inersia, reduksi terhadap kolom 70 berbeda dengan reduksi terhadap balok 35.
Pengambilan angka reduksi yang tepat sangatlah penting. Jika angka reduksi yang diambil lebih besar dibandingkan seharusnya, maka diasumsikan bahwa
momen inersia berkurang dengan angka yang besar. Hal itu akan memberikan kekuatan yang bagus bagi bangunan. Tapi di lain pihak, deformasi yang timbul akan
lebih besar dari perhitungan awal. Begitu juga sebaliknya, jika angka reduksi yang diambil lebih kecil, maka kekuatan struktur yang dapatkan akan lebih kecil dari
asumsi awal, namun deformasi yang terjadi akan lebih kecil dari asumsi awal. Mengingat pentingnya angka reduksi yang tepat dan adanya perbedaan
koefisien reduksi dalam SNI, maka dalam Tugas Akhir ini akan dilakukan kajian perilaku penampang apakah koefisien reduksi yang terdapat dalam SNI 2847-2002
cukup realistis untuk dapat dipertanggungjawabkan dalam tataran suatu gedung yang menahan beban yang kemungkinan akan terjadi pada gedung tersebut.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui distribusi gaya-gaya dalam pada struktur beton bertulang akibat dari reduksi momen inersia
menurut peraturan SNI 2847-2002 dan hasil analitis, sedangkan tujuan penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Memahami teori mengenai pengaruh keretakan beton pada elemen
struktur.
Universitas Sumatera Utara
2. Mengevaluasi distribusi gaya-gaya dalam yang terjadi terhadap struktur
setelah dilakukan reduksi terhadap momen inersia berdasarkan peraturan dan hasil analitis.
1.3. Lingkup Pembahasan
Elemen struktur yang menjadi konsentrasi pada tugas akhir ini adalah: 1.Balok.
2.Kolom. Pemilihan elemen struktur tersebut karena keduanya merupakan elemen yang vital
dalam suatu bangunan. Sehingga ketika gempa terjadi, kerusakan yang terjadi pada kedua elemen tersebut tidak akan menyebabkan bangunan runtuh.
1.4. Batasan Masalah
Dalam penyelesaian tugas akhir ini ada beberapa batasan yang dipakai untuk menganalisa maupun mengkajinya, diantaranya :
1. Mutu beton f’c 30 Mpa, Mutu Baja fy 400 Mpa
2. Tebal plat atap yaitu 10 cm dan plat lantai seragam yaitu 12 cm
3. Bangunan struktur yang akan ditinjau diasumsikan berada pada zona 4
4. Fungsi bangunan yaitu sebagai perkantoran
5. Karakteristik tanah yaitu tanah sedang
6. Bangunan 4 lantai dengan tinggi tiap lantai 4m
7. Denah bangunan 21 x 12 m, jumlah bentang dalam arah x dan y
adalah sama yaitu 3 bentang 8.
Jarak antar bentang 7 m dalam arah x dan 4 m dalam arah y
Universitas Sumatera Utara
9. Diagram tegangan linear
10. Dimensi balok dan kolom
Lantai Dimensi Balok
cm Dimensi Kolom
cm Balok Induk
Balok Anak 4
30 x 60 20 x 40
60 x 60 3
30 x 60 20 x 40
50 x 50 2
30 x 60 20 x 40
50 x 50 1
30 x 60 20 x 40
50 x 50
1.5. Metodologi
Metodologi yang digunakan untuk mengerjakan tugas akhir ini adalah melakukan kajian literatur dan menganalisa perilaku penampang elemen-elemen
struktur terhadap beban. Kajian literatur meliputi pembahasan mengenai gaya gempa pada bangunan serta pengaruh yang diperhitungkan, pembebanan pada bangunan,
dan perhitungan momen inersia. Modul bangunan yang dirancang adalah bangunan 4 lantai dengan struktur
utama kolom dan balok. Setelah modul bangunan ditetapkan, pertama kali akan dilakukan analisis sensitivitas elemen struktur terhadap perubahan inersia
penampang. Analisis ini berguna untuk melihat seberapa besar pengaruh reduksi momen inersia yang akan mempengaruhi kinerja elemen-elemen struktur dalam
menahan beban-beban yang bekerja. Analisis ini dilakukan dengan bantuan Program Sap 2000.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Sistematika Pembahasan