Prinsip-prinsip Pendekatan Inkuiri Pendekatan Inkuiri a. Pengertian Pendekatan Inkuiri

Langkah orientasi adalah langkah penting dimana guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. 2 Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa dalam memecahkan sebuah masalah dengan mencari jawaban yang tepat. Melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. 3 Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Pada pembelajaran inkuiri siswa didorong untuk mengembangkan kemampuan menebak berhipotesis. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji. 4 Mengumpulkan data Mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Oleh sebab itu, guru mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. 5 Menguji hipotesis Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. 6 Merumuskan kesimpulan Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan. 34 Menurut Syamsu Yusuf, dkk. Inkuiri terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: 35 1 Membina suasana yang responsif Guru menjelaskan arti dan proses inkuiri. Guru mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban siswa untuk terlibat. 2 Mengemukakan permasalahan untuk inkuiri Guru mengemukakan permasalahan melalui cerita, film, gambar dan sebagainya. Dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kearah mencari, merumuskan dan memperjelas permasalahan. Bila masalah telah terumuskan dengan jelas, siswa dalam hal ini, beraktivitas dalam bentuk bertanya, menjawab, menyimak, menganalisis, dan memutuskan. 3 Pertanyaan-pertanyaan siswa Siswa mengajukan pertanyaan yang sifatnya mencari atau mengajukan informasi berdasarkan data yang sesuai dengan masalah yang diajukan. 4 Merumuskan hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diperkirakan akan menjawab permasalahan, dan nantinya akan diuji pada saat pengujian berlangsung. Guru membantu dan mengarahkan siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang memancing siswa untuk berpikir. 5 Menguji hipotesis Guru mengajukan pertanyaan yang sifatnya meminta data, informasi dan alasan pembuktian. Dengan sendirinya, siswa menjawab dan memberikan data pembuktian yang sebenarnya. 6 Pengambilan kesimpulan Langkah ini dilakukan guru bersama siswa. 34 Sanjaya, op.cit., h. 201. 35 Syamsu Yusuf, dkk, Dasar-dasar Pembinaan Kemampuan Proses Belajar Mengajar, Bandung : Andira,1993, hal. 82.