emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.
5. Strategi Umum Michael Porter Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi
memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya
menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi
adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang
relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok
kecil konsumen.
11
C. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM
1. Pengertian a.
Usaha Mikro
Menurut undang-undang No 20 Tahun 2008, Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria sebagai berikut : 1
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000 tiga
ratus juta rupiah.
11
David, “Konsep Strategi” artikel diakses pada 2 Agustus 2010 dari http:jurnal-
sdm.blogspot.com200908konsep-strategi-definisi-perumusan.html
b. Usaha Kecil
Usaha kecil diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil. Seiring dengan kebutuhan, percepatan pertumbuhan
perekonomian dan pembangunan hukum, maka Undang-Undang Usaha Kecil diganti dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro Kecil dan Menengah yang lebih memperjelas dan mempertegas ketentuan Undang-Undang Usaha Kecil.
Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995, yang dimaksud dengan Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan
memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagai berikut:
1 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 dua ratus juta
rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau 2
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000 satu milyar rupiah
3 Milik Warga Negara Indonesia
4 Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.
5 Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Sedangkan Menurut undang-undang No 20 Tahun 2008, Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000 lima puluh juta
rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000 tiga ratus
juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000 dua milyar lima ratus juta rupiah.
c. Usaha Menengah
Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995, Usaha Menengah dan Usaha Besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari pada kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan usaha kecil.
Sedangkan Menurut undang-undang No 20 Tahun 2008, Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai dan
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar, yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000 lima ratus juta
rupiah sampai dengan paling banyak 10.000.000.000 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000 dua
milyar lima ratus juta rupiah sampai dnegan paling banyak Rp. 50.000.000.000 lima puluh milyar rupiah.
2. Karakteristik UMKM