebabkan terganggunya keseluruhan rantai makanan. Padatan tersuspensi yang tinggi akan mempengaruhi biota di perairan, secara langsung TDS yang tinggi dapat menggangu biota perairan seperti ikan karena tersaring oleh ingsang Sitorus, 1991.

2.7.1.5 TDS Total Dissolved Solid