Gambaran Umum Rumah Sakit Haji Medan Karakteristik Ibu Abortus

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Haji Medan

Rumah Sakit Haji Medan didirikan pada tanggal 11 Maret 1991 melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara, Raja Inal Siregar pada tanggal 7 Maret 1991 No. 445.05712K, dan diresmikan pada tanggal 4 Juni 1992 oleh Presiden Soeharto. Pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan ketua Gubernur Sumatera Utara. Rumah Sakit Haji Medan berlokasi di jalan Rumah Sakit Haji Estate di areal tanah seluas 6 ha dengan luas bangunan 13.017,59 m 2 . Secara operasional Rumah Sakit Haji Medan dibuka pada tanggal 15 Juni 1992 untuk kegiatan poliklinik, di samping itu juga memberikan pelayanan bagi jamaah haji yang baru tiba dari Arab Saudi. Pada tanggal 1 Juli 1992 secara penuh Rumah Sakit Haji Medan mempunyai tipe setara dengan tipe B dengan kapasitas 139 tempat tidur. Rumah Sakit Haji Medan pada tanggal 1 Juni 2001 telah mendapat sertifikat dari Menteri Kesehatan RI No: YM.00.03.2.2.835 yang menyatakan bahwa Rumah Sakit Haji Medan telah mendapat status akreditasi penuh tingkat dasar meliputi pelayanan gawat darurat, pelayanan medik, pelayanan rekam medik, pelayanan keperawatan, pelayanan administrasi manajemen.

4.2 Karakteristik Ibu Abortus

Karakteristik Ibu Abortus di Rumah Sakit Haji Medan periode Januari 2008 – April 2010 dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini. Universitas Sumatera Utara Table 4.1 Gambaran Umur, Usia Kehamilan dan Paritas ibu Abortus di Rumah Sakit Haji Medan Periode Januari 2008 – April 2010 Variabel Total Persentase Mean SD Min-Max Umur 19 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun 23 tahun 24 tahun 25 tahun 26 tahun 27 tahun 28 tahun 29 tahun 30 tahun 31 tahun 32 tahun 33 tahun 34 tahun 35 tahun 36 tahun 37tahun 38 tahun 39 tahun 40 tahun 41 tahun 42 tahun 44 tahun 1 1 1 1 3 5 3 4 3 6 5 4 6 2 1 9 2 7 3 6 2 1 1 3 1 1,2 1,2 1,2 1,2 3,7 6,2 3,7 4,9 3,7 7,4 6,2 4,9 7,4 2,5 1,2 11,1 2,5 8,6 3,7 7,4 2,5 1,2 1,2 3,7 1,2 31,40 5,854 19 – 44 Total 81 100 Usia Kehamilan 7 minggu 8 minggu 9 minggu 10 minggu 11 minggu 12 minggu 13 minggu 14 minggu 15 minggu 16 minggu 17 minggu 18 minggu 19 minggu 4 13 7 9 10 9 15 3 5 2 1 1 2 4,9 16 8,6 11,1 12,3 11,1 18,5 3,7 6,2 2,5 1,2 1,2 2,5 11,36 2,843 7 – 9 Total 81 100 Paritas 1 2 3 4 34 6 22 13 6 42 7,4 27,2 16 7,4 1,40 1,366 0 – 4 Total 81 100 Universitas Sumatera Utara Table 4.2 Gambaran Riwayat Penyakit dan riwayat Abortus ibu Abortus di Rumah Sakit Haji Medan Periode Januari 2008 – April 2010 Variabel Total Persentase Riwayat Penyakit Ibu • Ada • Tidak ada 2 79 2,5 97,5 Total 81 100 Riwayat abortus • Ada Abortus • Tidak ada 16 65 19,8 80,2 Total 81 100 Table 4.3 Gambaran Kejadian Abortus Inkompletus di Rumah Sakit Haji Medan Periode Januari 2008 – April 2010 Kejadian Abortus Inkompletus • Abortus Inkompletus • Tidak Abortus inkompletus 52 29 64,2 35,8 Total 81 100 Dari tabel 4.1, 4.2, dan 4.3 diketahui bahwa ibu abortus di Rumah Sakit Haji medan periode Januari 2008 – April 2010 paling banyak berumur 34 tahun yaitu sebanyak 9 orang 11,1, rata-rata 30,88 tahun, dan standar deviasi 5,85 dengan umur termuda 19 tahun dan umur tertua 44 tahun. Bila dilihat dari usia kehamilan paling banyak usia kehamilan 13 minggu yaitu sebanyak 15 orang 18,5, rata-rata usia kehamilan ibu abortus adalah 11,36 minggu, dan standar deviasi 2,843 dengan usia kehamilan termuda 7 minggu dan usia kehamilan tertua 19 minggu. Sementara itu, paritas ibu abortus paling banyak adalah paritas 0 yaitu sebanyak 34 orang 42, rata-rata paritas ibu abortus adalah 1,40 dan standar deviasi 1,366 dengan paritas terendah paritas 0 dan paritas tertinggi paritas 4. Pada riwayat penyakit ibu abortus terbanyak berada pada kelompok tidak memiliki riwayat penyakit yakni 79 orang 97,5, sedangkan pada kelompok memiliki riwayat penyakit berjumlah 2 orang 2,5. Riwayat abortus ibu terbanyak berada pada kelompok memiliki riwayat abortus yakni 65 orang 80,2, sedangkan pada kelompok tidak memiliki riwayat Universitas Sumatera Utara abortus berjumlah 16 orang 19,8. Kejadian abortus inkompletus yakni 52 orang 64,2, sedangkan tidak abortus inkompletus berjumlah 29 orang 35,8.

4.3 Hubungan Karakteristik Ibu dengan Kejadian Abortus Inkompletus