Menurut Muhammad Ibnu Ismail al-shan’ani

sampai membahayakan. Selain itu ia juga harus tetap diberi nafkah dan diselamatkan dari segala sesuatu yang dapat merusaknya. Menurut Sayyid Sabiq hukum melaksanakan hadanah terhadap anak adalah wajib sebab apabila mengabaikannya berarti menghadapkan anak-anak yang masih kecil kepada bahaya kebinasaan. 8 Kewajiban orang tua merupakan hak bagi anak. Menurut Abdurrazak anak memiliki hak-hak sebagai berikut 1. Hak anak sebelum dan sesudah dilahirkan. 2. Hak anak dalam kesucian keturunan. 3. Hak anak dalam pemberian nama yang baik. 4. Hak anak dalam menerima susuan. 5. Hak anak dalam mendapatkan asuhan, perawatan dan pemelihraan. 6. Hak anak dalam pemilikan harta benda warisan bagi keberlangsungan hidup. 7. Hak anak dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Dari pembagian-pembagian hak-hak anak diatas poin yang sangat diprioritaskan yakni pembagian tentang hak anak dalam mendapatkan asuhan, perawatan dan pemeliharaan dan hak anak dalam bidang pendidikan dan pengajaran, sebab ini dapat memiliki akibat-akibat yang penting dalam hukum. Seseorang yang memiliki rasa kasih sayang, kesabaran, santun dan memiliki waktu yang cukup dalam kebersamaan dengannya yaitu seorang ibu maka dari itu 8 Sayyid Sabiq,Fiqh Sunnahh. 237 Islam menetapkan bahwa wanitalah secara kodrati orang yang tepat dalam melaksanakan hadanah. Wanita sebagai ibu dari anak-anaknya sebab memiliki sifat- sifat khusus seperti : sifat halus, lemah lembut, pemurah, penyantun, penyayang. Seorang ibu lebih baik dalam melaksanakan hadanah, karena kekhususan sifat yang dimilikinya. Selama anak belum mampu memilih untuk ikut ayah atau ibu bila terjadi perceraian. Menurut mazhab Hanafi dalam masa hadanah asuhan ini berlangsung selama 7 tahun bagi laki-laki dan 9 tahun bagi perempuan ketika kelak mereka mencapai usia akil baligh. Dengan demikian seorang ibu paling memungkinkan memberikan pendidikan, perawatan dan bimbingan berdasarkan kasih sayang terhadap anak-anaknya yang semua itu dilakukan dengan ikhlas, sabar dan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu seorang ibu harus memberikan peranan yang baik dalam membentuk perilaku dan perbuatan seorang anak hingga memasuki tahapan baligh mereka sudah dapat memahami dan mengerti mana perbuatan baik dan perbuatan jahat. Maka dengan begitu anak yang dididik sejak kecil dengan pemahaman dan rasa kasih sayang seorang ibu akan tertanam kuat nilai-nilai moral dan perbuatan yang baik.

B. Hak Anak dan Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik

Keberhasilan dalam suatu keluarga dalam mengantarkan anak-anaknya dalam menggapai cita-citanya sebenarnya tidaklah mudah, banyak kendala dan hambatan yang dihadapi oleh orang tua sebagai orang yang bertanggung jawab. Bapak adalah bertugas dan berkewajiban mencari nafkah untuk membiayai hidup anak dan isterinya sedangkan ibu adalah orang yang bertugas dan bertanggung jawab dalam mengasuh, mendidik, dan membimbing anaknya agar tidak terjerumus pada perbuatan jahat disamping bapaknya. Islam pun telah menggariskan tugas masing-masing antara ibu dan bapak. Departemen Agama, Majelis Ulama Indonesia dan UNICEF menegaskan bahwa perawatan ini dalam istilah fiqh disebut dengan Hadanah yaitu menjaga, merawat dan memelihara anak yang belum mampu memelihara kepentingannya sendiri sebagi upaya dalam rangka membina kesejahteraan dan kemaslahatan anak. 9 Hak-hak anak dalam tanggung jawab ibu adalah hak perawatan dan pendidikan. Perawatan adalah salah satu aspek dasar dari pemeliharaan kelangsungan hidup seorang anak. Perawatan kesehatan mental yang dilakukan seorang ibu terhadap anaknya berarti pula penanaman pendidikan kesehatan dan mental anak secara tidak langsung, maka segala usaha ibu dalam memelihara badan dan merawat jiwa anak dari segala 9 DEPAG MU dan UNICEF,Pemeliharaan Kelangsungan Hidup Anak, Jakarta: Rhineka Cipta, 1999. h. 23 macam gangguan baik lahir maupun bathin akan menjadi bekal bagi anak-anak dalam menuju pertumbuhan dan perkembangan pisik dan psikisnya dikemudian hari. Keberhasilan pendidikan seorang anak didalam suatu rumah tangga adalah tanggung jawab bersama. Namun seorang ibu paling berperan penting dalam mendidik anak-anaknya di rumah, sebab ia memiliki banyak waktu luang untuk belajar bersama dan memberikan pemahaman nilai-nilai moral yang baik sehingga menjauhkan perilaku seorang anak dari perbuatan buruk seperti berbohong, mencuri, sombong dan berlaku kasar terhadap adiknya. Maka seorang ibu memiliki kewajiban memenuhi hak pendidikan atas anaknya. Dengan pendidikan, anak akan dapat mengembangkan potensi-potensi dan bakat yang ada pada dirinya. Sehingga ia akan menjadi generasi-generasi yang kuat, kuat dari faktor psikologis maupun fisiologis. Seorang anak merupakan generasi penerus dari generasi sebelumnya. Setiap generasi ke generasi akan memiliki pengaruh yang ditimbulkan dari generasi sebelumnya, generasi yang lemah akan mewariskan kelemahan kepada generasi berikutnya begitu juga dengan generasi yang kuat akan mewariskan kekuatan kepada generasi sesudahnya. Dengan memenuhi hak anak atas pendidikan diharapkan akan menjadi generasi yang kuat yang dapat mewariskan kekuatan pada generasi berikutnya. Sebagaimana dalam firman-Nya                 Artinya :dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.QS. An Nisa : 9 Abdul Nashih Ulwan menguraikan tentang tanggung jawab para pendidik terhadap anak didik itu terbagi manjadi 5 bagian yakni : 1. Tanggung jawab pendidikan iman. 2. Tanggung jawab pendidikan akhlak. 3. Tanggung jawab pendidikan pisik. 4. Tanggung jawab pendidikan intelektual. 5. Tanggung jawab pendidikan psikis. 10 Disamping itu sejak dini anak harus diajarkan dan dididik harus berbuat pada : a Mengajarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, sehingga ia sudah terbiasa berbuat dan selalu mengingat penciptanya. b Mengenalkan hukum halal dan haram dalam melakukan perbuatanya. c Menyuruh anak untuk beribadah diusia 7 tahun dan memukulnya diusia 10 tahun. d Mendidik anak untuk mencintai Rasul dan ahlul baitnya. 10 Abu Bakar al Asyri,Tugas Wanita Dalam Islam, Jakarta: Medan Dakwah, 1984. h. 149