Analisis Deskriptif Analisis Korelasi

kepada masing-masing kategori. Data entry yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master table atau database komputerisasi.

3.7 Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan antara karakteristik ibu dengan abortus inkompletus melalui dua tahap yaitu analisis deskriptif dan analisis korelasi dengan menggunakan bantuan komputer.

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik ibu dilihat dari umur, usia kehamilan, paritas, riwayat penyakit, dan riwayat abortus dengan abortus inkompletus.

3.7.2 Analisis Korelasi

Untuk menguji hipotesis penelitian dan menghitung hubungan pada variabel independen skala nominal digunakan uji Chi Square, dengan rumus sebagai berikut: 2 2 d b c a d c b a bc ad N + + + + − = χ Keterangan : χ² = Nilai chi kuadrat N = Jumlah sampel Sugiyono, 2007 dan Murti, 1996. a = Ibu abortus inkompletus yang ada riwayat penyakit atau riwayat abortus b = Ibu tidak abortus inkompletus yang ada riwayat penyakit atau riwayat abortus c = Ibu abortus inkompletus yang tidak ada riwayat penyakit atau riwayat abortus Universitas Sumatera Utara d = Ibu tidak abortus inkompletus yang tidak ada riwayat penyakit atau riwayat abortus Namun apabila terdapat frekuensi harapan 5 melebihi 20 dari total sel, maka di analisis dengan uji Exact Fisher dengan rumus sebagai berikut. p = Keterangan : p = Nilai exact fisher Untuk menghitung hubungan pada variabel independen skala interval digunakan korelasi poin biserial, dengan rumus sebagai berikut: pq s q X p X r pbi − = Keterangan : = pbi r Koefisien korelasi poin biserial X p = rata-rata hitung data interval yang mengalami abortus inkompletus X q = rata-rata hitung data interval yang tidak mengalami abortus inkompletus s = simpangan baku dari keseluruhan data interval p = proporsi kejadian abortus inkompletus q = proporsi kejadian bukan abortus inkompletus Nurgiyantoro, 2004 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Haji Medan

Rumah Sakit Haji Medan didirikan pada tanggal 11 Maret 1991 melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar pada tanggal 7 Maret 1991 No. 445.05712K, dan diresmikan pada tanggal 4 Juni 1992 oleh Presiden Soeharto. Pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan ketua Gubernur Sumatera Utara. Rumah Sakit Haji Medan berlokasi di jalan Rumah Sakit Haji Estate di areal tanah seluas 6 ha dengan luas bangunan 13.017,59 m 2 . Secara operasional Rumah Sakit Haji Medan dibuka pada tanggal 15 Juni 1992 untuk kegiatan poliklinik, di samping itu juga memberikan pelayanan bagi jamaah haji yang baru tiba dari Arab Saudi. Pada tanggal 1 Juli 1992 secara penuh Rumah Sakit Haji Medan mempunyai tipe setara dengan tipe B dengan kapasitas 139 tempat tidur. Rumah Sakit Haji Medan pada tanggal 1 Juni 2001 telah mendapat sertifikat dari Menteri Kesehatan RI No: YM.00.03.2.2.835 yang menyatakan bahwa Rumah Sakit Haji Medan telah mendapat status akreditasi penuh tingkat dasar meliputi pelayanan gawat darurat, pelayanan medik, pelayanan rekam medik, pelayanan keperawatan, pelayanan administrasi manajemen.

4.2 Karakteristik Ibu Abortus

Karakteristik Ibu Abortus di Rumah Sakit Haji Medan periode Januari 2008 – April 2010 dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini. Universitas Sumatera Utara