Pengolahan Data 1. Pembuatan Current State Map

Tabel 5.3. Data Change Over, Uptime, dan Jumlah Operator Lanjutan Proses Uptime Scrap Change Over menit Jumlah Tim Kerja Operator orangtim Perakitan 100 0,1 - 2 1 Pengepresan 100 0,1 5 2 3 Penghalusan 100 5 1 6 Finishing 100 - 20 1 Packing 100 - 1 2 Data sekunder lainnya yang digunakan untuk melengkapi current state map adalah lead time proses. Lead time untuk setiap proses pada umumnya selama 20 menit, dengan catatan mesin yang akan digunakan pada proses selanjutnya telah tersedia. Jika mesin yang digunakan belum tersedia, maka waktu menunggu adalah waktu untuk menunggu mesin yang sedang digunakan selesai digunakan sehingga dapat digunakan untuk proses berikutnya. 5.2. Pengolahan Data 5.2.1. Pembuatan Current State Map Current State Map adalah gambaran dari proses produksi yang berlangsung dalam perusahaan meliputi aliran material dan aliran informasi. Current state map terdiri atas beberapa langkah dimulai dari penentuan value stream manager hingga pembentukan peta aliran keseluruhan pabrik.

5.2.1.1. Penentuan Value Stream Manager

Value Stream Manager adalah seseorang yang memahami keseluruhan proses produksi yang terjadi secara detail dan memiliki peranan penting dalam Universitas Sumatera Utara proses produksi sehingga dapat memberikan informasi dengan lengkap dan dapat membantu dalam memberikan saran bagi perbaikan proses produksi. Dalam penelitian ini, Value Stream Manager adalah Bapak Sugihartono selaku kepala bagian perencanaan produksi di PT. Mahogany Lestari.

5.2.1.2. Pembentukan Diagram SIPOC

Diagram SIPOC untuk proses produksi pintu colonial 8P di PT. Mahogany Lestari dapat dilihat pada Gambar 5.11. SUPPLIER INPUT PROCESS OUTPUT CUSTOMER Pengeringan Cutting Molding Pembuatan Profil Pengeboran Penghalusan Finishing Packing Blanking Perakitan Gambar 5.11. SIPOC Diagram Raw Material Storage Warehouse Kayu durian Lem Syntheco Plastik Pembungkus, Plat Baja, Karton pengaman Siku Pintu colonial 8P Storage Tepung Dempul Label Universitas Sumatera Utara

5.2.1.3. Penentuan Waktu Standar

Informasi yang diperlukan dalam pembuatan peta untuk setiap kategori proses door-to-door flow di sepanjang value stream antara lain adalah waktu standar. Uji keseragaman data dan uji kecukupan data dilakukan untuk seluruh data waktu operasi pada proses produksi pintu colonial 8P. Hasil uji keseragaman dan uji kecukupan terhadap data waktu siklus pada proses blanking dapat dilihat pada perhitungan berikut ini. Tabel 5.4. Waktu Pengamatan Selama Tiga Hari Proses Blanking No Pengamatan Hari Pertama detik Pengamatan Hari Kedua detik Pengamatan Hari Ketiga detik 1 31,52 30,72 33,27 2 31,68 31,40 32,25 3 31,52 33,56 31,94 4 30,92 32,30 30,77 5 32,29 30,41 31,71 6 30,36 30,32 33,34 7 31,01 30,75 32,39 8 33,55 31,40 30,58 9 30,42 32,20 32,00 10 33,28 33,35 30,66 11 30,41 33,32 30,49 12 33,25 31,06 30,84 13 30,81 30,48 32,26 14 32,71 31,03 32,43 15 32,90 33,52 32,63 Total 476,63 475,82 477,56 Rata-rata 31,78 31,72 31,84 Dari tabel di atas dapat dihitung waktu siklus rata-rata untuk 3 hari pengamatan adalah sebagai berikut : Waktu siklus rata-rata =     + + 3 84 , 31 72 , 31 78 , 31 = 31,78 detik Universitas Sumatera Utara 1. Uji keseragaman data a. Perhitungan standar deviasi σ = 1 2 − − ∑ n X Xi σ 1 45 78 , 31 63 , 32 ... 78 , 31 68 , 31 78 , 31 52 , 31 2 2 2 − − + + − + − = σ = 1,0848 b. Perhitungan Batas Kelas Atas dan Batas Kelas Bawah Pada percobaan ini digunakan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5. Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol dengan persamaan berikut : x X BKA σ 2 + = = 31,78 + 2 1,0848 = 33,9476 x X BKB σ 2 − = = 31,78 – 2 1,0848 = 29,6084 c. Pembuatan Peta Kontrol Pembuatan peta kontrol dilakukan dengan memasukkan data waktu siklus yang dilengkapi dengan nilai BKA, BKB, dan nilai rata-rata. 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 35.00 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 BKA BKB Rata-rata Data Waktu Siklus Gambar 5.12. Peta Kontrol Waktu Siklus Proses Blanking Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 5.12. dapat dilihat bahwa data waktu siklus proses blanking yang diamati seragam. 2. Uji Kecukupan Data Setelah data seragam maka selanjutnya dilakukan uji kecukupan data dengan rumus sebagai berikut : 2 2 2 05 . 2         ∑ ∑ − ∑ = X X X N N 2 2 01 , 1430 60 , 2044928 638 , 45494 45 40         − = N = N 1,823 Nilai N N’ maka disimpulkan bahwa data yang telah diamati sudah cukup. 3. Perhitungan Waktu Normal Pada penelitian ini nilai rating factor dari tim kerja yang diukur waktu siklusnya untuk proses blanking adalah 1 rf = 1. Hal ini dikarenakan kedua tim kerja yang bekerja pada proses blanking memiliki waktu siklus pekerjaan yang mendekati rata-rata waktu siklus dari kedua tim tersebut sehingga dinilai bahwa harga rating factor untuk tim kerja yang diamati adalah 1. Sehingga waktu normal untuk proses blanking sama dengan waktu siklusnya. Waktu Normal Wn = Ws x Rf = 31,78 x 1 = 31,78 detik Universitas Sumatera Utara 4. Perhitungan Waktu Standar Untuk menghitung besar waktu standar dapat diperoleh dari waktu normal yang telah ditambahi dengan kelonggaran–kelonggaran allowance yang dilakukan pekerja untuk memenuhi kebutuhan pribadi, menghilangkan fatigue kelelahan, atau untuk hambatan–hambatan yang tak terhindarkan. Adapun allowance pekerja untuk proses blanking dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5. Allowance Operator No Allowance 1 Tenaga yang dikeluarkan 6 2 Sikap kerja Berdiri diatas dua kaki 1,5 3 Gerakan kerja Normal 4 Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus 5 Keadaan temperatur tempat kerja Normal 6 Keadaan atmosfer Ruang yang berventilasi baik 7 Keadaan lingkungan Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10 detik 1 8 Kebutuhan pribadi 2,5 Jumlah 11 Perhitungan waktu standar adalah sebagai berikut: Ws       − = Allowance Wn 100 100       − = 11 100 100 78 , 31 = 35,71 detik Maka diperoleh waktu standar untuk proses Blanking satu potong kayu selama 35,71 detik. Perhitungan waktu siklus blanking untuk setiap komponen berbeda, tergantung ukuran batch untuk masing-masing komponen dalam satu siklus pekerjaan. Misalnya untuk ST, untuk satu siklus pekerjaan diproses Universitas Sumatera Utara sebanyak 120 potong kayu, maka waktu siklus blanking untuk komponen ST adalah 120 × 35,71 detik = 4285,2 detik = 71,42 menit. Untuk perhitungan uji keseragaman dan kecukupan data proses lainnya dapat dilihat pada lampiran 1, dimana diperoleh hasil bahwa seluruh data seragam dan cukup.

5.2.1.4. Pembuatan Peta untuk Setiap Kategori Proses Door-to Door Flow

Setelah diperoleh waktu standar untuk setiap proses, langkah selanjutnya adalah pembuatan peta untuk setiap kategori proses dengan menggunakan data waktu standar setiap proses ditambah dengan data lainnya seperti changeover time, scrap, uptime, dan jumlah operator. Berikut ini akan diberikan contoh pembuatan peta kategori proses untuk pembuatan panel dimulai dari proses blanking. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Meletakkan nama proses di bagian atas process box. 2. Memasukkan jumlah operator pada proses tersebut. 3. Melengkapi process box dengan data waktu standar, changeover time, scrap, uptime, jam kerja, dan ukuran batch. 4. Memasukkan lead time proses sebagai non value added time di depan process box dan waktu standar sebagai value added time di bawah process box. Setelah keempat di atas dilakukan, maka akan diperoleh peta kategori proses blanking untuk pembuatan panel seperti yang terlihat pada Gambar 5.13. Universitas Sumatera Utara Blanking CT = 124,98 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 2 30 124,98 Lot = 210 unit Scrap = 1 Gambar 5.13. Peta Kategori Proses Blanking pada Pembuatan Panel Untuk peta kategori proses berikutnya yaitu proses pemotongan juga dilakukan keempat langkah tersebut. Kedua peta tersebut kemudian dihubungkan dengan tanda panah yang berarti perpidahan material ke proses selanjutnya dan dilengkapi dengan jumlah persediaan di antara kedua proses tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5.14. berikut. Pemotongan CT = 77,63 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 2 Blanking CT = 124,98 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 2 30 124,98 20 77,63 I Lot = 210 unit 207 unit Scrap = 0,5 Scrap = 1 Gambar 5.14. Peta Kategori Proses Blanking dan Pemotongan pada Pembuatan Panel Demikian selanjutnya hingga proses pembuatan pintu colonial 8P selesai. Lead time proses akan disesuaikan dengan tersedianya mesin yang akan digunakan. Semakin lama material menunggu untuk diproses maka lead time juga akan semakin panjang. Universitas Sumatera Utara

5.2.1.5. Pembentukan Peta Aliran Keseluruhan Pabrik

Setelah peta kategori proses selesai dibuat, selanjutnya pada tahap ini setiap proses sepanjang value stream digabungkan dengan aliran material dan aliran informasi sehingga menjadi satu kesatuan aliran dalam pabrik. Pengertian mengenai kedua aliran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Aliran Material Aliran material menggambarkan pergerakan material utama dalam proses produksi disepanjang value stream. Material utama yang digunakan adalah kayu potong. 2. Aliran Informasi Aliran informasi yang digunakan perusahaan ada dua jenis, yaitu: a. Manual Information Flow Berupa aliran informasi yang terjadi secara manual. Aliran informasi ini terjadi antara bagian perencanaan produksi dengan kepala produksi, dan kepada setiap mandor di lantai produksi. Secara garis besar, lantai produksi dibagi atas empat bagian dimana masing-masing bagian dikepalai oleh seorang mandor. Keempat bagian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Proses I, meliputi proses pembuatan seluruh komponen pintu kecuali panel. 2. Proses II, meliputi proses pembuatan panel 3. Assembling, meliputi proses setting, perakitan, dan pengepresan 4. Finishing dan Packing, meliputi proses penghalusan, finishing, dan packing. Universitas Sumatera Utara Bagian perencanaan produksi akan menurunkan surat perintah kerja SPK kepada kepala produksi untuk kemudian diteruskan kepada masing-masing mandor. SPK dikeluarkan secara berkala dan mandor akan memberikan laporan dari bagiannya masing-masing di setiap akhir jam kerja untuk setiap harinya kepada kepala produksi kemudian dilanjutkan ke bagian perencanaan produksi. b. Electronic Information Flow Merupakan informasi yang disampaikan dengan menggunakan perangkat elektronik. Aliran informasi ini terjadi antara bagian perencanaan produksi dengan bagian pemasaran, supplier bahan baku, dan antara bagian pemasaran dengan para pelanggan. Waktu pemesanan dari pelanggan tidak tetap. Setiap order yang diterima bagian pemasaran tidak akan langsung disetujui karena bagian pemasaran akan menanyakan bagian perencanaan dan bagian produksi mengenai keadaan di lantai pabrik apakah dapat memenuhi permintaan dalam jangka waktu yang diinginkan pihak pelanggan, jika tidak, bagian pemasaran biasanya akan meminta tambahan waktu kepada pelanggan. Current State Map produk pintu colonial 8P dapat dilihat pada Gambar 5.15. Universitas Sumatera Utara Pemotongan CT = 56,46 min Pengeboran CT = 27,66 min Profil CT = 53,79 min CO = 5 min CO = 10 min CO = 5 min Uptime = 100 Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam Available = 8 jam 2 1 2 Pemotongan CT = 65,30 min Profil Sisi Pendek CT = 75,94 min Pengeboran Sisi Panjang CT = 20,67 min CO = 5 min CO = 5 min CO = 5 min Uptime = 100 Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam Available = 8 jam 2 1 1 Pengeboran Sisi Pendek CT = 6,54 min Profil Sisi Panjang CT = 10,35 min CO = 5 min CO = 5 min Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam 1 2 Pengeboran Sisi Panjang CT = 97,08 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 1 Pengeboran Sisi Pendek CT = 19,95 min Profil Sisi Panjang CT = 31,96 min Pemasangan Dowel CT = 37,04 min CO = 5 min CO = 5 min CO = - Uptime = 100 Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam Available = 8 jam 1 2 2 Pemotongan CT = 65,82 min Pembelahan CT = 13,74 min CO = 5 min CO = 5 min Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam 2 2 Profil Sisi Pendek CT = 36,02 min Pengeboran Sisi Panjang CT = 37,70 min CO = 5 min CO = 5 min Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam 1 1 Pengeboran Sisi Pendek CT = 11,70 min Profil Sisi Panjang CT = 19,84 min Pemasangan Dowel CO = 5 min CO = 5 min Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam 1 2 Pemotongan CT = 46,98 min Profil Sisi Pendek CT = 83,66 min Pengeboran Sisi Pendek CT = 48,94 min CO = 5 min CO = 5 min CO = 5 min Uptime = 100 Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam Available = 8 jam 2 1 1 Profil Sisi Panjang CT = 25,40 min Pemasangan Dowel CT = 53,58 min CO = 5 min CO = - Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam 2 1 Pemotongan CT = 77,63 min Pembelahan CT = 23,37 min CO = 5 min CO = 5 min Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam 2 2 Pemotongan CT = 45,95 min Profil CT = 41,25 min CO = 5 min CO = 5 min Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam 2 Sanding Profil CT = 30,33 min Sanding Permukaan CT = 33,27 min CO = - CO = 5 min Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam 6 Pembelahan CT = 23,12 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 2 Proses Dowel CT = 41,91 min Pemotongan CT = 13,22 min CO = - CO = - Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam 1 2 Pengeringan CT = 21 hari CO = - Uptime = 100 Available = 24 Jam Kepala Produksi Perencanaan Produksi Mandor 1 Proses I Mandor 2 Proses II Mandor 3 Assembling Mandor 4 Finishing, Packing Supplier Raw Material Setting CT = 34,30 min CO = - Uptime = 100 Available = 8 jam 1 Perakitan CT = 38,07 min Pengepresan CT = 32,00 min CO = - CO = 5 min Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam 3 Penghalusan CT = 76,72 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam Finishing CT = 41,65 min Packing CT = 45,94 min CO = - CO = - Uptime = 100 Uptime = 100 Available = 8 jam Available = 8 jam 1 2 Molding CT = 63,45 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 3 Molding CT = 105,43 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 3 Pemasangan Dowel CT = 22,81 min CO = - Uptime = 100 Available = 8 jam 1 Molding CT = 52,97 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 3 Pemasangan Dowel CT = 59,73 min CO = - Uptime = 100 Available = 8 jam 1 Molding CT = 58,60 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 3 Rolling CT = 26,05 min CO = - Uptime = 100 Available = 8 jam 1 Rolling CT = 58,14 min CO = - Uptime = 100 Available = 8 jam 1 Laminating CT = 33,90 min CO = - Uptime = 100 Available = 8 jam 4 Laminating CT = 135,61 min CO = - Uptime = 100 Available = 8 jam 4 Molding CT = 45,46 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 3 Pengepresan Pemasangan Dowel Gudang Penyimpanan 6 Customer Weekly Proses II Daily Proses I Assembling Finishing, Packing Daily Order Order per Order ST TR MR BR M P D Blanking CT = 53,57 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 2 Blanking CT = 71,42 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 2 Blanking CT = 53,57 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 2 Penyimpanan Sementara Blanking CT = 35,71 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 2 Blanking CT = 124,98 min CO = 5 min Uptime = 100 Available = 8 jam 2 160 71,42 25 56,46 63 63,45 30 27,66 20 53,79 90 53,57 20 65,30 20 107,41 20 75,94 65 20,67 20 108 6,54 20 10,35 20 22,81 97,08 20 19,95 20 31,96 20 37,04 20 Setting Setting Setting Setting Perakitan 53,57 20 65,82 20 26,05 30 33,90 25 13,74 20 52,97 20 36,02 20 37,70 20 11,70 20 19,84 20 59,73 175 35,71 20 46,98 20 58,60 20 83,66 20 48,94 20 25,40 20 53,58 30 124,98 20 77,63 20 58,14 45 135,61 20 23,37 20 45,46 20 45,95 20 41,25 15 30,33 30 33,27 20 23,12 15 41,91 20 13,22 34,30 40 38,07 30 32,00 20 76,72 20 41,65 15 45,94 20 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 2 2 2 I I I I I Lot = 120 unit Lot = 90 unit Lot = 90 unit Lot = 60 unit Lot = 210 unit Lot = 55 unit 118 unit 117 unit 115 unit 114 unit 113 unit 89 unit 265 unit 262 unit 65 unit 64 unit 195 unit 62 unit 61 unit 61 unit 194 unit 193 unit 191 unit 191 unit 89 unit 265 unit 265 unit 62 unit 123 unit 121 unit 120 unit 119 unit 118 unit 116 unit 116 unit 59 unit 294 unit 291 unit 289 unit 287 unit 284 unit 284 unit 207 unit 617 unit 617 unit 231 unit 229 unit 226 unit 449 unit 446 unit 446 unit 446 unit 226 unit 449 unit 444 unit 2220 unit 55 unit 54 unit 53 unit I 53 unit 53 unit 53 unit Gambar 5.15. Current State Map PT. Mahogany Lestari 427 53,79 178 10 170 168 74 10 V-24 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

5.2.1.6. Peramalan Jumlah Permintaan dengan Metode Time-Series

Untuk dapat melakukan peramalan terhadap jumlah permintaan produk pintu colonial 8P satu periode berikutnya yaitu untuk Juni 2010, akan dilakukan beberapa langkah peramalan. Langkah-langkah peramalan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mendefenisikan tujuan peramalan Tujuan peramalan adalah untuk mengestimasi atau memperkirakan jumlah permintaan produk pintu colonial 8P pada Juni 2010. 2. Pembuatan scatter diagram Melalui scatter diagram, dapat dilihat bagaimana pola dari data yang digunakan. Gambar diagram pencar jumlah permintaan produk pintu colonial 8P selama 12 periode sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 5.16. Scatter Diagram Produksi Pintu Colonial 8P tahun 2009-2010 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 2 4 6 8 10 12 14 Periode J lh P ro d u k s i u n it Gambar 5.16. Scatter Diagram Jumlah Permintaan Produk Pintu Colonial 8P Universitas Sumatera Utara 3. Memilih metode peramalan Dalam melakukan peramalan jumlah permintaan produk pintu colonial 8P untuk periode Juni 2010 akan digunakan dua metode berdasarkan pola dari scatter diagram. Metode peramalan yang akan digunakan adalah kuadratis dan siklis. 4. Perhitungan parameter peramalan Berikut akan dihitung nilai dari setiap parameter-parameter dari metode peramalan yang akan digunakan. a. Metode Kuadratis Fungsi peramalan : Y = a + bx + cx 2 Tabel 5.6. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Kuadratis X Y X 2 X 3 X 4 XY X 2 Y 1 1876 1 1 1 1876 1876 2 1442 4 8 16 2884 5768 3 2574 9 27 81 7722 23166 4 1204 16 64 256 4816 19264 5 1252 25 125 625 6260 31300 6 1542 36 216 1296 9252 55512 7 1758 49 343 2401 12306 86142 8 1128 64 512 4096 9024 72192 9 1382 81 729 6561 12438 111942 10 1562 100 1000 10000 15620 156200 11 1756 121 1331 14641 19316 212476 12 3078 144 1728 20736 36936 443232 78 20554 650 6084 60710 138450 1219070 α = ∑ ∑ ∑ − 3 2 X n X X = 78650 – 126084 = -22308 β = ∑ ∑ − 2 2 X n X = 78 2 – 12650 = -1716 γ = ∑ ∑ − 4 2 2 X n X = 650 2 – 1260710 = -306020 Universitas Sumatera Utara δ = ∑ ∑ ∑ − XY n Y X = 7818767 – 12138450 = -58188 θ = ∑ ∑ ∑ − Y X n Y X 2 2 = 65020554 – 121219070 = -1268740 b = 2 . . . α β γ α θ δ γ − − = 22308 1716 306020 22308 1268740 58188 306020 2 − − − − − − − − − = -381,92 c = γ α θ b − = 306020 22308 92 , 381 1268740 − − − − − = 31,99 a = n X c X b Y ∑ ∑ ∑ − − 2 = 12 650 99 , 31 78 92 , 381 20554 − − − = 2462,68 Fungsi peramalan untuk metode kuadratis adalah : Y = 2462,68 - 381,92x + 31,99 x 2 b. Metode Siklis Fungsi peramalan : Y = a + b sin       n X π 2 + c cos       n X π 2 Tabel 5.7. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Siklis X Y 2πxn Sin

Y. Sin Cos

Y. Cos Sin . Cos

Sin2 Cos2 1 1876 30 0,500 938,000 0,866 1624,664 0,433 0,250 0,750 2 1442 60 0,866 1248,809 0,500 721,000 0,433 0,750 0,250 3 2574 90 1,000 2574,000 0,000 0,000 0,000 1,000 0,000 4 1204 120 0,866 1042,695 -0,500 -602,000 -0,433 0,750 0,250 5 1252 150 0,500 626,000 -0,866 -1084,264 -0,433 0,250 0,750 6 1542 180 0,000 0,000 -1,000 -1542,000 0,000 0,000 1,000 7 1758 210 -0,500 -879,000 -0,866 -1522,473 0,433 0,250 0,750 8 1128 240 -0,866 -976,877 -0,500 -564,000 0,433 0,750 0,250 9 1382 270 -1,000 -1382,000 0,000 0,000 0,000 1,000 0,000 10 1562 300 -0,866 -1352,732 0,500 781,000 -0,433 0,750 0,250 11 1756 330 -0,500 -878,000 0,866 1520,741 -0,433 0,250 0,750 12 3078 360 0,000 0,000 1,000 3078,000 0,000 0,000 1,000 78,000 20554 2340 0,000 960,895 0,000 2410,668 0,000 6,000 6,000 Universitas Sumatera Utara ∑ Y = na + b ∑       n X π 2 sin + c ∑       n X π 2 cos 20554 = 12a + b0 + c0 20554 = 12a a = 1712,833 ∑ ∑ ∑ ∑       +       +       =       n X n X c n X b n X a n X Y π π π π π 2 cos 2 sin 2 sin 2 sin 2 sin 2 960,895 = a0 + b 6+ c 0 960,895 = 6b b = 160,149 ∑ ∑ ∑ ∑       +       +       =       n X c n X n X b n X a n X Y π π π π π 2 cos 2 cos 2 sin 2 cos 2 cos 2 2410,668 = a 0 + b 0 + c 6 2410,668 = 6c c = 401,778 Fungsi peramalan untuk metode siklis adalah : Y = 1712,833+ 160,149 sin       n X π 2 + 401,778 cos       n X π 2 5. Menghitung kesalahan dari setiap metode peramalan Perhitungan kesalahan dari setiap metode peramalan adalah dengan menggunakan metode SEE Standard Error of Estimation dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara f n Y Y SEE − − = ∑ 2 dimana: f = derajat kebebasan untuk metode kuadratis, f = 3 untuk metode siklis, f = 3 a. Metode kuadratis Derajat kebebasan f = 3 Tabel 5.8. Perhitungan SEE untuk Metode Kuadratis X Y Y Y-Y Y-Y 2 1 1876 2112,7527 -236,7527 56051,8633 2 1442 1826,7967 -384,7967 148068,503 3 2574 1604,8137 969,18631 939322,111 4 1204 1446,8037 -242,8037 58953,6349 5 1252 1352,7667 -100,7667 10153,9345 6 1542 1322,7028 219,2972 48091,2632 7 1758 1356,6119 401,38811 161112,416 8 1128 1454,494 -326,494 106598,336 9 1382 1616,3492 -234,3492 54919,5245 10 1562 1842,1773 -280,1773 78499,3321 11 1756 2131,9785 -375,9785 141359,849 12 3078 2485,7527 592,24725 350756,808 Total 2153887,58 SEE kuadratis = 3 12 58 , 2153887 − = 489,20 Universitas Sumatera Utara b. Metode siklis Derajat kebebasan f = 3 Tabel 5.9. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis X Y Y Y-Y Y-Y 2 1 1876 2140,86 -264,858 70149,672 2 1442 2052,42 -610,416 372607,139 3 2574 1872,98 701,018 491425,563 4 1204 1650,64 -446,638 199485,128 5 1252 1444,96 -192,958 37232,782 6 1542 1311,06 230,945 53335,424 7 1758 1284,81 473,191 223909,880 8 1128 1373,25 -245,251 60148,112 9 1382 1552,68 -170,684 29133,091 10 1562 1775,03 -213,029 45381,392 11 1756 1980,71 -224,709 50493,993 12 3078 2114,61 963,389 928117,787 Total 2561419,963 SEE siklis = 3 12 963 , 2561419 − = 533,481 6. Memilih metode terbaik Untuk memilih metode terbaik adalah dengan melihat nilai SEE yang terkecil dari kedua metode tersebut. Dua nilai SEE yang terkecil akan dibandingkan, dan dilakukan pengujian hipotesa. Ho : SEE kuadratis ≤ SEE siklis Hi : SEE kuadratis SEE siklis α = 0.05 F tabel = F 0.05,11,11 = 2,82 Universitas Sumatera Utara Uji statistik : F hitung = 2     siklis kuadratis SEE SEE F hitung = 2 481 , 533 20 , 489       = 0,84 Kesimpulan: Nilai F hitung F tabel sehingga Ho diterima, dan metode yang digunakan adalah metode kuadratis dengan persamaan : Y = 2462,68 - 381,92x + 31,99 x 2 7. Verifikasi peramalan Tujuan dilakukannya proses verifikasi adalah untuk mengetahui apakah fungsi yang telah ditentukan dapat mewakili data yang akan diramalkan. Tabel 5.10. Perhitungan Hasil Verifikasi X Y Y Y-Y MR 1 1876 2113 -237 2 1442 1827 -385 148 3 2574 1605 969 1354 4 1204 1447 -243 1212 5 1252 1353 -101 142 6 1542 1323 219 320 7 1758 1357 401 182 8 1128 1455 -327 728 9 1382 1617 -235 92 10 1562 1842 -280 46 11 1756 2132 -376 96 12 3078 2486 592 968 Total 5288 73 , 480 1 12 5288 1 = − = − = ∑ n MR MR BKA = 2.66 x MR = 2.66 x 480,73 = 1278,74 Universitas Sumatera Utara 13 BKA = 13 x 1278,74= 426,25 23 BKA = 23 x 1278,74= 852,5 BKB = -2.66 x MR = -2.66 x 480,73 = -1278,74 13 BKB = 13 x -1278,74 = -426,25 23 BKB = 23 x -1278,74 = -852,5 Moving Range Chart -1500 -1000 -500 500 1000 1500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Periode BKA 13 BKA 23 BKB Y-Y BKB 13 BKB 23 BKB Gambar 5.17. Moving Range Chart Penjualan Pintu Colonial 8P Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada data yang berada di luar batas kontrol sehingga metode peramalan sudah representatif. Sehingga peramalan jumlah permintaan untuk periode bulan Juni 2010 atau periode ke-13 dilakukan dengan menggunakan metode kuadratis dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Y = 2462,68 - 381,92 x + 31,99 x 2 = 2462,68 - 381,92 13 + 31,99 13 2 = 2904.03 ≈ 2905 unit. Universitas Sumatera Utara

5.2.1.7. Perhitungan Takt Time

Takt time menunjukkan seberapa sering seharusnya suatu produk harus diproduksi dalam sehari untuk memenuhi rata-rata permintaan pelanggan. Sesuai dengan hasil peramalan, jumlah pintu colonial 8P yang akan diproduksi untuk Juni 2010 adalah 2905 unit. Dalam satu bulan terdiri atas empat minggu dan di setiap minggu terdapat 40 jam kerja. Penggunaan rata-rata mingguan karena pengiriman kepada konsumen dilakukan sekali dalam seminggu week per demand Customer week per time work Available Time Takt = = 4 2905 month unit = 727 unitweek Dikarenakan PT. Mahogany Lestari juga memproduksi produk lainnya, maka dalam hal ini jam kerja yang tersedia untuk produksi pintu 8P akan dilihat dari perbandingan rata-rata produksi total dengan rata-rata produksi pintu 8P selama setahun. Dari Tabel 5.15. diperoleh informasi bahwa produksi pintu 8P memiliki porsi sebesar 34,12 dari keseluruhan produksi dalam sebulan. Persentase ini kemudian digunakan untuk menghitung ketersediaan jam kerja untuk memproduksi produk ini dalam satu minggu. Dalam satu minggu terdapat 40 jam kerja atau sama dengan 2400 menit, sehingga jumlah jam kerja yang tersedia untuk produksi pintu 8P adalah 34,12 dari 2400 menit, yaitu 818,88 menit. Perhitungan takt time dilakukan pada setiap proses, dimulai dari proses paling akhir yaitu proses packing. Uptime = 100 dan Scrap = 0 Universitas Sumatera Utara Customer demand rate per week =       − 1 scrap Uptime Output =     − 1 100 727 week unit = 727 unitweek 727 88 . 818 = = week per rate demand Customer week per time working Available time Takt = 1,13 menitunit Customer demand rate per day pada proses pengepakan akan menjadi dasar perhitungan customer demand rate per day pada proses sebelumnya, yaitu proses finishing sesuai dengan prinsip pull system. Bagian finishing memiliki 20 tim kerja, sehingga jam tersedia dikali 20 menjadi 16377,6 menit. Uptime = 100 dan Scrap = 0 Customer demand rate per week =       − 1 scrap Uptime Output =     − 1 100 727 week unit = 727 unitweek 727 6 , 16377 = = week per rate demand Customer week per time working Available time Takt = 22,53 menitunit Universitas Sumatera Utara Dengan cara yang sama, dilakukan perhitungan takt time untuk proses penghalusan, pengepresan, perakitan, dan setting yang dapat dilihat pada Tabel 5.11. berikut. Tabel 5.11. Takt Time Untuk Proses Penghalusan, Pengepresan, Perakitan, dan Setting Proses Uptime Scrap Customer Rateweek unit Takt Time menitunit Penghalusan 100 727 1,13 Pengepresan 100 0,1 728 2,25 Perakitan 100 0,1 729 2,25 Setting 100 729 1,12 Setelah diketahui jumlah pintu yang dibutuhkan di bagian setting sebanyak 729 unit, maka untuk bagian selanjutnya, takt time akan dihitung berdasarkan jumlah komponen yang dibutuhkan. Misalnya untuk perhitungan untuk bagian ST, jika diproduksi sebanyak 729 unit pintu, maka dibutuhkan sebanyak 2 × 729 = 1458 unit ST untuk di bagian setting. Begitu juga perhitungan jumlah kebutuhan komponen untuk TR, MR, BR, M, dan Panel. Perhitungan kebutuhan jumlah komponen di bagian pemasangan dowel sama dengan di bagian setting. Perhitungan takt time tidak dilakukan untuk dowel dikarenakan dowel selalu tersedia di bagian pemasangan dowel. Perhitungan takt time selanjutnya dilakukan untuk bagian profil panjang yang memiliki jam kerja selama 2456,64 menit selama seminggu, dapat dilihat pada Tabel 5.12. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Takt Time Untuk Proses Profil Panjang Komponen Uptime Scrap Kebutuhan di Bagian Setting Customer Rateweek unit Persentase Kebutuhan Komponen Takt Time menitunit ST 100 1 1458 1473 18,18 0,30 TR 100 1 729 737 9,09 0,30 MR 100 1 2187 2210 27,27 0,30 BR 100 1 729 737 9,09 0,30 M 100 1 2916 2946 36,37 0,30 Perhitungan takt time selanjutnya dilakukan untuk pengeboran sisi pendek untuk bagian M yang memiliki jam kerja 818,88 menit adalah sebagai berikut: Uptime = 100 dan Scrap = 0,5 Customer demand rate per week =       − 1 scrap Uptime Output =     − 005 , 1 100 2946 week unit = 2961 unitweek 2961 88 , 818 = = week per rate demand Customer week per time working Available time Takt = 0,28 menitunit Sedangkan untuk bagian TR, MR, dan BR yang memiliki jam kerja 818,88 menit selama seminggu dapat dilihat pada Tabel 5.13. berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Takt Time Untuk Proses Pengeboran Sisi Pendek Komponen Uptime Scrap Kebutuhan di Bagian Profil Panjang Customer Rateweek unit Persentase Kebutuhan Komponen Takt Time menitunit TR 100 0,5 737 741 20 0,22 MR 100 0,5 2210 2222 60 0,22 BR 100 0,5 737 741 20 0,22 Perhitungan takt time selanjutnya dilakukan untuk bagian pengeboran sisi panjang. Untuk bagian ST, pengeboran sisi panjang memiliki jam kerja 818,88 menit selama seminggu. Uptime = 100 dan Scrap = 0,5 Customer demand rate per week =       − 1 scrap Uptime Output =     − 005 , 1 100 1473 week unit = 1481 unitweek 1481 88 , 818 = = week per rate demand Customer week per time working Available time Takt = 0,55 menitunit Sedangkan untuk bagian TR, MR, dan BR yang memiliki jam kerja 818,88 menit selama seminggu dapat dilihat pada Tabel 5.14. berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.14. Takt Time Untuk Proses Pengeboran Sisi Panjang Komponen Uptime Scrap Kebutuhan di Bagian Bor Pendek Customer Rateweek unit Persentase Kebutuhan Komponen Takt Time menitunit TR 100 0,5 741 745 20 0,22 MR 100 0,5 2222 2234 60 0,22 BR 100 0,5 741 745 20 0,22 Perhitungan takt time selanjutnya dilakukan untuk bagian profil sisi pendek yang memiliki jam kerja 2456,64 menit selama seminggu dapat dilihat pada Tabel 5.15. Tabel 5.15. Takt Time Untuk Proses Profil Sisi Pendek Komponen Uptime Scrap Kebutuhan di Bagian Sebelumnya Customer Rateweek unit Persentase Kebutuhan Komponen Takt Time menitunit TR dan MR 100 0,5 2979 2994 44,56 0,73 BR 100 0,5 745 749 11,15 0,73 M 100 0,5 2961 2976 44,29 0,73 Panel yang dibutuhkan pada bagian setting adalah 729 × 8 = 5832 unit. Takt time untuk proses panel dapat dilihat pada Tabel 5.16. Tabel 5.16. Takt Time Untuk Panel Proses Uptime Scrap Customer Rateweek unit Takt Time menitunit Sanding Permukaan 100 5832 1,12 Sanding Profil 100 5832 0,28 Profil 100 0,5 5862 0,56 Pemotongan Ukuran 100 0,5 5892 0,14 Universitas Sumatera Utara Perhitungan takt time selanjutnya dilakukan untuk bagian molding yang memiliki jam kerja 2456,64 menit selama seminggu dapat dilihat pada Tabel 5.17. Tabel 5.17. Takt Time Untuk Proses Molding Komponen Uptime Scrap Kebutuhan di Bagian Sebelumnya Customer Rateweek unit Persentase Kebutuhan Komponen Takt Time menitunit ST 100 1 1481 1496 13,29 0,22 TR MR 100 1 2994 3025 26,86 0,22 BR 100 1 749 757 6,72 0,22 M 100 1 2976 3006 26,70 0,22 Panel 100 1 2946 2976 26,43 0,22 Perhitungan takt time selanjutnya dilakukan untuk bagian pembelahan untuk bagian BR dan panel yang memiliki jam kerja 1637,76 menit selama seminggu dapat dilihat pada Tabel 5.18. Tabel 5.18. Takt Time Untuk Proses Pembelahan Komponen Uptime Scrap Kebutuhan di Bagian Sebelumnya Customer Rateweek unit Persentase Kebutuhan Komponen Takt Time menitunit BR 100 0,5 757 761 20,28 0,44 Panel 100 0,5 2976 2991 79,72 0,44 Perhitungan takt time untuk laminating BR dan panel yang memiliki jam kerja 818,88 menit selama seminggu dapat dilihat pada Tabel 5.19. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.19. Takt Time Untuk Proses Laminating Komponen Uptime Scrap Kebutuhan di Bagian Sebelumnya Customer Rateweek siklus Persentase Kebutuhan Komponen Takt Time menitsiklus BR 100 761 7 21,87 25,59 Panel 100 2991 25 78,13 25,59 Perhitungan takt time selanjutnya dilakukan untuk bagian rolling untuk bagian BR dan panel yang memiliki jam kerja 818,88 menit selama seminggu dapat dilihat pada Tabel 5.20. Tabel 5.20. Takt Time Untuk Proses Rolling Komponen Uptime Scrap Kebutuhan di Bagian Sebelumnya Customer Rateweek unit Persentase Kebutuhan Komponen Takt Time menitunit BR 100 1302 1302 21,88 0,28 Panel 100 4650 4650 78,12 0,28 Perhitungan takt time selanjutnya dilakukan untuk bagian pemotongan yang memiliki jam kerja 3275,52 menit selama seminggu dapat dilihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21. Takt Time Untuk Proses Pemotongan Komponen Uptime Scrap Kebutuhan di Bagian Sebelumnya Customer Rateweek unit Persentase Kebutuhan Komponen Takt Time menitunit ST 100 0,5 1496 1504 29,38 0,64 TR MR 100 0,5 1009 1014 19,82 0,64 BR 100 0,5 434 436 8,53 0,64 M 100 0,5 602 605 11,83 0,64 Panel 100 0,5 1550 1558 30,44 0,64 Universitas Sumatera Utara Perhitungan takt time terakhir dilakukan untuk bagian blanking yang memiliki jam kerja 1637,76 menit selama seminggu. Uptime = 100 dan Scrap = 1 Customer demand rate per week =       − 1 scrap Uptime Output =     − 01 , 1 100 5117 week unit = 5169 unitweek 5169 76 , 1637 = = week per rate demand Customer week per time working Available time Takt = 0,32 menitunit Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis 6.1.1. Analisis Current State Map Current state map yang terdapat pada bab sebelumnya akan dijadikan acuan untuk mengidentifikasi pemborosan yang terjadi di sepanjang value stream. Tahapan analisis yang dilakukan terhadap current state map adalah sebagai berikut: 1. Mengelompokan kegiatan yang termasuk value added VA dan non value added NVA Dalam tahapan ini akan dikelompokan aktivitas yang termasuk dalam value added dan non value added. Pengelompokan ini dilakukan untuk setiap komponen sebelum tiba di bagian setting. Nilai untuk value added time diperoleh dari waktu proses yang terdapat pada current state map. Sedangkan untuk non value added time adalah lead time dari masing-masing proses tersebut yang juga diperoleh dari current state map. Pengelompokan aktivitas untuk komponen Stile dapat dilihat pada Tabel 6.1. berikut. Tabel 6.1. Aktivitas Value Added dan Non Value Added Komponen Stile Aktivitas Value Added Waktu Standar menit Aktivitas Non Value Added Waktu menit Blanking 71,42 Kayu dari tempat penyimpanan sementara dibawa ke bagian blanking dan menunggu untuk diketam dua sisi 160 Universitas Sumatera Utara