Operasional variabel Penelitian Analisi pengaruh moral hazard terhadap pembiayaan bank syariah di Indonesia
50 Tabel 4.1
Jaringan Kantor Perbankan Syariah
Kelompok Bank I 2009 II 2009
III 2009
IV 2009
I 2010 II 2010 III
2010 Bank Umum Syariah
5 5
5 6
8 10
10 Unit Usaha Syariah
26 25
24 25
25 23
23 Jumlah Kantor BUS
UUS 888
899 924
998 1208
1279 1388
Jumlah Layanan Syariah
1486 1543
1667 1792
1787 1140
1140 Sumber : Outlook Perbankan Syariah Bank Indonesia
Dari segi penyaluran dana perbankan syariah dalam bentuk pembiayaan meningkat signifikan dengan laju pertumbuhan 34,85 yoy lebih tinggi dari periode
yang sama di tahun 2009 sebesar 18,16 yoy. Peningkatan pembiayaan ini mengindikasikan peningkatan kinerja sektor riil mengingat bahwa pembiayaan yang
diberikan PYD perbankan syariah sebagian besar disalurkan ke sektor riil. Membaiknya kinerja sektor riil terutama didukung oleh semakin kondusifnya
perekonomian nasional pasca krisis, menguatnya kinerja ekspor dan dukungan pemerintah dalam pengembangan sektor tersebut.
51 Gambar 4.1
Perkembangan DPK Bank Syariah
Sumber : Outlook Perbankan Syariah Bank Indonesia 2010 Dari segi penghimpunan dana sampai dengan pertengahan tahun 2010 kinerja
penghimpunan dana Perbankan Syariah sempat melambat hingga pertengahan 2010, namun memasuki triwulan III 2010 mulai mengalami perkembangan dengan laju
pertumbuhan 39,16 yoy, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di 2009
sebesar 35,19 yoy. Lihat Gambar 4.1 Tingginya pertumbuhan DPK tersebut
didorong oleh semakin kompetitifnya imbal bagi hasil yang ditawarkan bank syariah, meskipun secara umum sepanjang tahun 2010 suku bunga Deposito Bank
Konvensional cenderung
meningkat namun
dengan peningkatan
kinerja pembiayaannya.
52