Masih menurut G. Widiadnyana Merati , setidaknya ada 3 point penting jika perpustakaan ingin dikatakan sebagai perpustakaan dalam era
teknologi informasi, diantaranya : a Perubahan konsep perpustakaan konvensional menjadi perpustakaan
berbasis teknologi informasi. b Akses informasi perpustakaan dapat dilakukan secara virtual tanpa
perlu datang ke perpustakaan. c Perpustakaan menjadi pusat informasi lebih proaktif mencari
pembacanya.
54
Untuk menuju perpustakaan dalam era teknologi informasi ada 4 hal yang perlu dilakukan:
a Peningkatan pengetahuan keterampilan. b Peningkatkan jiwa kepeloporan adaptability terhadap perkembangan
baru. c terus menerus melakukan pelatihan.
d penyediaan alat infrastruktur.
55
5. Information Seeking skills Keterampilan Mencari Informasi
Keahlian dalam mencari informasi bisa juga di sebut dengan Literasi informasi. Literasi Informasi terdiri dari dua kata, yakni literasi dan
informasi. Secara sederhana, literasi dapat diartikan sebagai kemampuan
54
Ibid.,
55
Ibid.,
membaca dan menulis atau dengan kata lain melek aksara.
56
Dari kedua macam definisi sederhana tadi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
literasi informasi adalah kemampuan untuk mencari, mempelajari, dan memanfaatkan berbagai sumber informasi dalam berbagai bentuk. Istilah
literasi informasi juga dapat disamakan dengan istilah ’melek informasi’. Dalam CILIP seperti yang dikutip oleh Lussy Dwiutami Wahyuni
Evita dikemukan bahwa literasi informasi adalah keterampilan untuk mengetahui kapan dan mengapa kita membutuhkan sebuah informasi,
dimana mendapatkannya, bagaimana cara mengevaluasinya, menggunakan dan mengkomunikasikannya dengan tata cara yang benar.
57
Sedangkan menurut APISI seperti yang dikutip oleh Lussy Dwiutami Wahyuni Evita Literasi informasi adalah seperangkat ketrampilan untuk
mendapatkan jalan keluar dari suatu masalah yang ada
58
. Ketrampilan ini mencakup ketrampilan mengidentifikasi masalah, mencari informasi,
menyortir, menyusun,
memanfaatkan, mengkomunikasikan
dan mengevaluasi hasil jawaban dari pertanyaan atau masalah yang dihadapi
tadi. 1. Keterampilan Literasi Informasi
Seseorang dikatakan memiliki keterampilan literasi informasi jika memiliki keterampilan sebagai berikut :
56
Isnaini. “Minat baca dan persepsi terhadap informasi”.artikel di akses pada 24 Agustus 2008 dari:
http:imamisnaini.multiply.comjournalitem89?item_id=89view:replies= threaded
.
57
S.F. Lussy Dwiutami Wahyuni Evita, ” Survei Tingkat Literasi Mahasiswa
Terhadap Media Dan Informasi “
,
artikel di akses pada 20 Agustus 2008 dari http:lussysf.multiply.comjournalitem69
58
Ibid.,
a. Mengetahui kebutuhan akan informasi a Mengetahui bahwa sebuah informasi diperlukan
b Kenapa informasi tersebut diperlukan, c Apa yang diperlukan dari sebuah informasi berapa banyak;
seperti apa dihubungkan dengan batasan-batasan yang ada seperti waktu, bentuk, finansial, akses
d Mengenali bahwa informasi itu tersedia di suatu cakupan luas dari bentuk-bentuk dalam berbagai lokasi-lokasi maya dan
geografis.
59
Informasi bisa tersedia secara tertulis buku, acuan bekerja, jurnal-jurnal, surat kabar, surat kabar, dll, secara digital CD-
ROMs, internet atau World Wide Web, DVDs, komputer, website pribadi, dll, melalui media yang lain seperti siaran
atau film, atau dari seorang rekan kerja atau teman. Intinya dalam tahap ini mahasiswa sudah dapat mengambil
keputusan yang tepat saat dia membutuhkan informasi, dengan cara mencari informasi dari tempat terdekat, cepat, dan mudah.
b. Mengetahui dimana sumber informasi Dalam tahap ini :
a Sudah dapat mengidentifikasi apakah sumber dari informasi tersebut dapat dieksploitasidigunakan,
b Mengetahui dimana informasi tersebut tersedia,
59
Ibid
c Mengetahui bagaimana cara mengaksesnya d Mengetahui baik buruk individu yang menjadi nara sumbernya.
e Kapan informasi tersebut sesuai digunakan, dan f Mengetahui apa yang menjadi perbedaan diantaranya seperti :
artikel jurnal ada yang tersedia dalam bentuk tercetak, elektronik, dan ataupun sebagai database saja.
60
c. Memahami bagaimana memperoleh informasi Dalam tahap ini :
a Sudah memiliki keterampilan untuk dapat mencari informasi secara cepat dari berbagai sumber yang terkait dengan
pencarian. b Sudah memiliki strategi kapan dia harus mulai dan mengakhiri
pencarian informasi hanya dengan membaca sekilas sebuah sumber informasi.
61
Intinya dalam tahap ini seseorang sudah memiliki keterampilan ”purposive searching”
d. Memahami bagaimana melokasi dan mengumpulkan informasi Melokasi
dan mengumpulkan
informasi merupakan
keterampilan dasar yang perlu dikuasai para mahasiswa agar mereka mampu menelusurmencari informasi di perpustakaan
sebagai pembelajar mandiri. Keterampilan ini mencakup : a. Pemahaman susunan berdasarkan abjad dan nomor
60
Ibid.,
61
Ibid.,
b. Pemahaman menggunakan
berbagai jenis
alat untuk
penelusuran informasi di pangkalan data di komputer dan Internet.
Diperlukan bantuan untuk menguasai keterampilan melokasi informasi. Semuanya terkait dengan kurikulum keseluruhan dan
dikembangkan secara progresif dalam konteks subyek. Latihan untuk keterampilan ini hendaknya mencakup penggunaan majalah
indeks, berbagai sumber rujukan dan jangkauan penuh teknologi informasi.
Mahasiswa yang
kompeten yang
menguasai keterampilan ini akan mampu mengintegrasikan semua hasil
informasi tersebut pada saat dia bekerja dengan menggunakan metode yang berbeda-beda seperti survei, wawancara, eksperimen,
observasi dan kajian sumber.
62
Pustakawan hendaknya mendisain pelatihan keterampilan melokasi dan mengumpulkan informasi yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan khusus perorangan maupun kelompok. Disain tersebut hendaknya dikerjakan bersama guru.
Secara umum, pelatihan keterampilan semacam itu merupakan bagian paling penting dalam pendidikan pemakai di perpustakaan.
e. Memiliki pemahaman tentang memilih dan mengevaluasi hasil temuan informasi
62
IFLAUNESCO , ”Pedoman Perpustakaan Sekolah”, artkel di akses tanggal 25 Agustus 2008 dari :
http:www.ifla.orgVIIs11pubsschool-guidelines.htm
Program yang didisain guna meningkatkan keterampilan ini, hendaknya mencakup latihan berikut ini:
a Membentuk pertanyaan yang tepat b Mengidentifikasi sumber informasi yang diperkirakan dapat
digunakan c Menggunakan bermacam-macam strategi
d Menentukan perkiraan kesesuaian waktu e Membuat berbagai etika.
63
Pustakawan hendaknya secara khusus memfokuskan dalam membimbing mahasiswa dalam hal bagaimana mencari informasi
otoritatif, terkini dan relevan serta bagaimana mendeteksi setiap bias atau ketidaktepatan. Sejumlah besar cakupan sumber
informasi perlu diperiksa, dibandingkan dan dinilai guna memastikan
bahwa hipotesis serta
kesimpulan terbentuk
berdasarkan landasan pengetahuan yang luas. Mahasiswa yang kompeten hendaknya mampu mengidentifikasi kriteria berkaitan
otoritas, kelengkapan, format dan relevansi, sudut pandang, keandalan dan kesesuaian waktu.
Dalam tahap ini : Sudah mempunyai kesadaran untuk mengecek keakuratan, keaslian, ataupun apakah isi dari informasi
63
S.F. Lussy Dwiutami Wahyuni Evita, ” Survei Tingkat Literasi Mahasiswa
Terhadap Media Dan Informasi “
,
artikel di akses pada 20 Agustus 2008 dari http:lussysf.multiply.comjournalitem69
tersebut dapat dipertanggungjawabkan dengan kata lain tidak menyesatkan.
f. Mengetahui bagaimana cara untuk bekerja dengannya atau
mengolah informasi yang didapat. Dalam tahap ini : a Mengetahui bahwa untuk memahami sebuah informasi, maka
terlebih dahulu harus memaknai dan mengolah informasi yang didapatnya. Cara yang biasa digunakan adalah dengan
membandingkan, mengkombinasikan, menambah catatan, dan menerapkan penggunaan informasi ditemukan.
b Membuat keputusan apakah perlu mencari informasi tambahan atau tidak.
64
g. Memiliki etika dan tanggung jawab dalam penggunaannya Dalam tahap ini : seseorang sudah memiliki etika dan rasa
tanggung jawab yang tinggi dalam setiap menggunakan informasi yang
diperolehnya. Salah
satu caranya,
yaitu dengan
mencantumkan sumber asal informasi tersebut diperoleh. Hal ini untuk menjauhkan plagiat dan ketidakadilan dalam menggunakan
informasi.
65
h. Memiliki pemahaman
tentang bagaimana
caranya mengkomunikasikan atau membagi apa yang telah ditemukan.
Dalam tahap ini :
64
Ibid.,
65
Ibid.,
a Seseorang sudah mengetahui sekaligus memahami bagaimana caranya mengkomunikasi informasi yang dia dapatkan secara
benar. b Sudah memiliki kemampuan mensintesa lebih dari sekedar
analisa dan selanjutnya c Dapat menginformasikannya dalam format diseminasi yang
sesuai.
66
i. Memiliki
pemahaman tentang
bagaimana mengorganisasi,
mencatat dan memenej sebuah temuan informasi Pustakawan
hendaknya membantu
mahasiswa dalam
pengembangan keterampilan ini bila mereka mengerjakan proyek dan tugas lain. Karena alasan ini, maka pustakawan hendaknya
seorang pakar dalam kaidah struktural laporan proyek dan membantu mahasiswa mengenai bagaimana menulis tajuk, bab dan
daftar pustaka. Di samping itu, keterampilan mahasiswa meringkas, mengutip dan menulis daftar bacaan secara lengkap dan
akurat, hendaknya dikembangkan di perpustakaan serta dibantu oleh pustakawan. Mahasiswa yang kompeten hendaknya sanggup
membuat catatan, menyimpan informasi dan menjadikannya siap untuk digunakan.
67
66
Ibid.,
67
IFLAUNESCO , ”Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi”, artkel di akses tanggal 25 Agustus 2008 dari :
http:www.ifla.orgVIIs11pubsschool-guidelines.htm
Dalam tahap ini : seseorang sudah mengetahui sekaligus memahami bagaimana caranya menyimpan dan mengatur
informasi yang sudah diperolehnya dengan menggunakan metode- metode yang paling efektif. Hasil temuannya tersebut dapat
mencerminkan proses berpikir kritisnya dalam mengolah dan meramu kembali semua informasi yang telah diperolehnya.
Jadi, seseorang yang memiliki tingkat literasi informasi yang tinggi mengetahui lebih dari hanya sekedar bagaimana memperoleh
informasi. Mereka juga memahami batasan-batasan dan kebutuhan untuk menguji bagaimana mereka menggunakan informasi, dan
mereka memahami
bagaimana caranya
mengatur dan
mengkomunikasikan informasi. Informasi melek huruf adalah satu keterampilan terpisah dan sangat penting bagi setiap orang yang
setiap harinya selalu bergulat dengan informasi
6. Keterampilan Berkomunikasi dan Realisasi