Tantangan Orang Tua Dalam Mendidik Anak
berguna bagi siapa saja. Namun sebaliknya jika anak tumbuh tanpa ada orang yang membimbing pada kebaikan, tidak mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang
layak maka besar kemungkinan ia akan tumbuh menjadi orang yang berakhlak buruk dan menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat lingkungannya. Ibu yang
berpengetahuan dan yang tidak berpengetahuan akan terdapat perbedaan dalam mendidik anak-anaknya.
16
Hasil pendidikan yang diterima anak-anaknya pun berbeda pula. Oleh karena itu agar anak menjadi orang yang berakhlak baik maka orang tua
wajib mendidik dan membimbingnya dengan penuh kesabaran dan keuletan. Penting kita sebagai orang tua seharusnya mengajarkan anak tentang apa saja
yang termasuk perilaku baik dan perilaku tidak baik. Dengan demikian mereka dapat memahami dan membedakan antara yang baik dan buruk sehingga ia tidak tertarik
untuk melakukan perbuatan buruk yang dapat merugikan dirinya, keluarga dan masyarakat sekitar.
2. Faktor yang datang dari luar Seperti seorang ibu yang menjadi wanita karir. Persoalan dasar yang perlu kita
perhatikan adalah keterlibatan wanita pada segala bidang pekerjaan laki-laki apakah dengan perannya seorang ibu yang menjadi wanita karir tidak melupakan kodratnya
sebagai wanita. Sebagaimana kita ketahui seorang ibu berperan sebagai orang tua
16
www.perkembangananak.com200803tanggung-jawab-orangtua-terhadap-anak.html diakses
tanggal 20 agustus 2011
yang mendidik, mengasuh, memelihara dan mengayomi anak-anaknya sejak lahir sampai si anak dapat mengurus sendiri kebutuhannya.
Seorang ibu merupakan tonggak bagi keberhasilan anak-anaknya dan juga penting dalam mendidik anaknya agar berakhlak baik dan jangan sampai terjerumus
pada tindak pidana yang dilakukannya. Jadi eksistensi ibu dalam kehidupan keluarga dengan instingnya serta kesadaran yang tumbuh dari dalam dirinya sebagaimana yang
telah ditakdirkan oleh Allah SWT merupakan sumbangan yang berharga bagi putra dan putrinya.
17
Secara fitrah bila kita tinjau laki-laki dan wanita berbeda dari fisik dan psikologis atau dalam hal kesigapan. Perbedaan diantaranya adalah :
1. Secara psikologis wanita lebih halus, lentur dan lunak sehingga mampu mengikuti perilaku anakanaknya dan bersabar dalam mengendalikan emosi
dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya. 2. Laki-laki secara psikologis lebih kuat dan lebih gesit sehingga ia lebih cepat
melakukan tindakan dan mampu melakukan perjuangan dalam mengatasi kesulitan dan kemelut serta mampu mempertahankan eksistensi diri dan
keluarga dan menangkis ancaman dari luar terhadap diri dan keluarga. 3. Laki-laki sebagai kepala keluarga yang berperan penting dalam mencari
nafkah bagi anak dan isterinya maka dari itu si ibu tak perlu lagi menjadi wanita karir. Sudah selayaknya dan kewajiban sang suami untuk memberikan
17
Yaya Muhtar, Pertumbuhan Akal dan Naluri Anak-anak, Jakarta: Bulan Bintang , 1988. h. 75
nafkah bagi keluarga kecilnya disamping itu melakukan pengawasan atas tingkah laku isteri dan keluarganya.
18
Secara prinsip seorang ayah adalah pemimpin bagi keluarganya sebagaimana dalam firman-Nya :
Artinya:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain
wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada
Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya,
Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah
kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.Q.S an Nisa : 34
Dalam Islam ibu memiliki batas-batas tertentu didalam perannya apabila ia ingin bekerja menggantikan peran suami yaitu :
a. Sepanjang yang dibenarkan oleh ketentuan-ketentuan hak dan kewajiban bagi ibu menurut hukum islam dan peraturan yang berlaku.
18
M. Thalib, Dilema Wanita Karir, Jakarta: Lentera Baritama, 1990. h.18-19
b. Bagi seorang ibu yang terpaksa harus bekerja mencari nafkah hal ini mutlak harus ada izin dari suami, disamping itu tetap melakukan pengawasan bagi
putra dan putrinya dalam membina akhlak dan perbuatannya. c. Selalu menjadi ibu yang sangat peduli bagi anak-anaknya dikala mereka suka
dan duka dan menjadi tempat curhat untuk anak-anaknya dikala menemui masalah.
d. Tidak menggangu dan menelantarkan bahkan melupakan fungsi utama di dalam sebuah keluarga kecilnya, guna mencapai kehidupan yang harmonis
dan bahagia.
19
Tantangan eksternal pun juga sangat berpengaruh dan lebih luas lagi cakupannya. Tantangan pertama bersumber dari lingkungan rumah. Informasi yang
yang didapat melalui interaksi dengan teman bermain dan kawan sebayanya sedikit banyak akan terekam. Lingkungan yang tidak Islami dapat melunturkan nilai-nilai
religius yang telah ditanamkan di rumah
.
Yang berikutnya adalah lingkungan sekolah. Bagaimanapun juga guru-guru sekolah tidak mampu mengawasi anak didiknya setiap saat. Interaksi anak dengan
teman-teman sekolahnya apabila kita tidak pantau di rumah bisa berdampak negatif. Sehingga memilihkan sekolah yang tepat untuk anak sangatlah penting demi
terjaganya akhlak sang anak, seperti pesantren yang banyak mengajarkan nilai-nilai
19
Ibrahim Amini
,
Bimbingan Islam Untuk Kehidupan Suami dan Isteri
,
Bandung: Al Bayan 2000. h. 43-45
islami. Anak-anak Muslim yang disekolahkan di tempat yang tidak islami akan mudah tercemar oleh pola pikir dan akhlak yang tidak baik sesuai dengan pola
pendidikannya.
Disamping itu peranan media massa sangat pula berpengaruh. Informasi yang disebarluaskan media massa baik cetak maupun elektronik memiliki daya tarik yang
sangat kuat. Begitu banyak media massa yang menampilkan hiburan atau tontonan yang kurang mendidik anak sehingga dapat mempengaruhi perilaku seorang anak
berakibat melunturkan nilai-nilai yang mereka peroleh dari agama dan keluarga. Jika orang tua tidak mengarahkan dan mengawasi dengan baik, maka si anak akan
menyerap semua informasi yang ia dapat, tidak hanya yang baik bahkan yang dapat merusak akhlak. Maka sudah sepatutnya orang tua memberikan pengawasan.
34
BAB
III TINJAUAN UMUM ATAS KENAKALAN ANAK