IV.2 Aplikasi Grid Dalam Menghitung Gaya Dalam Pada Sistem Balok Bersilang
Pembahasan pada BAB III akan digunakan untuk menganalisa struktur dengan
menggunakan Finite Element Methode. Metode ini dikenal sebagai metode kekakuan atau
dikenal sebagai metode perpindahan karena dengan menggunakan metode ini, hal yang pertama diperoleh adalah perpindahannya. Lalu gaya-gaya batang dicari dengan
menggunakan perpindahan tersebut. Dalam analisa dengan menggunakan metode ini, diperlukan nilai-nilai kekakuan dari elemen-elemen strukturnya.
Pada subbab ini, akan diberikan contoh perhitungan grid gelagar jembatan baja yang memiliki sistem balok bersilangan yang memikul beban mati dan beban hidup yang nilai
nominalnya telah dihitung pada sub bab sebelumnya. Gaya-gaya pada balok gridsilang akan dihitung dengan menggunakan Finite Elemen Methode untuk menunjukkan penggunaan
elemen grid yang telah diperoleh pada bab sebelumnya dengan data-data yang diperoleh sebelumnya dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu dengan SAP
2000.Dimana model-model di atas dianalisa sehingga diperoleh gaya dalam dan displacement dari setiap model dengan masing-masing alternatif pembebanan sehingga akan diperoleh
konstribusi balok melintan ggelagar melintang terhadap balok memanjang gelagar memanjang.
Universitas Sumatera Utara
IV.3 Hasil Analisa SAP 2000 Versi Student
Jarak Gelagar memanjang Tetap 1.5 m dan jarak gelagar diafragma bervariasi pada kondisi pembebanan maksimum dengan nilai nominal beban yang sama Profil sama
WF36×300 memanjang dan WF 10×68 Gelagar Diafragma.
IV.3.a.Interaksi balok Grid yang terjadi pada gelagar memanjang akibat penambahan penambahan gelagar Diafragma pengaruhnya terhadap lendutan
Berikut ini adalah hasil saplot lendutan maksimum yang terjadi pada tiap Gelagar Memanjang untuk jumlah gelagar melintang yang bervariasi:
TABLE: Joint Displacements untuk 3 buah Gelagar Diafragma Model I Joint
OutputCase Gelagar
U1 U2
U3 R1
R2 R3
Text
Text Memanjang
m m
m Radians
Radians Radians
3
COMB1 I
-0.22286 -5.8E-12
0.030889 8
COMB1 II
-0.26587 -1.4E-07
0.024507 13
COMB1 III
-0.29183 -3.1E-12
0.009129 18
COMB1 IV
-0.29183 -3.1E-12
-0.00913 23
COMB1 V
-0.26587 -1.4E-07
-0.02451 28
COMB1 VI
-0.22286 -5.8E-12
-0.03089
TABLE: Joint Displacements untuk 5 buah Gelagar Diafragma Model II Joint
OutputCase Gelagar
U1 U2
U3 R1
R2 R3
Text
Text Memanjang
m m
m Radians
Radians Radians
4
COMB1 I
-0.23291 6.99E-17
0.022767 11
COMB1 II
-0.26454 7.16E-17
0.01804 18
COMB1 III
-0.28367 7.21E-17
0.006735 25
COMB1 IV
-0.28367 7.23E-17
-0.00674 32
COMB1 V
-0.26454 6.22E-17
-0.01804 39
COMB1 VI
-0.23291 1.6E-17
-0.02277
Universitas Sumatera Utara
TABLE: Joint Displacements untuk 7 buah Gelagar Diafragma Model III Joint
OutputCase Gelagar
U1 U2
U3 R1
R2 R3
Text
Text Memanjang
m m
m Radians
Radians Radians
5
COMB1 I
-0.23811 -9.1E-06
0.018171 14
COMB1 II
-0.2633 -9.4E-06
0.014384 23
COMB1 III
-0.27859 -7.4E-06
0.00542 32
COMB1 IV
-0.2787 -3.2E-06
-0.00527 41
COMB1 V
-0.26363 -1.7E-07
-0.01424 50
COMB1 VI
-0.23865 1.3E-06
-0.01803
TABLE: Joint Displacements untuk 9 buah Gelagar Diafragma Model IV Joint
OutputCase Gelagar
U1 U2
U3 R1
R2 R3
Text
Text Memanjang
m m
m Radians
Radians Radians
6
COMB1 I
-0.24514 3.08E-08
0.015182 17
COMB1 II
-0.26613 6.16E-08
0.01198 28
COMB1 III
-0.27884 6.16E-08
0.004475 39
COMB1 IV
-0.27884 6.16E-08
-0.00448 50
COMB1 V
-0.26613 6.16E-08
-0.01198 61
COMB1 VI
-0.24514 3.08E-08
-0.01518
TABLE: Joint Displacements untuk 11 buah gelagar Diafragma Model V Joint
OutputCase Gelagar
U1 U2
U3 R1
R2 R3
Text
Text Memanjang
m m
m Radians
Radians Radians
7
COMB1 I
-0.24487 8.99E-16
0.012949 20
COMB1 II
-0.26274 4.08E-16
0.010193 33
COMB1 III
-0.27355 1.59E-16
0.003806 46
COMB1 IV
-0.27355 1.26E-16
-0.00381 59
COMB1 V
-0.26274 4.59E-16
-0.01019 72
COMB1 VI
-0.24487 1.1E-15
-0.01295
TABLE: Joint Displacements untuk 13 buah Gelagar Diafragma Model VI Joint
OutputCase Gelagar
U1 U2
U3 R1
R2 R3
Text
Text Memanjang
m m
m Radians
Radians Radians
8
COMB1 I
-0.2468 2.18E-10
0.011371 23
COMB1 II
-0.26246 4.73E-10
0.00893 38
COMB1 III
-0.27193 5.09E-10
0.003332 53
COMB1 IV
-0.27193 5.09E-10
-0.00333 68
COMB1 V
-0.26246 4.73E-10
-0.00893 83
COMB1 VI
-0.2468 2.18E-10
-0.01137
Universitas Sumatera Utara
TABLE: Joint Displacements untuk 15 buah Gelagar Diafragma Model VII Joint
OutputCase Gelagar
U1 U2
U3 R1
R2 R3
Text
Text Memanjang
m m
m Radians
Radians Radians
9
COMB1 I
-0.24829 -6.9E-16
0.010154 26
COMB1 II
-0.26224 -4.8E-16
0.007955 43
COMB1 III
-0.27067 -6.5E-16
0.002966 60
COMB1 IV
-0.27067 -6.2E-16
-0.00297 77
COMB1 V
-0.26224 -4.9E-16
-0.00796 94
COMB1 VI
-0.24829 -6.8E-16
-0.01015
TABLE: Joint Displacements untuk 19 buah gelagar Diafragma Model VIII Joint
OutputCase Gelagar
U1 U2
U3 R1
R2 R3
Text
Text Memanjang
m m
m Radians
Radians Radians
11
COMB1 I
-0.25089 2.03E-14
0.008406 32
COMB1 II
-0.2624 1.92E-09
0.006553 53
COMB1 III
-0.26933 -1.3E-15
0.002438 74
COMB1 IV
-0.26933 -7.2E-16
-0.00244 95
COMB1 V
-0.2624 1.92E-09
-0.00655 116
COMB1 VI
-0.25089 2.32E-14
-0.00841
I II
III IV
V VI
Lendutan Pada Gelagar Memanjang
-0,222859 -0,265869 -0,291833 -0,291833 -0,26587
-0,22286 -0,3
-0,29 -0,28
-0,27 -0,26
-0,25 -0,24
-0,23 -0,22
-0,21
Le n
d u
ta n
m
GRAFIK LENDUTAN PADA GELAGAR MEMANJANG
UNTUK 3 BUAH GELAGAR DIARAGMA
Universitas Sumatera Utara
I II
III IV
V VI
Lendutan Pada Gelagar Memajang
-0,232911 -0,26454
-0,283671 -0,283671 -0,26454
-0,232911 -0,29
-0,28 -0,27
-0,26 -0,25
-0,24 -0,23
-0,22 -0,21
Le n
d u
ta n
m
GRAFIK LENDUTAN PADA GELAGAR MEMANJANG
UNTUK 5 BUAH GELAGAR DIAFRAGMA
I II
III IV
V VI
Lendutan Pada Gelagar Memanjang
-0,238109 -0,263303 -0,278592 -0,278704 -0,263633 -0,238651 -0,29
-0,28 -0,27
-0,26 -0,25
-0,24 -0,23
-0,22 -0,21
Le n
d u
ta n
m
GRAFIK LENDUTAN PADA GELAGAR MEMANJANG
UNTUK 7 BUAH GELAGAR DIARAGMA
I II
III IV
V VI
Lendutan Pada Gelagar Memanjang
-0,245135 -0,266133 -0,278839 -0,278839 -0,266133 -0,245135 -0,29
-0,28 -0,27
-0,26 -0,25
-0,24 -0,23
-0,22
Le n
d u
ta n
m
GRAFIK LENDUTAN PADA GELAGAR MEMANJANG
UNTUK 9 BUAH GELAGAR DIAFRAGMA
Universitas Sumatera Utara
I II
III IV
V VI
Lendutan Pada Gelagar Memanjang
-0,244874 -0,262743 -0,273551 -0,273551 -0,262743 -0,244874 -0,28
-0,27 -0,26
-0,25 -0,24
-0,23
Le n
d u
ta n
m
GRAFIK LENDUTAN PADA GELAGAR MEMANJANG
UNTUK 11 BUAH GELAGAR DIAFRAGMA
I II
III IV
V VI
Lendutan Pada gelagar Memanjang
-0,246802 -0,262461 -0,271926 -0,271926 -0,262461 -0,246802 -0,275
-0,27 -0,265
-0,26 -0,255
-0,25 -0,245
-0,24 -0,235
-0,23
Le n
d u
ta n
m
GRAFIK LENDUTAN PADA GELAGAR MEMANJANG
UNTUK 13 BUAH GELAGAR DIAFRAGMA
I II
III IV
V VI
Lendutan Pada Gelagar Memanjang
-0,248289 -0,262241 -0,27067
-0,27067 -0,262241 -0,248289
-0,275 -0,27
-0,265 -0,26
-0,255 -0,25
-0,245 -0,24
-0,235
Le n
d u
ta n
m
GRAFIK LENDUTAN PADA GELAGAR MEMANJANG
UNTUK 15 BUAH GELAGAR DIAFRAGMA
Universitas Sumatera Utara
`
Kesimpulan semakin banyak Jumlah Gelagar Melintang Semakin berkurang Nilai nominal dari Lendutan.
I II
III IV
V VI
Lendutan Pada Gelagar Memanjang
-0,250893 -0,262396 -0,269331 -0,269331 -0,262396 -0,250893 -0,275
-0,27 -0,265
-0,26 -0,255
-0,25 -0,245
-0,24
Le n
d u
ta n
m
GRAFIK LENDUTAN PADA GELAGAR MEMANJANG
UNTUK 19 BUAH GELAGAR DIAFRAGMA
3 5
7 9
11 13
15 19
Hubungan Jumlah Gelagardengan Lendutan
-0,2918 -0,2836 -0,2785 -0,2788 -0,2735 -0,2719 -0,2706 -0,2693 -0,295
-0,29 -0,285
-0,28 -0,275
-0,27 -0,265
-0,26 -0,255
Le n
d u
ta n
m m
GRAFIK LENDUTAN PADA GELAGAR MEMANJANG
Universitas Sumatera Utara
IV.3.b. Interaksi balok Grid yang terjadi pada gelagar memanjang akibat penambahan penambahan gelagar Diafragma pengaruhnya terhadap gaya dalam.
Berikut ini adalah hasil saplot Gaya Geser V2,Torsi T dan Momen lentur M3 maksimum yang terjadi pada tiap Gelagar Memanjang untuk jumlah gelagar melintang yang
bervariasi:
TABLE: Element Forces - Frames untuk 3 buah gelagar Diafragma Model I Gelagar
Gaya Geser Momen torsi
Momen Lentur Memanjang
V2Maksimum TMaksimum
M3Maksimum
Positf Negatif
Positf Negatif
Positf Negatif
KN KN-m
KN-m I
451.591 -451.591
2.4638 -2.4638
4253.9648 II
605.53 -606.049
1.9516 -1.9516
4965.1968 III
660.713 -660.713
0.7269 -0.7269
5455.0763 -5.876E-13
IV 660.713
-660.713 0.7269
-0.7269 5455.0763
-5.876E-13 V
605.53 -606.049
1.9516 -1.9516
4965.1968 VI
451.591 -451.591
2.4638 -2.4638
4253.9648
TABLE: Element Forces - Frames untuk 5 buah gelagar Diafragma Model II Gelagar
Gaya Geser Momen torsi
Momen Lentur Memanjang
V2Maksimum TMaksimum
M3Maksimum
Positf Negatif
Positf Negatif
Positf Negatif
KN KN-m
KN-m I
476.943 -476.943
3.2634 -3.2634
4377.556 -5.912E-12
II 599.422
-599.422 2.6535
-2.6535 4974.498
-1.076E-11 III
643.063 -643.063
1.0098 -1.0098
5332.1827 -1.093E-11
IV 643.063
-643.063 1.0098
-1.0098 5332.1827
-1.093E-11 V
599.422 -599.422
2.6535 -2.6535
4974.498 -1.076E-11
VI 476.943
-476.943 3.2634
-3.2634 4377.556
-5.912E-12
Universitas Sumatera Utara
TABLE: Element Forces - Frames untuk 7 buah gelagar Diafragma Model III Gelagar
Gaya Geser Momen torsi
Momen Lentur Memanjang
V2Maksimum TMaksimum
M3Maksimum
Positf Negatif
Positf Negatif
Positf Negatif
KN KN-m
KN-m I
489.697 -487.932
3.0886 -3.0755
4450.8024 9.073E-13
II 595.765
-581.468 2.5081
-2.5085 4965.8755
-4.892E-13 III
632.821 -630.861
0.9598 -0.9638
5250.9778 6.8E-13
IV 632.821
-630.861 0.9598
-0.9638 5250.9778
6.8E-13 V
595.765 -581.468
2.5081 -2.5085
4965.8755 -4.892E-13
VI 489.697
-487.932 3.0886
-3.0755 4450.8024
9.073E-13
TABLE: Element Forces - Frames untuk 9 buah gelagar Diafragma Model IV Gelagar
Gaya Geser Momen torsi
Momen Lentur Memanjang
V2Maksimum TMaksimum
M3Maksimum
Positf Negatif
Positf Negatif
Positf Negatif
KN KN-m
KN-m I
505.163 -504.540
2.7852 -2.7852
4567.4928 II
602.320 -601.075
2.2649 -2.2649
5020.3369 III
635.064 -633.818
0.8591 -0.8591
5258.1289 IV
635.064 -633.818
0.8591 -0.8591
5258.1289 V
602.320 -601.075
2.2649 -2.2649
5020.3369 VI
505.163 -504.540
2.7852 -2.7852
4567.4928
Universitas Sumatera Utara
TABLE: Element Forces - Frames untuk 11 buah gelagar Diafragma Model V Gelagar
Gaya Geser Momen torsi
Momen Lentur Memanjang
V2Maksimum TMaksimum
M3Maksimum
Positf Negatif
Positf Negatif
Positf Negatif
KN KN-m
KN-m I
504.077 -504.077
2.4924 -2.4924
4557.0551 -2.547E-11
II 593.027
-593.027 2.0205
-2.0205 4961.8713
-3.638E-12 III
622.322 -622.322
0.7607 -0.7607
5165.2993 -1.364E-11
IV 622.322
-622.322 0.7607
-0.7607 5165.2993
-1.364E-11 V
593.027 -593.027
2.0205 -2.0205
4961.8713 -3.638E-12
VI 504.077
-504.077 2.4924
-2.4924 4557.0551
-2.547E-11
TABLE: Element Forces - Frames untuk 13 buah gelagar Diafragma Model VI Gelagar
Gaya Geser Momen torsi
Momen Lentur Memanjang
V2Maksimum TMaksimum
M3Maksimum
Positf Negatif
Positf Negatif
Positf Negatif
KN KN-m
KN-m I
508.140 -508.140
2.2627 -2.2627
4588.9405 -7.276E-12
II 592.178
-592.177 1.8283
-1.8283 4958.1354
-7.276E-12 III
619.123 -619.122
0.6831 -0.6831
5137.2526 -1.8E-11
IV 619.123
-619.122 0.6831
-0.6831 5137.2526
-1.8E-11 V
592.178 -592.177
1.8283 -1.8283
4958.1354 -7.276E-12
VI 508.140
-508.140 2.2627
-2.2627 4588.9405
-7.276E-12
TABLE: Element Forces - Frames untuk 15 buah gelagar Diafragma Model VII Gelagar
Gaya Geser Momen torsi
Momen Lentur Memanjang
V2Maksimum TMaksimum
M3Maksimum
Positf Negatif
Positf Negatif
Positf Negatif
KN KN-m
KN-m I
511.188 -511.188
2.071 -2.071
4614.0253 -6.367E-12
II 591.552
-591.552 1.6685
-1.6685 4954.8829
-8.213E-12 III
616.687 -616.687
0.6188 -0.6188
4551.9132 3.638E-12
IV 616.687
-616.687 0.6188
-0.6188 4551.9132
3.638E-12 V
591.552 -591.552
1.6685 -1.6685
4954.8829 -8.213E-12
VI 511.188
-511.188 2.071
-2.071 4614.0253
-6.367E-12
Universitas Sumatera Utara
TABLE: Element Forces - Frames untuk 19 buah gelagar Diafragma Model VIII Gelagar
Gaya Geser Momen torsi
Momen Lentur Memanjang
V2Maksimum TMaksimum
M3Maksimum
Positf Negatif
Positf Negatif
Positf Negatif
KN KN-m
KN-m I
516.386 -516.386
1.7776 -1.7776
4659.3643 -1.455E-11
II 592.116
-592.042 1.4237
-1.4237 4958.0341
III 614.296
-614.296 0.5202
-0.5202 5091.8417
-1.455E-11 IV
614.296 -614.296
0.5202 -0.5202
5091.8417 -1.455E-11
V 592.116
-592.042 1.4237
-1.4237 4958.0341
VI 516.386
-516.386 1.7776
-1.7776 4659.3643
-1.455E-11
Kesimpulan:
• Semakin banyak jumlah gelagar melintang semakin kecil gaya geser yang terjadi
pada gelagar memanjang. •
Nilai nominal Gaya geser yang terjadi pada gelagar memanjang pada gelagar memanjang III dan IV tengah cenderung lebih besar karena penempatan beban.
3 5
7 9
11 13
15 19
Hubungan Gaya Geser dengan Jumlah Gelagar
660,713 643,063 632,821 635,064 622,322 619,123 616,687 614,296 590
600 610
620 630
640 650
660 670
G a
y a
G e
se r
k N
m
GRAFIK GAYA GESER PADA GELAGAR MEMANJANG
Universitas Sumatera Utara
Kesimpulan:
• Semakin banyak jumlah gelagar melintang semakin kecil Torsi yang terjadi pada
gelagar memanjang. •
Torsi pada Gelagar memanjang pada bagian tengah cenderung lebih kecil karena semakin banyak titik pertemuan balok sehingga semakin kaku karena gelagar
melintang memberikan tahanan torsi pada gelagar memanjang sehingga gelagar memanjang tidak dapat berpuntir.
Kesimpulan Semakin banyak jumlah gelagar melintang semakin kecil momen yang terjadi pada setiap gelagar memanjang.
5 7
9 11
13 15
19 Hubungan Torsi dengan
Jumlah Gelagar 3,2634
3,0886 2,7852
2,4924 2,2627
2,071 1,7776
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5
T o
rs i
kN m
GRAFIK MOMEN TORSI PADA GELAGAR MEMANJANG
3 5
7 9
11 13
15 Hubungan Momen dengan
Jumlah Gelagar 5455,07635332,18275250,97785258,12895165,29935137,25265091,8417
4900 5000
5100 5200
5300 5400
5500
M o
m e
n kN
m
GRAFIK MOMEN LENTUR PADA GELAGAR MEMANJANG
Universitas Sumatera Utara
IV.4. Gaya Batang Dan Tegangan