Langkah-langkah Pendekatan Inkuiri Pendekatan Inkuiri a. Pengertian Pendekatan Inkuiri

Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan. 34 Menurut Syamsu Yusuf, dkk. Inkuiri terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: 35 1 Membina suasana yang responsif Guru menjelaskan arti dan proses inkuiri. Guru mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban siswa untuk terlibat. 2 Mengemukakan permasalahan untuk inkuiri Guru mengemukakan permasalahan melalui cerita, film, gambar dan sebagainya. Dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kearah mencari, merumuskan dan memperjelas permasalahan. Bila masalah telah terumuskan dengan jelas, siswa dalam hal ini, beraktivitas dalam bentuk bertanya, menjawab, menyimak, menganalisis, dan memutuskan. 3 Pertanyaan-pertanyaan siswa Siswa mengajukan pertanyaan yang sifatnya mencari atau mengajukan informasi berdasarkan data yang sesuai dengan masalah yang diajukan. 4 Merumuskan hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diperkirakan akan menjawab permasalahan, dan nantinya akan diuji pada saat pengujian berlangsung. Guru membantu dan mengarahkan siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang memancing siswa untuk berpikir. 5 Menguji hipotesis Guru mengajukan pertanyaan yang sifatnya meminta data, informasi dan alasan pembuktian. Dengan sendirinya, siswa menjawab dan memberikan data pembuktian yang sebenarnya. 6 Pengambilan kesimpulan Langkah ini dilakukan guru bersama siswa. 34 Sanjaya, op.cit., h. 201. 35 Syamsu Yusuf, dkk, Dasar-dasar Pembinaan Kemampuan Proses Belajar Mengajar, Bandung : Andira,1993, hal. 82.

f. Keunggulan Pendekatan Inkuiri

Menurut Roestiyah, pembelajaran inkuiri memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut : 1 Dapat membentuk dan mengembangkan“self-consept“ pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan siswa memiliki ide-ide yang lebih baik. 2 Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi dan proses belajar yang baru. 3 Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka. 4 Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. 5 Memberi kepuasan yang bersifat instrinsik. 6 Situasi proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. 7 Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. 8 Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. 9 Guru dapat menghindari cara-cara belajar tradisional. 10 Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. 36 Menurut Sanjaya, keunggulan pembelajaran inkuiri diantaranya sebagai berikut : 37 1 Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran lebih bermakna. 2 Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai gaya belajar mereka. 3 Sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. 36 Roestiyah N.K., loc.cit. 37 Sanjaya, op.cit., h. 208. 4 Melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Menurut Jerome Bruner dalam Tarigan mengemukakan bahwa pendekatan inkuiri memberikan hal positif bagi perkembangan pendidikan diantaranya: 38 1. Meningkatkan potensial intelektual siswa, karena dengan pendekatan ini siswa diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan hal-hal yang berhubungan dengan pengalamannya sendiri. 2. Siswa dapat memperoleh kepuasan intelektual tersendiri, karena siswa telah berhasil dalam penemuannya. 3. Siswa dapat belajar bagaimana melakukan penemuan. 4. Belajar melalui pendekatan inkuiri dapat memperpanjang proses ingatan atau materi yang dipelajari melalui inkuiri akan lebih lama diingat.

g. Kelemahan Pendekatan Inkuiri

Menurut Budi Eko Sutjipto yang dikutip oleh Sitti Aisyah menyatakan bahwa kelemahan dari pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut : 39 1 Memerlukan waktu yang banyak sehingga tidak cocok digunakan di sekolah dengan jadwal yang kaku. 2 Tidak bisa digunakan pada semua bidang mata pelajaran. 3 Siswa lebih suka dengan metode tradisional. 4 Siswa tidak ingin terlibat dalam proses berpikir. Inkuiri sebagai salah satu pendekatan pembelajaran di samping memiliki banyak keunggulan juga memiliki kelemahan, diantaranya: 40 38 Taringan, op.cit., h. 39. 39 Sitti Aisyah, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010, h. 20, tidak dipublikasikan. 40 Sanjaya, loc.cit. 1 Jika inkuiri digunakan sebagai pendekatan pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. 2 Pendekatan ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. 3 Dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. 4 Selama kriteria keberhasilan ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Campbell, dkk. dalam artikel yang berjudul Development of Instruments to Asses Teacher and Student Perceptions of Inquiry Experiences in Science Classrooms, memaparkan bahwa instrumen yang dikembangkan bertujuan dalam menjelaskan hasil observasi pelaksanaan inkuiri di dalam kelas dengan hasil wawancara guru dan siswa. 2. Vajoczki, dkk. dalam artikel yang berjudul Inquiry Learning: Level, Disipline, Class Size, What Matters?, menyimpulkan bahwa nilai inkuiri bervariasi secara signifikan jika diterapkan pada beberapa level, departemen dan kelas. Inkuiri lebih cenderung diterapkan di kelas kecil, dan terdapat perbedaan antara penerapan inkuiri terstruktur, terbimbing, dan terbuka. Inkuiri yang lebih sering diterapkan adalah inkuiri terstruktur. 3. Witarsa, dalam artikel yang berjudul Analisis Kemampuan Inkuiri Guru Yang Sudah Tersertifikasi Dan Belum Tersertifikasi Dalam Pembelajaran Sains SD, menyebutkan bahwa pemahaman guru tentang inkuiri sangat baik, kemampuan guru memunculkan aspek-aspek inkuiri dalam RPP kurang, kemampuan guru memunculkan aspek-aspek inkuiri dalam pelaksanaan pembelajaran sains kurang, kemampuan membuat soal-soal inkuiri sangat kurang, kemampuan inkuiri secara keseluruhan dari ketiga kelompok tersertifikasi portofolio, tersertifikasi diklat, dan belum tersertifikasi kurang.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran inkuiri merupakan belajar mencari dan menemukan sendiri, guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk final, melainkan siswa diberi kesempatan untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Pada inkuiri guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang pengetahuan yang dimiliki siswa. Sehingga siswa dapat menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang diberikan serta menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi ke Madrasah Aliyah Negeri di Jakarta Selatan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan izin penelitian dan informasi mengenai penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri di sekolah tersebut. Dalam prakteknya, peneliti menyebar instrumen penelitian pada siswa dan guru bidang studi biologi yang menjadi objek penelitian. Hasil instrumen penelitian yang diperoleh, selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan data penelitian. Dengan demikian, data penelitian dapat dijadikan kesimpulan dalam penelitian deskripsi penggunaan pendekatan inkuiri pada pembelajaran biologi di MAN Se-Jakarta Selatan.