Efek Torsi Grid Element

II.5.2 Efek Torsi

Gambar 2.8 melukiskan sebuah elemen torsi yang dapat berupa tongkat pada mesin atau batang pada struktur grid. Element ini juga memiliki peralihan umum tunggal θ x , yaitu rotasi kecil dalam arah x. Jadi, u = [ θ xi ]. Akibat adanya peralihan elastis ini rotasi kecil tadi akan dihasilkan gaya tubuh b = M x berupa momen persatuan panjang yang bekerja dalam arah sumbu x positif. Peralihan titik nodal terdiri dari rotasi aksial yang kecil pada titik nodal 1 dan 2. Maka: q = = ……………………………………………..… n L x q2 q1 u x 1 2 1 1 f1 f2 a b c Gambar 2.8 Elemen Torsi dan Fungsi Bentuk Gaya titik nodal yang dihasilkan pada titik 1 dan 2 adalah: p = = Universitas Sumatera Utara Karena hanya ada dua peralihan titik nodal pada elemen torsi ini, maka dapat digunakan fungsi peralihan yang linier, yaitu: θ x = c 1 + c 2 x……………………………………………………… n Fungsi bentuk peralihan pada elemen torsi ini sama seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 2.9 b dan c. f = g h -1 = [ f 1 f 2 ] = …………………………. o Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr Kemudian turunkan hubungan regangan-peralihan untuk elemen torsi dengan penampang lingkaran seperti yang terlihat dalam Gambar 2.9. Asumsikan jari-jari penampang tetap lurus selama terjadi deformasi torsi. Disini dapat disimpulkan bahwa regangan geser γ akan bervariasi linier terhadap panjang jari-jari r seperti berikut: γ = r = r ψ……………………………………………….…… p dimana ψ adalah putaran twist, yaitu besarnya perubahan dari putaran sudut. Jadi: ψ = ………………………………………………………….. q Gambar 2.9 Deformasi Torsi Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr y z x dx d r τ Universitas Sumatera Utara Dari persamaan dapat dibuktikan bahwa nilai maksimum regangan geser terjadi pada permukaan. γ max = R ψ dimana R adalah jari-jari penampang lihat gambar. Selanjutnya, pada persamaan jelas terlihat bahwa operator diferensial linier d yang menghubungkan γ dengan θ x adalah: d = r ………………………………………………….……….. r maka, matriks regangan-peralihan B akan menjadi: B = d f = [-1 1] ……………………………………………... s yang mirip dengan matriks B pada elemen aksial, kecuali muncul nilai r. Pada elemen torsi, hubungan antara tegangan geser τ dengan regangan gesernya γ dinyatakan dengan: τ = G γ……………………………………………………………. t dimana simbol G menunjukka n modulus geser material. Jadi: E = G dan E B = G B…………………………………………… u Kekakuan torsi sekarang bisa diperoleh dengan menurunkan persamaan 2.4 – 13 sebagai berikut: K = K = [ -1 1 ] r dr dθ dx Universitas Sumatera Utara K = Dengan GJ konstan. Momen inersia polar J didefinisikan sebagai: J = = Untuk penampang bukan lingkaransembarang, momen inersia polar J diturunkan dari rumus: + = -2 G v’ , dimana: ϕ = fungsi torsi Dengan bantuan penyelesaian memakai teori Prand’l maka: J = Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr Universitas Sumatera Utara Dengan notasi matriks, persamaan-persamaan dalam elemen yang mengalami lentur dan torsi pada grid element dapat ditulis sebagai persamaan keseimbangan elemen pada sistem koordinat lokal sebagai berikut: K lokal = Bila tidak ada beban nodal ekuivalen yang bekerja pada elemen grid, dan dengan mengembalikan kembali bentuk persamaan keseimbangan elemen pada persamaan 2.3 – 12, maka: p = K q = Sumber: Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Paul R. Johnston dan William Weauver Jr Universitas Sumatera Utara

II.5.3 Transformasi pada sistem koordinat