75
D. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil dari data perhitungan dan analisia data yang
telah dilakukan,
penulis menginterpretasikan
hasil perhitungan diatas dengan menggunakan:
1. Interpretasi Secara Kasar Sederhana Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien korelasi r
xy
. yaitu 0,5 9 jika diperhatikan maka angka indeks korelasi yang
diperoleh tidak bertanda negatif, ini berarti korelasi antara variabel X kegiatan ekstra-kurikuler dan variabel Y prestasi
belajar siswa terdapat hubungan yang search, dengan istilah lain terdapat korelasi yang positif. Kemudian nilai tersebut
diinterpretasikan dengan card sederhana yaitu dengan memberikan interpretasi terhadap angka koefisien Korelasi Product Moment.
Apabila, diperhatikan besamya r
xy
yang telah diperoleh 0,59 temyata terletak antara 0,40 - 0,70, berarti antara variabel X dan
variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup. 2. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai r Product Moment
Pertama:. merumuskan hipotesa alternatif Ha yaitu; Ada atau terdapat korelasi positif yang signifikan atau meyakinkan antara
variabel X dan variabel Y. Kedua : mencari degree of freedom df atau derajat bebas
db adapun rumusnya sebagai berikut: df = N-nr
keterangan: df
= degree of freedom N
= Number of cases nr
= Banyaknya variabel yang dikorelasikan Penelitian ini mengambil sampel 63 orang siswa yang diambil
secara acak dari kelas VIII dan IX. Variabel yang dikorelasikan
76
sebanyak dua buah yaitu kegiatan ekstrakurikuler dengan hasil belajar siswa, jadi nr 2. Dengan rumus diatas, maka diperoleh nilai df = 63
– 2 = 61.
Ketiga : berkonsultasi pada tabel r product inoinent. Apabila r
xy
sarna besar atau lebih besar dari pada r tabel atau r
t
, maka hipotesa altematif Ha diterima, karena teruji kebenarannya. Nat-
nun apabila r„ ,
lebih kecil dari pada r tabel atau rt, rnaka hipotesa alternatif Ha ditolak karena tidak teruji kebenarannya.
Dengan mellhat tabel r Product JWnient, maka dapat diketahui bahwa dengan df sebesar 61 diperoleh r tabel pada taraf signifikansi
5 = 0,250 dan pada taraf signifikansi 1 = 0,325. Keempat : membandingkan besarnya r
x y
dengan rtabel. Nilai r
x y
yang diperoleh adalah 0,59 , sedangkan nilai rtabel masing-masing pada taraf signifikansi 5= 0,250, dan pada taraf
signifikansi 1= 0,325. Ternyata nilai r hitung 0,59 lebih besar daripada nilai r tabel, baik pada taraf signifikansi 5 maupun pada
taraf signifikansi 1. Maka hipotesa altematif Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh
siswa berpengaruh terhadap prastasi belajar mereka didalam kelas. Selanjutnya untuk, mencari dan mengetahui seberapa besar
kontribusi variabel kegiatan ekstrakurikuler terhadap variabel y prestasi belajar siswa, maka dipergunakan rumus sebagai berikut:
KD .= r2 x 100
Keterangan: KD = Koefisien Determination kontribusi variabel x terhadap variabel y
R = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
KD = r
2 X
100y K D = 0.592
X
100 KD = 0.35 x 100
KD = 35
Dengan melakukan perhitungan diatas maka dapat di ketahui
77
bahwa variabel X kegiatan ekstrakurikuler tersebut bptpengaruh terhadap variabel Y prestasi belajar siswa sebesar 35.
Dengan demikian
dapat diketahui,
walaupun kegiatan
ekstrakurikuler yang ada pada SMP Muhammadiyah Parakan tergolong aktif, akan tetapi kegiatan ekstrakurikuler tersebut
tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di dalam kelas. Rendahnya kontribusi kegiatan
ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa dikarenakan materi yang diberikan dalam kegiatan ekstrakurikuler kurang atau bahkan tidak
menarik sehingga mereka merasa jenuh dan tidak tertarik mengikuti materi yang diberikan lihat tabel 30. Sehingga berdampak
kurangnya kontribusi materi yang diberikan kepada kegiatan belajar mereka di dalam kelas. Hal ini dapat diketahui dari
se ba gia d re sponde r ya ng m e nyata ka n bahwa m ate ri dalam ke gia ta n ekstrakurikuler jarang menunjang materi pelajaran di dalam
kelas lihat tabel 28. Selain
faktor materi
yang diberikan,
ternyata kegiatan
ekstrakurikuler tidak mampu meningkatkan intensitas belajar siswa, hal ini dapat diketahui lebih dari setengah responden menyatakan bahwa
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tidak membuat mereka semakin raj in belajar lihat tabel 31.
Selain kedua faktor diatas, rendahnya pengawasan dari pembina juga dianggap berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Lemahnya
kontrol dari penibina, kegiatan dapat dilihat dari jawaban responden yang sebagian besar menyatakan bahwa jarang sekali pembina
ekstrakurikuler memberikan teguran kepada peserta kegiatan? n yang tidak mematuhi aturan ketika kegiatan berlangsung lihat tabel 37. Hal
ini dapat inenyebabkan kurang efektifnya kegiatan ekstrakurikuler dalam menjalankan fungsinya yaitu sebagai kegiatan penunjang yang
diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap perkeinbangan akademik pesertanya.