13 pH merupakan suatu ekspresi dari konsentrasi ion hydrogen H
+
di dalam air. Biasanya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H, pH sangat
penting sebagai parameter kualitas air, karena ia mengontrol tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam air. Selain itu ikan makhluk-makhluk
akuatik lainnya hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan diketahui nilai pH maka kita akan tahu apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang
kehidupan organisme air Rifai Nasution, 1993. Menurut Barus 2004, organisme air dapat hidup dalam suatu perairan
yang mempunyai nilai pH netral dengan kisaran toleransi antara asam lemah sampai basa. Nilai pH yang terlalu asam atau basa berbahaya bagi kelangsungan
hidup plankton karena akan menyebabkan berbagai gangguan metabolisme dan respirasi. Toleransi organisme terhadap pH dibedakan menjadi stenion, yaitu
organisme yang mempunyai toleransi sempit terhadap fluktuasi pH, dan euryion, yaitu organisme air yang mempunyai toleransi luas terhadap fluktuasi pH.
2.7.2.2 DO Dissolved oxygen
Oksigen terlarut Dissolved Oxygen = DO dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian
menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam
suatu perairan tersebut. Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung dari beberapa faktor, seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan
udara seperti arus, gelombang dan pasang surut Salmin, 2005. Kelarutan maksimum oksigen di dalam air terdapat pada suhu 0°C, yaitu
sebesar 14,16 mgL O
2
. Konsentrasi ini akan menurun sejalan dengan meningkatnya suhu air. Dengan peningkatan suhu akan menyebabkan konsentrasi
oksigen akan menurun dan sebaliknya suhu yang semakin rendah akan meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut Barus, 2004.
Oksigen diperlukan oleh ikan-ikan untuk menghasil energi yang sangat penting bagi pencernaan dan asimilasi makanan, pemeliharaan keseimbangan
osmotik dan aktivitas lainnya. Jika persediaan oksigen di perairan sangat sedikit maka perairan tersebut tidak baik bagi ikan dan makhluk hidup lainnya yang
14 hidup di air, karena akan mempengaruhi kecepatan makan dan pertumbuhan ikan
Wardhana, 1995.
2.7.2.3 BOD Biochemical Oxygen Demand
Biochemical Oxygen Demand BOD atau kebutuhan oksigen biologis adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam memecah
bahan organik. Pengurairan organik melalui proses alamiah yang mudah terjadi apabila air lingkungan mengandung oksigen yang cukup Wardhana, 1995.
Dalam proses oksidasi secara biologis ini tentu saja dibutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan dengan proses oksidasi secara kimiawi. Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pengukuran BOD adalah jumlah senyawa organik yang diuraikan, tersedianya organisme aerob yang mampu menguraikan senyawa
organik tersebut dan tersedianya sejumlah oksigen yang dibutukan dalam proses penguraian itu Barus, 2004.
2.7.2.4 COD Chemical Oxygen Demand