14 untuk membentuk produk tidak terlarut yang dapat disingkirkan melalui filtrasi
lanjut WHO, 2004.
2.7.2 Ozonasi
Ozon adalah oksidasi yang kuat dan banyak kegunaannya dalam pengolahan air, termasuk oksidasi zat kimia organik. Ozon dapat digunakan sebagai
desinfektan utama. Gas ozon O
3
dibentuk dengan melewatkan oksigen melalui medan listrik bertegangan tinggi. Hasil udara kaya ozon dialirkan langsung ke
dalam air dengan alat penghambur berpori pada dasar kolam penghubung. Pelarutan minimal 80 ozon akan tercapai, sementara sisanya dalam bentuk gas
akan keluar yang dialirkan menuju penghancur ozon dan keluar menuju atmosfer WHO, 2004.
2.7.3 Filtrasi
Zat partikulat dapat disingkirkan dari air mentah melalui filter gravitasi cepat, horizontal, bertekanan, dan filter pasir lambat. Filtrasi pasir lambat pada
dasarnya adalah proses biologis sedangkan lainnya adalah proses pengolahan fisik. Filter gravitasi cepat, horizontal, dan bertekanan dapat digunakan untuk
filtrasi langsung air mentah tanpa pengolahan awal WHO, 2004.
2.7.4 Aerasi
Proses aerasi didesain untuk mencapai pembuangan gas dan senyawa mudah menguap melalui penipisan udara. Penipisan udara dapat digunakan untuk
menyingkirkan materi organik mudah menguap beberapa senyawa penyebab bau dan rasa serta radon. Proses aerasi untuk mendapatkan penipisan udara harus
dilakukan dengan lebih teliti untuk memberikan kontak yang diperlukan antara udara dan air. Teknik paling umum adalah melalui aerasi bertingkat, biasanya
15 dalam tangki menara yang air nya dialirkan menuju semacam kincir air yang
digerakkan oleh tiupan udara WHO, 2004.
2.7.5 Koagulasi Kimiawi Pengolahan berbasis koagulasi merupakan metode paling umum digunakan
untuk mengolah air permukaan. Koagulan kimia biasanya garam aluminium atau besi dialirkan ke dalam air mentah dalam kondisi yang terkendali untuk
membentuk hidroksida logam flokulen padat. Flok akan mengikat kontaminan yang melayang dan terlarut melalui mekanisme netralisasi muatan, adsorpsi, dan
penangkapan. Efisiensi proses koagulasi bergantung pada mutu air mentah, koagulan yang digunakan, dan faktor operasional termasuk kondisi pencampuran,
dosis koagulasi, dan pH WHO, 2004.
2.7.6 Adsorpsi Karbon Teraktivasi