Identifikasi Akar Masalah “5W” Studi Waktu

dapat membantu mengatasi masalah dan memampukan pengambilan tindakan perbaikan yang cepat.

3.4. Identifikasi Akar Masalah “5W”

5 Why 5W adalah metode pertanyaan yang digunakan untuk mengeksplorasi penyebab dari suatu masalah secara sistematis sehingga dapat dicari cara penanggulangan dari masalah yang terjadi. Berikut contoh penerapan 5W seperti terlihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Pertanyaan Investigasi “5 Why” Tingkat masalah Why Output jam dibawah rencana produksi Kapasitas mesin tidak sesuai dengan rencana produksi Perencanaan produksi tidak sesuai dengan kondisi lapangan Bagian perencanaan dan pengendalian produksi tidak melakukan perhitungan dengan tepat Bagian perencanaan produksi tidak kompeten Manajer perencanaan produksi tidak turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi lantai produksi Tingkat keahlian manajer produksi dibawah ekspetasi perusahaan Manajer produksi tidak kompeten dalam melakukan perencanaan produksi Manajer produksi tidak kompeten Kebijakan pemilihan manajer produksi yang tidak tepat. Universitas Sumatera Utara

3.5. Studi Waktu

Metode pengukuran waktu dapat dibagi dalam dua bagian yaitu: 1. Pengukuran Waktu secara Langsung Yaitu pengukuran yang dilakukan di tempat dimana pekerjaan bersangkutan dijalankan. Terdiri atas dua jenis, yaitu: a. Metode Sampling Pekerjaan, yaitu pengamatan dilakukan pada waktu- waktu tertentu yang telah ditentukan secara acakrandom. b. Metode Jam Henti, yaitu dengan menggunakan instrumen stopwatch dimana metode ini baik diaplikasikan untuk pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-ulang. 2. Pengukuran Waktu secara Tidak Langsung Yaitu pengukuran waktu yang dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan, tetapi dengan membaca grafik atau tabel yang tersedia. Waktu yang diperoleh dari pengamatan dengan jam henti adalah waktu siklus, dan beberapa pengujian yang dilakukan yaitu: a. Pengujian keseragaman data Pengujian keseragaman data dilakukan dengan menetapkan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah dari data sebaran tersebut. Penentuan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah tergantung pada tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang telah ditetapkan. Untuk tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 95 batas kontrol data ditentukan oleh rumusan matematis yang diperoleh secara statistik yaitu: Universitas Sumatera Utara - Batas kontrol atas = x + 2 σ - Batas kontrol bawah = x – 2 σ Dimana : x = rata-rata nilai pengamatan σ = standar deviasi nilai pengamatan b. Pengujian jumlah data yang dibutuhkan Pengujian jumlah data dibutuhkan untuk melihat apakah data yang tersedia memenuhi tingkat keyakinan dan tingkat ketelitian yang telah ditetapkan. Untuk tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 95 jumlah data yang dibutuhkan adalah: 2 2 2 X X - X N 40 N           = ∑ ∑ ∑ Dimana : N’ = jumlah data yang dibutuhkan N = jumlah data pengamatan Apabila N’ N maka diperlukan pengukuran tambahan hingga memenuhi jumlah yang diperlukan. Apabila N’ N maka data pengukuran pendahuluan sudah mencukupi. Cara pengukuran Kerja Dengan Stop Watch Time Study: 1. Definisikan pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur waktunya dan beritahukan maksud dan tujuan pengukuran ini kepada pekerja yang dipilih untuk diamati dan supervisor yang ada. Universitas Sumatera Utara 2. Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan seperti lay out, karakteristikspesifikasi mesin atau peralatan kerja lain yang digunakan. 3. Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetil-detilnya tapi masih dalam batas-batas kemudahan untuk pengukuran waktunya. 4. Amati, ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan elemen-elemen kerja tersebut. 5. Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat. Teliti apakah jumlah siklus yang dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak, tes pula keseragaman data yang diperoleh. 6. Tetapkan performansi rating operator. Performance rating ini ditetapkan untuk setiap elemen kerja yang ada dan hanya ditujukan untuk performance operator. Untuk elemen kerja yang sepenuhnya dilakukan oleh mesin maka performance dianggap normal 100. 7. Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performance kerja yang ditunjukkan oleh operator tersebut sehingga akhirnya akan diperoleh waktu kerja normal. 8. Tetapkan waktu longgar allowance time guna memberikan fleksibilitas. Waktu longgar yang diberikan ini guna menghadapi kondisi-kondisi seperti kebutuhan yang bersifat personil, kelelahan, keterlambatan material, dan lain- lain. 9. Tetapkan waktu kerja baku standard time yaitu jumlah total antara waktu normal dan waktu longgar. Universitas Sumatera Utara

3.6. Peramalan Forecasting