Bentuk Usaha Mikro Produktif yang dibangun Koperasi Kossuma

74

BAB IV STRATEGI KOPERASI KOSSUMA SYARIAH DALAM UPAYA

MEMBANGUN USAHA MIKRO PRODUKTIF DI KELURAHAN TUGU DEPOK

A. Bentuk Usaha Mikro Produktif yang dibangun Koperasi Kossuma

Syariah di Kelurahan Tugu Depok Koperasi Kossuma Syariah mempunyai objek yang di khususkan dalam membangun ekonomi mikro produktif untuk anggota. Dengan demikian koperasi Kossuma Syariah harus melakukan usaha simpan pinjam pada anggotanya serta memberikan penyuluhan yang aktif untuk membuka peluang bagi kaum miskin dalam membangun usaha mikro produktif di berbagai bidang. Dalam hal ini,Koperasi Kossuma Syariah membangun kelompok usaha mikro produktif yang diberinama kelompok Tanggung Renteng, yaitu di dalam Kelompok Tanggung Renteng tersebut ada 3 bagian kelompok kecil yang masing-masing bagian terdiri dari 4 – 5 orang,yang didalamnya mereka saling bahu-membahu dan saling menanggung kesulitan satu dengan yang lainnya. Jika ada satu diantara mereka meminjam uang kepada pihak Koperasi Kossuma Syariah dan tidak bisa membayarnya, maka satu kelompok itu wajib berkerja sama patungan untuk menalanginya. Sistem ini juga berfungsi untuk menciptakan rasa tanggung jawab dan persaudaraan yang terkandung didalamnya. Dalam hal ini yang perlu diketahui adalah bahwa pinjaman yang di berikan dengan sistem Qordul Hasan dengan pembiayaan Rp. 500.000- lima ratus ribu rupiah bukan di berikan untuk per kelompok, melainkan per individu dan pada setiap individu dianjurkan untuk membuat usaha mikro produktif. Dalam kenyataannya tidak semua pinjaman yang diberikan digunakan untuk pembangunan usaha mikro ada beberapa orang yang menggunakan pinjaman tersebut untuk kebutuhan lain, seperti untuk membayar uang sekolah anaknyadan kebutuhan lainnya. 21 Banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi, namun Koperasi Kossuma Syariah terus berjuang guna memerangi para lintah darat yang terus menggerogoti nadi per ekonomian kaum miskin. Pembentukan usaha mikro produktif dilakukan dengan sangat hati-hati karena ditakutkan ada bentrok di karenakan persaingan bisnis dan terjadi ketidak harmonisan didalam kelompok binaan tersebut. Oleh karena itu, dalam satu kelompok masing-masing individu yang lokasi rumahnya berdekatan tidak boleh mempunyai usaha mikro yang sejenis atau sama. Dalam hal ini, usaha yang di bangun adalah usaha rumahan seperti usaha Nasi Uduk, Gorengan, Toko Sembako, Pulsa Elektrik, dan Sayuran. Sementara hanya usaha itulah yang bisa dibangun oleh Koperasi Kossuma Syariah hal ini dikarenakan karena peminjaman dengan sistem Qardul Hasan hanya dapat memberikan pinjaman sebesar Rp.500.000-lima ratus ribu rupiah. Berikut adalah nama-nama anggota dan bentuk usaha yang dijalani di kelurahan Tugu Depok: 21 Wawancara pribadi dengan ibu Andri, 1 Februari 2014 NAMA ANGGOTA DAN JENIS USAHA MIKRO PRODUKTIF KELOMPOK TANGGUNG RENTENG KELURAHAN TUGU DEPOK Kelompok Melati 1. Sakinah 2. Aisyah 3. Syahidah 4. Fatimah 5. Sri Legini Penjual Sayuran Penjual Pulsa Elektrik Penjual es buah Pembantu Rumah Tangga Penjual Mie Gaul Kelompok Berlian 1. Atikah 2. Hassanah 3. Raudhoh 4. Istiqomah 5. Annisa Penjual Makanan Ringan Penjual Batagor Penjual sembako Pembantu rumah tangga Penjual Sosis Bakar, Baso Goreng, es doger Kelompok Mawar 1. Sartini 2. Mariyam 3. Rini 4. Rodiyah 5. Pairah Penjual Papeda telur gulung Penjual Lontong sayur Penjual Gorengan Pembantu rumah tangga Pembantu rumah tangga Dengan melihat daftar anggota tersebut,dapat diketahui bersama bahwa masih ada anggota yang belum bisa memiliki usaha sendiri itu dikarenakan pekerjaan yang digelutinya sebagai pembantu rumah tangga. Namun, koperasi terus memberikan dorongan untuk membangun usaha mikro agar tidak ketergantungan kepada orang lain serta dapat menjadi insan yang kreatif dan mandiri. Dengan demikian, Koperasi Kossuma Syariah berharap dengan terbentuknya usaha mikro produktif itu dapat membantu membangun masyarakat yang sejahtera, makmur, dan tidak terjerumus pada lintah darat rentenir. Ditambah lagi, koperasi berusaha untuk berperan dalam memajukan dan menaikkan taraf hidup masyarakat agar menjadi lebih baik dengan penghasilan yang naik berkisar dari Rp.16.666,- Rp.50.000,-hari. Oleh sebab itu, Koperasi Kossuma syariah terus mendorong anggotanya untuk membangun usaha mikro produktif. Setelah Koperasi Kossuma Syariah membangun usaha mikro produktif, maka tugas selanjutnya adalah menjadi penasihat keuangan bagi tiap anggota di setiap minggunya agar ada sirkulasi yang baik antara pemasukan dan pengeluaran, sehingga dapat memajukan usaha tersebut. Setelah itu, jika usaha tersebut sudah mengalami kemajuan, maka tiap anggota pun diberikan fasilitas berupa pinjaman modal yang lebih besar. Semua itu dilakukan guna menciptakan usaha mikro produktif serta dapat menjadi sumber penghidupan yang bersifat jangka panjang. Dengan demikian, Koperasi Kossuma Syariah akan terus membangun serta mengembangkan usaha mikro produktif yang berada di dalam naungannya, dengan tujuan memperbaiki taraf kehidupan bagi kaum miskin. 22 22 Wawancara pribadi dengan Ibu Andri,10 Januari 2014

B. Strategi Koperasi Kossuma Syariah dalam upaya Membangun Usaha