Sejarah Pendirian Visi dan Misi Perusahaan Jenis dan Mekanisme Produk

BAB III GAMBARAN UMUM KBMT EL –UMMA

A. Sejarah Pendirian

Dilatarbelakangi keinginan untuk mendirikan suatu lembaga keuangan yang dapat memberdayakan pengusaha Kecil dan Menengah maka pada Juli 2008 Ahmad Sholih, S.Ag, M.E.I bersama teman yang memiliki tujuan yang sama dan bertempat tinggal di wilayah Bogor, mendirikan Koperasi Baitul Mal Wat Tamwil yang kemudian diberi nama KBMT EL –UMMA. Pada awal pendiriannya, KBMT El-Umma memperkenalkan lembaga keuangan mikro ini kepada para pedagang yang berada di pasar. Pasar yang menjadi sasaran KBMT ini adalah pasar Dramaga, Pasar Jum’at dan Pasar Ciampea. Petugas KBMT El-Umma mendatangi langsung pedagang- pedagang tersebut dan memberikan brosur serta menjelaskannya kepada pedagang yang diberikan. Pada awal berjalan, KBMT El-Umma belum mempunyai izin usaha, karena pemilik menyadari bahwa perizinan usaha itu penting maka sambil menjalankan usahanya, pemilik KBMT EL-UMMA juga melakukan kepengurusan surat izin usaha. Pada tanggal 14 November 2008 dengan disahkan oleh Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Bupati Bogor, Akta bendirian KBMT EL-Umma ini disahkan dengan Nomor 518197BHKPTSKKUKM2008.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Meningkatkan kualitas keimanan dan kesejahteraan anggota dan mitra binaan sehingga mampu berperan aktif sebagai khalifah Allah Subhanahu wa Taala. Misi : Menerapkan prinsip-prinsip syariat dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan pengusaha kecil dan menengah, dan membina kepedulian orang mampu kepada dhuafaa secara terpola dan berkesinambungan.

C. Struktur Organisasi

a. Nama : KBMT EL-UMMA b. Alamat : Jl. Raya Warung Borong No 27 Ciampea Bogor c. No Akta Pendirian : 518197BHKPTSKKUKM2008 d. Dewan Pengawas Syari’ah : Badru Tamam, MA e. Dewan Pengawas : Ir. Harjono Sukarno Mumul Mahdiatul Millah, S.Sos

1. Pengurus

a. Ketua : Ahmad Sholih, S.Ag, M.E.I b. Sekretaris : Ir. Muhana c. Bendahara : Gigin Mardiansyah, S.Tp. MM

2. 3.

Management a. Manajer : Dwi Susanto b. Marketing : Mansyur Ridwan c. Keuangan : Ade Sunarsih Lira Oktaviani

D. Perkembangan KBMT EL-UMMA dari awal berdiri hingga sekarang

1. 1. Aspek Organisasi Pada tahun pertama, langkah awal pengurus dalam menata organisasi El-Umma secara serius ditandai dengan mengurus aspek legalitas dalam persyaratan di Departemen Koperindag Kabupaten Bogor kemudian dilanjutkan dengan perizinan surat izin Operasional perusahaan dan juga Tanda Daftar Perusahaan. Lengkapnya perizinan sebagai syarat diperbolehkannya operasionalisasi lembaga membuat kenyamanan dalam diri pengurus dalam menjalankan lembaga ini. Proses selanjutnya adalah pendataan keanggotaan, pada awal kepengurusan jumlah anggota yang ada adalah 24 orang anggota, akan tetapi banyaknya kendala di lapangan banyak dari anggota tersebut belum maksimal dalam menjalankan standar keanggotaan di KBMT El-Umma. Sementara itu, dalam hal kepengurusan, KBMT El-Umma sementara yang ditunjuk dalam Rapat Anggota Tahunan RAT 2008 dalam masa pembentukan awal adalah : Ketua : Ahmad Sholih Sekretaris : Adinda Dwi Putri Bendahara : Gigin Mardansyah Pada tahun ini Adinda Dwi Putri tidak bisa aktif lagi dalam kepengurusan karena beberapa aktifitasnya yang tidak bisa ditinggalkan. 2. 2. Aspek Manajemen Pada tahun pertama ini pengurus memfokuskan pengelolaan KBMT EL-Umma ini dengan meletakan dasar-dasar atau pun pondasi yang kokoh sehingga KBMT El-Umma ini bisa menjelma menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang terpercaya di seluruh nusantara. Di antaranya yang sudah dilakukan adalah pengurus mentargetkan tercapainya 3 S Tiga S dalam lembaga keuangan, yaitu syari’ah, sehat dan selalu berkembang. a. Syariah Penyempuranaan dan perbaikan transaksi-transaksi BMT dan juga kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan oleh BMT El-Umma dalam kurun waktu satu tahun peratama terus dilakukan, di antaranya adalah : 1 Pada awal tahun pembentukan BMT El-Umma prosentase akad pembiayaan lebih banyak dilakukan dengan akad murabahahjual-beli dibandingkan dengan akad mudhorobah bagi hasil terhadap transaksi yang dilakukan, akan tetapi setelah dilakukan evaluasi, pengurus melakukan perubahan dengan memperbanyak prosentase akad mudharabah. Karena dirasa lebih mendekati aspek syariah dalam transaksi-transaksi anggota yang lebih didominasi pedagang-pedagang kecil. 2 Mengadakan tilawah Al-Qur’an secara rutin setiap hari sebelum karyawan melaksanakan pekerjaan. 3 Pemisahan dana-dana yang didapatkan dari BMT El-Umma dari zakat, Infaq dan shodaqoh terhadap transaksi yang dilakukan BMT El-Umma. Tujuan dari pemisahan ini supaya BMT El-Umma lebih fokus kepada kegiatan-kegiatan yang bersifat tijari bisnis. Kemudian untuk sementara dana-dana yang terkumpul didalam BMT dibuat lembaganya secara tersendiri dan diberi nama Bait El-Umma yang mana kegiatannya difokuskan kepada kegiatan-kegiatan yang bersifat Tabarrusosial. b. Sehat Selama tahun 2009, kondisi El-Umma bisa berjalan dengan baik walaupun belum banyak yang bisa diperbuat, diantara yang sudah dilakukan adalah: 1 Pihak marketing selalu berusaha secara intensif untuk meningkatkan kepercayaan anggota dan para investor sehingga aspek likuiditas El- Umma bisa terjaga sepanjang tahun 2009, hal ini bisa terindikasi dengan tetap terjaganya saldo baik di kas maupun di bank walaupun kondisi mikro ekonomi mengalami banyak kendala. 2 KBMT El-Umma menjalin kerjasama dengan menjadi anggota PT PERMODALAN BMT VENTURA bahkan KBMT EL-Umma merupakan satu-satunya KBMT yang berdirinya diilustrasikan seperti melewati operasi cesar oleh spesialis KBMT-an yaitu para direksi di PERMODALAN BMT VENTURA. Hal ini pengurus tekankan karena kepercayaan yang diberikan oleh PERMODALAN BMT VENTURA ini merupakan amanah yang akan dipertanggungjawabkan bukan hanya kepada anggota akan tetapi kepada Allah SWT. Keuntungan menjadi anggota Permodalan BMT Ventura adalah El-Umma mendapatkan bantuan berupa Idiologisasi pengurus BMT, Manajemen BMT, Bantuan permodalan dan masih banyak aspek-aspek lain yang diberikan oleh Permodalan BMT yang tidak bisa dihitung secara materi. 3 Aspek Kerjasama Untuk meningkatkan perkembangan KBMT El-Umma pengurus berusaha membuat sinergi dengan lembaga keuangan lainnya baik dalam hal aspek peningkatan manajeman kelembagaan maupun permodalan, di antaranya adalah mengirim beberapa pengurus untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Deperindagkop, BMT Center dan lain-lain. El-Umma juga mencoba bersinergi dengan beberapa BMT yang berada di Bogor Raya sehingga keberadaan El-Umma menjadi cahaya yang bisa memberikan kontribusi terhadap perekonomian umat di antara cahaya-cahaya BMT yang lain. Diantara BMT yang sudah bersinergi secara kelembagaan adalah BMT AMAL ATINA dan BMT MADANI. c. Selalu Berkembang Pada awal perkambangan KBMT El-UMMA pengurus membuat beberapa produk di antaranya: 1 Produk SIMPANAN Produk simpanan ini diberi nama dengan Si Iman Simpanan yang Mudah dan Aman, yang berarti bahwa anggota akan menerima kemudahan apabila menyimpan dananya di KBMT El-Umma, kemudahan yang akan didapat adalah anggota cukup menghubungi pihak BMT, dan pihak BMT akan datang menjemputnya. Kemudahan yang lain adalah apabila anggota mau mengambil simpananya kapan pun dan dimana pun maka pihak BMT akan memberikan simpanan yang akan diambilnya. Dari segi keamanannya dana yang tersimpan di KBMT akan aman baik dari segi nominalnya maupun kehalalannya dalam penggunaan dana tersebut. 2 Simpanan Berjangka Simpanan berjangka ini dinamakan IBADAH Investasi Berjangka Mudharabah yaitu produk investasi berjangka yang menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah bagi hasil. KBMT EL-UMMA mengelola dana secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat usaha kecil dan menengah secara profesional sesuai syariah. Beberapa ketentuan IBADAH adalah sebagai berikut : a. jangka waktu IBADAH minimal tiga bulan b. Bagi hasil diberikan secara tunai, transfer ke rekening bank lain atau pindah buku ke rekening simpanan di KBMT EL-UMMA IMAN dapat juga dititip akumulasi yang dapat diambil saat jatuh tempo, c. Dapat diperpanjang secara otomatis automatic roll over 3 Pembiayaan MAISYAH Produk pembiayaan KBMT EL-UMMA diberi nama MAISYAH yang berarti Pembiayaan Mikro Syariah. Pemberian nama MAISYAH ini mempunyai maksud agar anggota-anggota yang diberi pembiayaan bisa memberikan maisyah penghidupan untuk diri dan keluarganya. Dalam pembiayaan ini baru mempunyai dua akad saja. Yaitu akad bagi hasil dan akad jual beli. Pada triwulan pertama kepengurusan lebih banyak menggunakan sistem jual beli dalam akad-akad yang ada di KBMT EL-UMMA. Kemudian setelah dilakukan evaluasi pengurus menetapkan untuk memperbanyak akad mudhorobah dalam akad- akadnya. Untuk memperjelas alur sistem pembiayaan yang bisa dilakukan sebagai acuan operasional.

BAB IV STRATEGI KBMT EL-UMMA DALAM MENGEMBANGKAN UMKM DI

BOGOR

A. Jenis dan Mekanisme Produk

KBMT El-Umma membagi produknya kedalam dua macam, yaitu produk Simpanan dan produk pembiayaan. Adapun Jenis produk dan mekanismenya adalah sebagai berikut : 1. SIMPANAN a. Si IMAN Produk simpanan ini diberi nama dengan Si Iman Simpanan yang Mudah dan Aman, yang berarti bahwa anggota akan menerima kemudahan apabila menyimpan dananya di KBMT El-Umma, kemudahan yang akan didapat adalah anggota cukup menghubungi pihak BMT, dan pihak BMT akan datang menjemputnya. Kemudahan yang lain adalah apabila anggota mau mengambil simpananya kapanpun dan dimanapun maka pihak BMT akan memberikan simpanan yang akan diambilnya. Dari segi keamanannya dana yang tersimpan di KBMT akan aman baik dari segi nominalnya maupun kehalalannya dalam penggunaan dana tersebut. Karena yang menjadi sasaran untuk menjadi nasabah BMT EL- UMMA adalah orang-orang yang berada dikelas ekonomi bawah dan menengah maka untuk pembukan pertama tabungan hanya dikenakan biaya Rp 25.000,- dan setoran berikutnya minimal Rp. 5.000,-. Persyaratannya pun sangat mudah, hanya dengan mengisi formulir permohonan pembukaan IMAN dan menyerahkan fotokopi KTP maka seseorang sudah bisa memiliki tabungan di BMT El-Umma ini. Jenis akad yang digunakan adalah wadiahtitipan, karena sifatnya titipan dan dapat diambil sewaktu-waktu maka pihak BMT tidak memberikan bagi hasil, hanya memberikan bonus yang besarnya menjadi hak BMT. b. IBADAH Simpanan ini merupakan produk simpanan berjangka yaitu produk investasi berjangka yang menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah bagi hasil. Adapun syarat pembukaan simpanan ini sama seperti simpanan IMAN hanya saja untuk setoran awalnya adalah Rp.1.000.000,- dan jangka waktu IBADAH minimal tiga bulan. Dana yang masuk dari simpanan berjangka ini akan dikelola oleh BMT pada usaha-usaha yang produktif dan menguntungkan sehingga BMT bisa memberikan bagi hasil kepada nasabah IBADAH ini. Besarnya bagi hasil disepakati bersama. Bagi hasil diberikan secara tunai, transfer ke rekening bank lain atau pindah buku ke rekening simpanan di KBMT EL-UMMA IMAN dapat juga dititip akumulasi yang dapat diambil saat jatuh tempo. 2. PEMBIAYAAN a. MAISYAH Produk pembiayaan KBMT EL-UMMA ini diberi nama MAISYAH yang berarti Pembiayaan Mikro Syariah. Pemberian nama MAISYAH ini mempunyai maksud agar anggota-anggota yang diberi pembiayaan bisa memberikan maisyah penghidupan untuk diri dan keluarganya. Pembiayaan ini mempunyai dua akad, yaitu akad Mudharabah bagi hasil dan akad Murabahah jual beli. 1 Akad Mudharabah Pembiayaan dengan akad mudharabah adalah pembiayaan yang diperuntukan bagi pengusaha mikro sebagai tambahan modal usaha investasi. Pembiayaan ini diutamakan untuk para pedagang kecil. Adapun persyaratan dari pembiayaan mudharabah ini adalah memiliki usaha yang telah berjalan minimal tiga bulan, mengisi formulir permohonan pembukaan MAISYAH, fotokopi KTP, dan bersedia disurvei ke rumah dan tempat usaha. Nasabah harus memiliki usaha yang telah berjalan minimal tiga bulan karena dalam tiga bulan sejak memulai usaha, dapat terlihat perkembangan usaha yang dijalani, apakan menguntungkan atau kurang menguntungkan. BMT tidak memberikan pembiayaan untuk nasabah yang belum memiliki usaha yang telah berjalan, karena dikhawatirkan dana yang diberikan tidak diperuntukan untuk usaha yang dimaksud dan dikhawatirkan usaha yang dijalani tidak tepat. Mengisi formulir pemohonan pembukaan MAISYAH, dalam formulir tersebut ada banyak hal yang harus diisi oleh nasabah yang akan mengajukan pembiayaan antara lain adalah jenis usaha yang akan dibiayai, selain itu dijelaskan pula tentang persentase bagi hasil antara nasabah dengan BMT, dan lamanya waktu pengembalian pembiayaan tersebut serta jumlah cicilan yang akan rutin dibayarkan sesuai waktu yang telah ditentukan sendiri oleh nasabah. Fotokopi KTP diperlukan sebagai bukti bahwa nasabah tersebut adalah benar tercatat sebagai warga negara indonesia yang bertempat tinggal di wilayah dimana tertera pada KTP tersebut. Nasabah yang telah mengajukan pembiayaan kepada BMT El- Umma tidak langsung mendapatkan pembiayaan langsung di hari dimana nasabah mengajukan permohonan tapi dilakukan survei terlebih dahulu dan nasabah harus bersedia disurvei ke rumah dan tempat usahanya. Hal ini untuk membuktikan bahwa apakah benar nasabah tersebut bertempat tinggal sesuai dengan KTP yang ada dan apakah benar nasabah tersebut memiliki usaha yang dimaksud. Survei ke tempat usaha juga untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak untuk diberikan pembiayaan atau tidak. Nasabah yang mengajukan pembiayaan, banyak hal yang akan dipertimbangkan oleh pihak BMT setelah mensurvei tempat usaha yang akan dibiayai, antara lain adalah apakah jenis usaha tersebut sudah sesuai dengan syariat islam, jika usahanya adalah berdagang maka apakah barang yang didagangkan tersebut diharamkan oleh syariat Islam atau tidak, seperti menjual minuman keras, menjual daging babi dan lain sebagainya. Jika diharamkan maka pembiayaan tidak akan diberikan. Selain itu apakah tempat yang dijadikan untuk usaha sesuai dengan pasar yang dituju, strategis atau tidak. BMT juga mempertimbangan aspek risiko, seberapa besar risiko yang akan terjadi jika pembiayaan tersebut diberikan. Setelah survei dilakukan maka pihak BMT akan melakukan rapat dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang telah didapat saat melakukan survei. Jika dinyatakan layak mendapat pembiayaan maka BMT akan memberitahu nasabah untuk kemudian pembiayaan itu dicairkan. Untuk menghindari terjadinya kerugian atau wanprestasi, maka diperlukan jaminan dari pembiayaan tersebut. Jaminan tersebut ditentukan berdasarkan jumlah pembiayaan yang diajukan oleh nasabah. Jika pembiayaan yang diajukan di atas Rp. 2.000.000,- maka jaminan yang diminta adalah BPKB atau barang berharga yang memiliki nilai jual. Jika pembiayaan yang diajukan dibawah Rp. 2.000.000,- maka jaminannya hanyalah buku nikah. Keuntungan yang diperoleh oleh pihak BMT didapat dari bagi hasil yang besarnya telah disepakati di awal akad. Besarnya bagi hasil tersebut dinyatakan dalam bentuk persentase bukan dalam bentuk nominal tertentu. Pengembalian pinjaman tersebut dapat dicicil sesuai dengan yang telah ditentukan oleh nasabah, bisa perhari, perminggu atau perbulan. Bagi hasil tersebut dibayarkan bersamaan dengan cicilan pembayaraan pinjaman. 2 Akad Murabahah Pembiayaan dengan akad murabahah adalah kerja sama yang dilakukan antara BMT dan nasabahnya. Kerjasama tersebut adalah dalam hal jual beli. Pembiayaan tersebut diberikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan produksi. Murabahah merupakan akad jual beli dimana pembeli mengetahui harga barang dan besar keuntungan yang diinginkan oleh penjual. Keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam nominal tertentu atau dalam bentuk persentase dari harga pembeliannya. Untuk persyaratan serta mekanisme permohonan pembiayaan ini hampir sama dengan pengajuan pembiayaan murabahah. Namun, dalam pembiayaan murabahah ini keuntungan yang diperoleh pihak BMT ditentukan di awal, dan telah disepakati bersama. Pembiayaan ini diberikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan produksi karena itu, nasabah yang mengajukan pembiayaan ini pun harus memiliki usaha yang telah berjalan. Semua nasabah pembiayaan murabahah ini memiliki usaha, biasanya mereka meminta BMT untuk membelikan mesin untuk produksi atau barang lain yang terkait dengan bahan baku produksi. b. UJRAH Ujrah adalah pembiyaan konsumtif yang diberikan kepada nasabah. Pembiayaan ini biasanya untuk biaya pendidikan anak sekolah. Nasabah yang ingin memasukan sekolah anaknya namun tidak memiliki dana untuk biaya masuk tersebut dapat pengajukan pembiayaan kepada BMT. Karena pembiayaan ini merupakan pembiayaan konsumtif, dimana dana yang diberikan bukan untuk modal usaha yang dapat menghasilkan, maka pada pambiayaan ini tidak dikenakan bagi hasil. Namun jika nasabah ingin memberikan balas jasa dari hasil dana yang dipinjam, maka pihak BMT menerimanya dan besarnya pun tidak ditentukan oleh pihak BMT. Pengembalian cicilan pembiayaan dilakukan dengan cara pihak KBMT EL-Umma menagihnya langsung ketempat berjualan pedagang yang meminjam. Hal ini untuk mempermudah pedagang yang meminjam agar pedagang tersebut tetap bisa berjualan tanpa harus meninggalkan dagangannya hanya untuk membayar cicilan ke kantor KBMT El-Umma. Dari semua produk yang ada di KBMT El-Umma, semuanya bertujuan untuk mempermudah para pengusaha UMKM dalam menjalankan usahanya. Nasabah pada KBMT El-Umma ini sebagian besar merupakan para pedagang di pasar yang berada di kawasan Bogor, yaitu pasar Ciampea, pasar Jumat dan pasar Dermaga. Selain itu ada juga yang merupakan pedagang sembako yang berada di sekitar KBMT El-Umma ini.

B. Strategi Pengembangan UMKM