c. Peningkatan kekuatan leleh tulangan menyebabkan kekakuan menurun,
karena fyEs dan a meningkat, karena itu menyebabkan
y
meningkat dan
u
menurun. Peningkatan kekuatan beton menyebabkan kekakuan meningkat, karena k dan a
menurun, karena itu menyebabkan
y
menurun dan
u
meningkat.
3.7 Deformasi Lentur
Rotasi dan defleksi dari suatu member struktur dapat dihitung dengan mengintegrasikan kurvature sepanjang bentang. Kurvature didefinisikan sebagai
rotasi per unit panjang member, rotasi antara dua point A dan B dari member terlihat
pada Pesamaan 3.12 :
= 3.12
dengan dx adalah panjang elemen member
Gambar 3.10 m
enunjukkan sebuah kantilever dengan deformasi akibat rotasi dθ sepanjang elemen dx. Rotasi dθ sebanding dengan dx, dimana adalah kurvature.
Defleksi transversal, dΔ, pada titik A adalah x dθ atau x dx. Sehingga defleksi antara A dan B dapat dihitung dengan rumus: Δ
AB
=
Gambar 3.10 Defleksi Akibat Lentur Pada Sebuah Elemen
Universitas Sumatera Utara
3.8 Faktor Modifikasi Kekakuan
Indonesia memiliki peraturan mengenai modifikasi kekakuan elemen struktur, yaitu SNI 2847-2002.
Berdasarkan SNI 2847-2002 yang mengacu pada ACI 318M-2008 adalah sebagai berikut:
a. Beams: 0.35 Ig b. Kolom: 0.70 Ig
c. Dinding tidak retak: 0.70 Ig d. Dinding retak: 0.35 Ig
3.9 Prototipe Sistem Struktur
Bangunan berada di wilayah gempa 4 dengan memiliki percepatan di batuan dasar sebesar 0.3g. Bangunan terdapat pada tanah sedang. Respon spektranya dapat
dilihat pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11 Respon Spektra Wilayah Gempa 4 SNI 1726-2002
Model bangunan yang akan ditinjau dalam tugas akhir ini adalah gedung perkantoran dengan sistem struktur balok dan kolom. Gedung memiliki 4 lantai
dengan tinggi lantai tipikal 4 m dan jumlah bentang dalam arah x dan arah y adalah
Universitas Sumatera Utara
sama yaitu 3 bentang. Jarak antar bentang dalam arah x adalah 7 m dan dalam arah y adalah 4 m. Material yang digunakan adalah beton dengan f’c = 30 MPa, baja
tulangan fy = 400 MPa. Pelat atap memiliki tebal 100 mm, dan plat lantai 120 mm. dimensi dan ukuran penampang adalah sebagai berikut:
a Kolom lt 1 : 60x60, kolom lt 2-3 : 55x55
b Balok induk : 30x60
c Balok anak : 20x40
Beban hidup pelat lantai adalah 250 kgm
2
, sedangkan beban hidup pelat atap adalah 100 kgm
2
. Model bangunan, Denah, dan Tampak pada program Sap 2000 berturut-turut dapat
dilihat pada Gambar 3.12 hingga Gambar 3.14.
Gambar 3.12 Prototipe Sistem Struktur
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.13 Denah Prototipe Sistem Struktur
Gambar 3.14 Tampak Depan Prototipe Sistem Struktur
Universitas Sumatera Utara
3.10 Pemodelan Elemen Struktur 3.10.1 Pembebanan