Pengertian Koperasi Syariah Peran dan Fungsi Koperasi Syariah

52 i. Anggaran rumah tangga dan peraturan khusus, yaitu ketentuan- ketentuan pelaksana dalam Anggaran Dasar yang sebelumnya dimuat dalam Anggaran Dasar. j. Penutup k. Pembentukan pengurus, pengawas, yaitu memilih anggota orang- orang yang akan dibebani tugas dan tanggungjawab atas pengelolaan, pengawasan di koperasi l. Neraca awal koperasi, merupakan perincian posisi aktiva dan pasiva diawal pembentukan koperasi m. Rencana kegiatan usaha, dapat berisikan latar belakang dan dasar pembentukan serta rencana kerja koperasi pada masa akan datang.

C. Koperasi Syariah

1. Pengertian Koperasi Syariah

Secara umum, prinsip operasional koperasi adalah membantu kesejahteraan para anggotanya dalam bentuk gotong royong dan tentunya prinsip tersebut tidaklah menyimpang dari sudut pandang syariah, yaitu prinsip gotong royong ta’awun alal birri dan bersifat kolektif berjama ’ah dalam membangun kemandirian hidup. Melalui hal inilah perlu adanya proses internalisasi terhadap pola pemikiran, tata cara pengelolaan, produk-produk,dan hukum yang diberlakukan harus sesuai dengan syariah. Dengan kata lain, Koperasi Syariah merupakan sebuah konversi dari koperasi konvensional melalui pendekatan yang sesuai 53 dengan syariat islam dan peneladanan ekonomi yang dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya. 19 Konsep utama operasional Koperasi Syariah adalah menggunakan akad Syirkah Mufawadhoh, yakni sebuah usaha yang didirikan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, masing-masing memberikan kontribusi dana dalam porsi yang sama besar dan berpartisipasi dalam kerja dengan bobot yang sama pula. Masing-masing patner saling menanggung satu sama lain dalam hak dan kewajiban. Tidak diperkenankan salah seorang memasukan modal yang lebih besar dan memperoleh keuntungan yang lebih besar pula disbanding dengan partner lainnya. Asas koperasi syariah berdasarkan konsep gotong royong, dan tidak dimonopoli oleh salah seorang pemilik modal. Begitu pula dala hal keuntungan yang diperoleh maupun kerugian yang diderita harus dibagi secara sama dan proposional. Penekanan manajemen usaha dilakukan secara musyawarah Syuro sesama anggota dalam Rapat Anggota Tahunan RAT dengan melibatkan seluruhnya potensi anggota yang dimilikinya.

2. Peran dan Fungsi Koperasi Syariah

Dalam koperasi konvensional lebih mengutamakan mencari keuntungan untuk kesejahteraan anggota, baik dengan cara tunai atau membungakan uang yang ada pada anggota. Para anggota yang meminjam 19 Nur S. Buchori,Koperasi Syariah, Sidoarjo : PT Masmedia Buana Pustaka, 2009 h. 15 54 tidak dilihat dari sudut pandang penggunanya hanya melihat uang pinjaman kembali ditambah dengan bunga yang tidak didasarkan pada kondisi hasil usaha atas penggunaan uang tadi. Bahkan, bisa terjadi jika ada angoota yang meminjam untuk kebutuhan sehari-hari makan dan minum, maka pihak koperasi memberlakukannya sama dengan pinjaman lainnya yang penggunaannya untuk usaha produktif dengan mematok bunga sebagai jasa koperasi. Pada koperasi Syariah, hal ini tidak dibenarkan.Karena setiap transaksi tasharruf didasarkan atas penggunaan yang efektif apakah untuk pembiayaan atau kebutuhan sehari-hari.Kedua hal tersebut diperlakukan secara berbeda. Untuk usaha produktif, misalnya anggota akan berdagangmaka dapat menggunakan prinsip bagi hasil Musyarakah atau Mudharabah sedangkan untuk pembelian alat transportasi atau alat- alat lainnya dapat menggunakan prinsip jual beli atau murabahah. Berdasarkan peran dan fungsinya maka, koperasi syariah memiliki fungsi sebagai : a. Sebagai manajer investasi Manajer investasi yang dimaksud adalah koperasi syariah dapat memainkan perannya sebagai agen atau sebagai penghubung bagi para pemilik dana. Koperasi Syariah akan menyalurkan kepada calon atau anggota yang berhak mendapatkan dana atau bisa juga kepada calon atau anggota yang sudah ditunjuk oleh pemilik dana. 55 Umumnya, apabila pemilihan penerima dana anggota atau calon anggota didasarkan ketentuan yang diinginkan oleh pemilik dana, maka koperasi syariah hanya mendapatkan pendapatan atas jasa agennya. Misalnya jasa atas proses seleksi anggota penerima dana, atau biaya administrasi yang diperlukan koperasi atau biaya monitoring termasuk reporting. Kemudian, apabila terjadi wanprestasiyang bersifat force major, yakni bukan kesalahan koperasi atau bukan kesalahan anggota, maka sumber dana tadi pokok dapat dijadikan beban untuk resiko yang terjadi. Akan yang tepat untuk seperti ini adalah Mudhrabah Muquyyadah. b. Sebagai Investor Peran sebagai investor shohibul maal bagi koperasi syariah adalah jika sumber dana yang diperoleh dari anggota maupun pinjaman dari pihak lain yang kemudian dikelola secara professional dan efektif tanpa persyaratan khusus dari pemilik dana, dan koperasi syariah memiliki hak untuk terbuka dikelolanya berdasarkan program- program yang dimilikinya. Prinsip pengelolaan dana ini dapat disebut dengan Mudharabah Mutlaqoh, yaitu investasi dana yang dihimpun dari anggota maupun pihak lain dengan pola investasi yang sesuai dengan syariah. Investasi yang sesuai meliputi akad jual beli secara tunai Al Musawamah seperti pendirian waserda dan jual beli tidak tunai Al Murabahah, sewa menyewa Ijarah, kerja sama penyertaan sebagian modal Musyarakah dan penyertaan modal seluruhnya 56 Mudharabah. Keuntungan yang diperoleh dibagikan secara proposional sesuai kesepakatan nisbah pada pihak yang memberikan dana seperti anggota yang memiliki jenis simpanan tertentu dan didetapkan sebagai yang mendapatkan hak bagi hasil dan sisa usaha. c. Fungsi sosial Konsep koperasi syariah mengharuskan memberikan pelayanan sosial baik kepada anggotanya yang membutuhkannya maupun kepada masyarakat dhu’afa. Kepada anggota yang membutuhkan pinjaman darurat emergency loan dapat diberikan pinjaman kebajikan dengan pengembalian pokok Al Qard yang sumber dananya berasal dari modal maupun laba yang dihimpun. Di mana anggota tidak dibebankan bunga dan sebagainya seperti di koperasi konvensional. Sementara bagi anggota masyarakat dhuafa dapat diberikan pinjaman kebajikan dengan atau tampak pengembalian pokok Qardhul Hasan yang sumber dananya dari dana ZIS Zakat, Infaq, dan Shadaqoh. Pinjaman Qardhul Hasan ini diutamakan sebagai modal usaha bagi masyarakat miskin apabila usahanya mengalami kemacetan, maka tidak perlu dibebani dengan pengembalian pokoknya. Fungsi ini juga yang membedakan antara koperasi konvensional dengan koperasi syariah dimana konsep tolong menolong begitu kentalnya sesuai dengan ajaran islam : ”Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketaqwaan dan janganlah kamu tolong menolong dalam permusuhan dan perbuatan dosa dan bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah amat berat siksanya ” QS Al Maidah:2 57

3. Sistem Penghimpunan Dana Koperasi Syariah