47
Volume 4 buah silinder beton dengan safety factor SF = 1,2 adalah: Volume = 4 x 0,0053036 m³ x 1,2 = 0.02545728 m³
6.2.2. Perencanaan Benda Uji Balok Beton Bertulang Normal
Direncanakan Balok Beton Bertulang dengan dimensi sebagai berikut:
Gambar 3.3. Dimensi Balok Beton Bertulang
Volume 1 balok beton bertulang kotor = 320 x 15 x 25
= 120000 cm³ = 0,12 m³
• Maka, volume untuk adukan beton bertulang normal adalah:
Vn = Volume balok kotor – volume tulangan tarik + volume tulangan tekan + volume tulangan sengkang
Vn = 0,12 m³- {2 x 113,143 x 10
-6
x 3,2 + 2 x 113,143 x 10
-6
x 3,2 + 26 x 28,286 x 10
-6
x 0,62}
48
Vn = 0,1180957993 m³ •
Volume adukan beton setelah dikalikan dengan Safety Factor adalah: Vs = Volume adukan beton x Safety Factor
Vs = 0,1180957993 m³ x 1,2 Vs = 0,1417149591 m³
6.2.3. Persiapan Pembuatan Benda Uji
6.2.3.1. Persiapan Pembuatan Benda Uji Silinder
Langkah langkah yang harus dilakukan dalam pembuatan benda uji silinder adalah sebagai berikut:
a. Siapkan cetakan silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak jumlah
sampel silinder yang direncanakan dalam penelitian ini sebanyak 8 sampel, masing-masing mutu beton diambil sampel 4 buah silinder.
Gambar 3.5 Cetakan Benda Uji Silinder
b. Oleskan vaseline ke dalam cetakan silinder dengan tujuan untuk memudahkan saat proses
pelepasan beton dari cetakan.
49
c. Siapkan bahan- bahan yang digunakan sebagai campuran beton yaitu semen, pasir, kerikil,
dan air sesuai perbandingan mix design yang direncanakan.
Gambar 3.6Bahan Adukan Benda Uji
d. Siapkan alat-alat yang diperlukan dalam proses pencampuran.
6.2.3.2. Persiapan Pembuatan Benda Uji Balok Beton Bertulang Normal
Langkah langkah yang harus dilakukan dalam pembuatan benda uji adalah sebagai berikut: a.
Siapkan cetakan yang sesuai untuk balok berukuran 15 x 25 x 320 cm. b.
Siapkan tulangan yang telah dirakit sedemikian rupa sesuai dengan gambar perencanaan yang telah dibuat sebelumnya seperti gambar berikut:
Gambar 3.7 Potongan Memanjang dan Melintang Balok Beton Bertulang Normal Semen
Kerikil Pasir
50
c. Siapkan bahan-bahan penyusun beton seperti semen, pasir, kerikil, dan air sesuai dengan
perbandingan dalam perencanaan mix design yang telah dibuat sebelumnya. d.
Siapkan alat-alat yang akan digunakan dalam proses pencampuran beton.
6.2.4. Pengecoran Benda UjiBalok Beton Bertulang Normal
Langkah-langkah yang dilakukan saat proses pengecoran adalah sebagai berikut: a.
Letakkan mesin pengadukmolen pada lokasi yang rata dan stabil kemudian hidupkan mesinnya.
b. Masukkan air ke dalam molen untuk membersihkan dan membasahi permukaan dalam
molen. c.
Tuangkan pasir ke dalam molen sesuai dengan takaran yang telah direncanakan dalam mix design.
d. Masukkan semen ke dalam molen juga sesuai dengan perencanaan mix design.
e. Tuangkan air secara perlahan-lahan ke dalam molen untuk mempermudah pencampuran
antara pasir dan semen. f.
Masukkan kerikil ke dalam molen. g.
Biarkan seluruh bahan tercampur dalam molen selama ± 5 menit agar campuran semakin tercampur dengan baik.
51
Gambar 3.9Proses pengadukan campuran di molen
h. Tuangkan campuran beton ke dalam alat uji slump untuk mengetahui nilai slump campuran
beton hingga tercapai nilai slump yang ditentukan.
Gambar 3.10Pengujian Slump
i. Tuangkan adukan beton ke dalam bekistingcetakan balok yang telah persiapkan sebelumnya.
j. Gunakan vibrator dan alat perojok untuk membuat campuran semakin padat dan dapat
mengisi secara penuh ke dalam cetakan balok.
52
Gambar 3.11Penggunaan Vibrator dan Batang Perojok pada Pengecoran
k. Ratakan permukaan cetakan benda uji dengan menggunakan sendok semen.
Gambar 3.12Beton setelah diratakan dengan sendok semen.
53
6.2.5. Perawatan Benda Uji Pasca Pengecoran