6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air Minum
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum
Kepmenkes, RI., 2002. Air minum yang baik dan aman untuk kesehatan jika memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis dan kimiawi sesuai dengan parameter
yang ditentukan oleh Permenkes RI No.492MenkesPerIV2010 yang dapat di
lihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Baku Mutu Air Minum Menurut Permenkes RI
No.492MenkesPerIV2010 No
Jenis Parameter Satuan
Kadar maksimum yang
diperbolehkan 1
Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan
a. Parameter Mikrobiologi
1 E.Coli Jumlah per 100 ml
sampel 2 Total Bakteri Koliform
Jumlah per 100 ml sampel
b. Kimia an-organik
1 Arsen
mgl 0,01
2 Fluorida
mgl 1,5
3 Total Kromium
mgl 0,05
4 Kadmium
mgl 0,003
5 Nitrit Sebagai NO
2 -
mgl 3
6 Nitrat Sebagai NO
3 -
mgl 50
7 Sianida
mgl 0,07
8 Selenium
mgl 0,01
2 Parameter yang tidak
langsung berhubungan dengan kesehatan
a. Parameter Fisik
1 Bau
Tidak berbau
7 2
Warna TCU
15 3
Total Zat Padat Terlarut TDS
mgl 500
4 Kekeruhan
NTU 5
5 Rasa
Tidak Berasa 6
Suhu C
Suhu udara ± 3 b.
Parameter Kimiawi 1
Aluminium mgl
0,2 2
Besi mgl
0,3 3
Kesadahan mgl
500 4
Khlorida mgl
250 5
Mangan mgl
0,4 6
pH 6,5-8,5
7 Seng
mgl 3
8 Sulfat
mgl 250
9 Tembaga
mgl 2
10 Amonia
mgl 1,5
Dari Tabel 2.1 di atas diuraikan tentang kesadahan dalam air minum yang dikaitkan dengan adanya kalsium karbonat dan magnesium karbonat. Jika
kesadahan dalam air minum rendah maka akan meningkatkan resiko terkena penyakit jantung De Zuane, 1996.
2.2 Manfaat Mineral Dalam Air Minum
Air minum menjadi sumber air yang utama dibutuhkan oleh tubuh. Namun harus di ingat, bahwa air di alam selalu mengandung zat-zat terlarut terutama
mineral. Maka secara alamiah air yang di minum harus memenuhi syarat tertentu, yakni tidak mengandung zat-zat berbahaya, seperti racun khususnya logam-logam
toksis misalnya timbal, cadmium, merkuri, dan juga tidak boleh ada bakteri yang patogen. Sebaliknya, air minum harus mengandung mineral utama seperti
kalsium, magnesium, dan kalium. Sedangkan natrium biasanya berasal dari makanan yang lain. Maka air minum harus diperoleh dari air sumur yang
8 memenuhi syarat atau di proses melalui perusahaan air minum supaya memenuhi
syarat Kozisek, 2005; Fox, 1998; Silalahi, 2014. Air minum menjadi salah satu sumber beberapa mineral karena terdapat
secara alamiah atau ditambahkan. Ada beberapa mineral yang terdapat di dalam air minum dengan kadar potensial untuk menopang kesehatan yakni kalsium,
magnesium, florida, selenium, kuprum, dan kalium. Kontribusi air minum sebagai sumber mineral yang diperlukan dibandingkan dengan kontribusi makanan
lainnya berkisar 1-20 . Mineral kalsium dan magnesium merupakan yang paling banyak yakni sampai 20 dari yang diperlukan tubuh berasal dari air minum.
Tingkat penyerapan kalsium dari air minum yang mengandung kalsium yang tinggi sebanding dengan penyerapan kalsium dari susu. Air minum yang
mengandung 300 mg kalsium per liter menyumbangkan kalsium yang setara dengan kalsium dari satu gelas susu WHO, 2005; Olivares dan Uauy, 2005;
Silalahi, 2014. 2.2.1 Kalsium
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh yaitu 1,5 - 2 dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg.
Dari jumlah ini, 99 berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraselular dan intraselular kalsium memegang peranan penting dalam
mengatur fungsi sel seperti transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permeabilitas membran sel. Kalsium mengatur pekerjaan hormon-
hormon dan faktor pertumbuhan Almatsier, 2004. Dalam keadaan normal sebanyak 30 - 50 kalsium yang dikonsumsi di
absorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan dan
9 menurun pada proses menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi
daripada perempuan pada semua golongan usia. Hal ini dikarenakan penyerapan mineral dari air minum dipengaruhi oleh kondisi fisiologis pencernaan dan
komposisi makanan. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam keadaan terlarut Almatsier, 2004; Kozisek, 2005.
2.2.2 Magnesium
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan intraselular. Kurang lebih 60 dari 20-28 mg di dalam tubuh
terdapat di dalam tulang dan gigi, 26 di dalam otot dan selebihnya di dalam jaringan lunak lainnya serta cairan tubuh. Magnesium memegang peranan penting
dalam lebih dari tiga ratus jenis sistem enzim di dalam tubuh. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak sebagai katalisator dalam reaksi
biologi termasuk reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohidrat, lipida, protein, dan asam nukleat serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas
bahan gen DNA. Sebagian besar reaksi ini terjadi dalam mitokondria sel Almatsier, 2004.
Di dalam cairan sel ekstraselular magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini peranan magnesium
berlawanan dengan kalsium. Kalsium merangsang kontraksi otot sedangkan magnesium mengendorkan otot. Kalsium mendorong penggumpalan darah
sedangkan magnesium mencegah. Kalsium menyebabkan ketegangan saraf sedangkan magnesium melemaskan saraf. Magnesium mencegah kerusakan gigi
dengan cara menahan kalsium di dalam email gigi Almatsier, 2004.
10
2.3 Kesadahan
Kesadahan air berbeda di setiap tempat dan menggambarkan sifat lapisan tanah yang kontak dengan air. Secara umum, air permukaan lebih lunak
dibandingkan dengan air tanah. Kesadahan disebabkan oleh logam atau kation bervalensi dua. Kalsium dan magnesium adalah ion mayor penyebab kesadahan,
diikuti oleh besi, aluminium, mangan, stronsium dan zink sebagai komponen minor Gray, 2008; De Zuane, 1996.
Tingkat kesadahan air digolongkan sebagai berikut : -
lunak soft = 0 – 50 mgl
- sedikit keras moderately hard = 50 – 150 mgl
- keras hard
= 150 – 300 mgl -
sangat keras very hard = 300 mgl Gray, 2008; De Zuane, 1996.
Kesadahan air dibedakan menjadi dua macam yaitu kesadahan sementara temporary hardness dan kesadahan permanen permanent hardness. Kesadahan
sementara disebabkan oleh garam-garam karbonat dan bikarbonat dari kalsium dan magnesium. Kalsium dan magnesium yang terlarut dapat dihilangkan dengan
cara pemanasan. Sedangkan kesadahan permanen disebabkan oleh adanya garam- garam klorida dan sulfat dari kalsium dan magnesium. Kesadahan permanen tidak
dapat dihilangkan dengan cara pemanasan. Kesadahan dalam air minum ini dikaitkan dengan rasa yang ditimbulkan karena ada nya za terlarut. Semakin
banyak zat terlarut maka kesadahan air minum akan meningkat Gray, 2008; De Zuane, 1996.
11 Menurut Chandra 2006, metode yang dapat digunakan untuk
menghilangkan kesadahan air antara lain : 1.
Pemanasan Pemanasan menyebabkan dikeluarkannya CO
2
dari dalam air dan terbentuknya endapan CaCO
3
CaHCO
3 2
+ Panas CaCO
3
+ H
2
O + CO
2
2. Penambahan Kapur
Penambahan kapur pada air yang sifat kesadahannya sementara dapat mengabsorbsi CO
2
dan membentuk endapan CaCO
3
. CaOH
2
+ CaHCO
3
2CaCO
3
+ 2H
2
O 3.
Penambahan natrium karbonat dapat menghilangkan kesadahan sementara dan permanen.
Na
2
CO
3
+ CaHCO
3 2
2NaHCO
3
+ CaCO
3
CaSO
4
+ Na
2
CO
3
CaCO
3
+ Na
2
SO
4
4. Proses pertukaran basa
Dalam melakukan pelunakan terhadap persediaan air dalam jumlah besar digunakan proses permutit. Natrium permutit merupakan persenyawaan
kompleks dari natrium, aluminium, dan silika. Pada proses permutit akan terjadi pertukaran kation Na dengan ion Ca dan Mg di dalam air. Semua ion Ca
dan Mg akan dilepas melalui reaksi pertukaran basa dan natrium permutit akhirnya akan menjadi kalsium dan magnesium permutit. Dengan demikian air
dapat dilunakkan sampai tingkat kesadahan nol.
12
2.4 Total Zat Terlarut