Kuat tekan Sifat Beton

16 5. Waterproofing material Bahan aditif ini berguna untuk membantu memperlambat penetrasi air ke dalam beton yang berpori, namun mungkin tidak akan membantu pada beton yang sudah padat dan terawatt dengan baik.

2.3. Sifat Beton

2.3.1. Kuat tekan

Kuat tekan beton diwakili oleh tegangan maksimum fc’ dengan satuan Nmm atau Mpa. Kuat tekan beton umur 28 hari berkisar antara nilai 10-65 Mpa. Untuk struktur beton bertulang umumnya menggunakan beton dengan kuat tekan berkisar 17-30 Mpa, sedangkan untuk beton prategang digunakan beton dengan kuat tekan lebih tinggi, berkisar antara 30-45 Mpa. Mutu beton dibedakan atas 3 macam menurut kuat tekannya, yaitu: 1. Mutu beton dengan fc’ kurang dari 10 Mpa, digunakan untuk beton non struktur misalnya kolom praktis, balok praktis. 2. Mutu beton dengan fc’ antara 10 Mpa sampai 20 Mpa, digunakan untuk beton struktur misalnya balok, kolom, pelat, maupun pondasi. 3. Mutu beton dengan fc’ sebesar 20 Mpa ke atas, digunakan untuk struktur beton yang direncanakan tahan gempa. Nilai kuat tekan beton diperoleh melalui tata cara pengujian standar, menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban tekan bertingkat dengan kecepatan peningkatan beban tertentu dengan benda uji silinder diameter 150 mm, tinggi 300 mm sampai hancur. Kuat tekan masing-masing benda uji ditentukan oleh tegangan tekan tertinggi fc’ yang dicapai benda uji umur 28 hari akibat beban tekan selama percobaan. Dengan demikian dicatat bahwa tegangan fc’ 12 17 bukanlah tegangan yang timbul saat benda uji hancur, melainkan tegangan maksimum saat regangan beton ε c mencapai nilai ± 0,002. Gambar 2.1Hubungan Tegangan dan Regangan Benda Uji Beton 2.3.2. Kuat Tarik Beton Kuat tarik beton dilakukan dengan pengujian split cylinder yang hasilnya mendekati kuat tarik yang sebenarnya, dimana diperoleh nilai kulat tarik dari beberapa kali pengujian adalah 0,50-0,60 kali √f’c, sehingga untuk beton normal digunakan 0,57√f’c. Pengujian kuat tarik beton ini juga menggunakan benda uji yang sama dengan uji kuat tekan, yaitu silinder beton berdiameter 150 mm dan panjang 300 mm, yang diletakkan pada arah memanjang di atas alat penguji. Kemudian silinder akan diberikan beban merata searah tegak dari atas pada seluruh panjang silinder. Ketika kuat tariknya terlampaui, maka benda uji akan terbelah menjadi dua bagian, dimana tegangan tarik yang timbul pada saat benda uji tersebut terbelah disebut split cylinder strength, diperhitungkan sebagai berikut: �� = 2 � � �� 5 10 15 20 25 30 35 40 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005 T e g a n g a n M p a Regangan mmmm fc Maksimum 18 Dimana: Ft = Kuat tarik belah � � � 2 � P = Beban pada waktu belah N L = Panjang benda uji silinderm D = Diameter benda uji silnder m

2.3.3. Kuat geser