35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan sebagai uji pendahuluan untuk mengetahui ada atau tidak nya ion kalsium dan magnesium di dalam sampel. Sebelum dilakukan
identifikasi ion kalsium dan magnesium dalam sampel dengan reaksi kristal dan warna, terlebih dahulu dilakukan pengukuran pH. Hasil pengukuran pH dapat
dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Hasil pengukuran pH air minum sebelum dan sesudah dididihkan
Sampel air minum pH
Sebelum dididihkan Sesudah dididihkan
1 7,3
5,8 2
7,4 5,7
3 7,3
5,7 Rata-Rata
7,33 5,73
Tabel 4.1 di atas menunjukkan penurunan pH air minum sesudah
dididihkan. Sampel air minum sebelum dididihkan pH = 7,3 sedikit basa
sedangkan sampel air minum sesudah dididihkan mengalami penurunan pH = 5,7 asam. Dalam Permenkes RI No. 492MenkesPerIV2010, pH air minum yang
diperbolehkan yaitu 6,5-8,5. Hal ini menunjukkan air minum sesudah dididihkan memiliki pH yang tidak memenuhi syarat. Nilai pH menunjukkan tinggi
rendahnya ion hidrogen dalam air yang berperan dalam menentukan sifat korosi, semakin rendah pH maka sifat korosinya semakin tinggi. pH air yang lebih besar
dari 7 memiliki kecenderungan untuk membentuk kerak pada pipa. Nilai pH air minum yang lebih besar dari 7 ditandai dengan adanya ion karbonat dan
bikarbonat akibat kontak dengan batu-batuan De Zuane, 1996.
36 Hasil analisis kualitatif kalsium dan magnesium dalam sampel dapat di lihat pada
Lampiran 3 halaman 51 dan Tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil analisis kualitatif kalsium dan magnesium dalam sampel
No Mineral yang
dianalisis Pereaksi yang
digunakan Hasil reaksi
Keterangan 1
Kalsium Larutan H
2
SO
4
1N + etanol 96
Kristal berbentuk jarum
+ 2
Magnesium Larutan kuning titan
0,1 bv + NaOH 2N
Endapan merah tua
+
Keterangan : + : mengandung mineral
Data yang terdapat dalam Tabel 4.2 menunjukkan bahwa di dalam sampel terdapat ion kalsium dan magnesium. Identifikasi kalsium dengan larutan H
2
SO
4
1N di tambah dengan etanol 96 membentuk kristal jarum menunjukkan adanya ion kalsium. Uji magnesium dengan penambahan larutan kuning titan 0,1 bv di
tambah dengan NaOH 2N membentuk endapan merah tua yang menunjukkan adanya ion magnesium.
Hasil pengukuran dengan spektrofotometer serapan atom menunjukkan adanya absorbansi pada panjang gelombang kalsium 422,7 nm dan magnesium
285,2 nm. Hal ini turut membuktikan bahwa reaksi kristal maupun reaksi warna menunjukkan bahwa sampel mengandung atom kalsium dan magnesium.
4.2 Analisis Kuantitatif 4.2.1 Kurva Kalibrasi Kalsium dan Magnesium