22 pembiayaan ini.
2. Untuk
kasus Bank
Muamalat, rasio
alokasi pembiayaan
murabahah terhadap
pembiayaan profit loss
sharing mudharabah dan
musyarakah mengakibatkan
terjadinya kredit
macet. Hal
ini mengindikasikan
terjadinya moral
hazard di Bank Muamalat,
yaitu ketidakhati-hatian
dari pihak Bank Muamalat
23 sehingga
mengakibatkan terjadinya
moral hazard
di sisi
debitur.
2 Desty
Setyowati Indikasi Moral
Hazard dalam Penyaluran Dana
Pihak Ketiga: Studi Komparatif
Bank Umum Konvensional dan
Bank Umum Syariah di
Indonesia Tahun 2003:1–2007:9
Error Correction
Model 1.NPLNPF Y
1
2.GDP nominal
X
1
. 3.Perubahan
harga rumah X
2
4.Rasio suku bunga kredit
konsumsi terhadap
kredit modal kerja X
3
5.Rasio jumlah
pinjaman real estate terhadap
jumlah pinjaman konstruksi
X
4
6.Rasio margin
1. Indikasi moral hazard
di bank
umum konvensional yang
ditunjukan oleh
meningkatnya kredit macet akibat
dari GDP dan rasio alokasi kredit real
estate terhadap
kredit konstruksi
dalam jangka
panjang. 2. Indikasi moral
hazard di bank
24 murabahah
X
5
terhadap PLS
mudharabah X
4
. 7.Rasio pembiayaan
murabahah terhadap mudharabah X
6
. umum syariah
yang ditunjukan oleh meningkatnya
kredit macet akibat dari GDP dan rasio
alokasi pembiayaan
murabahah terhadap
pembiayaan mudharabah dalam
jangka panjang dan rasio margin
murabahah terhadap loss profit
sharing mudharabah dalam
jangka panjang dan jangka pendek
3 Sugih Waluya
Romdlon Analisis Faktor-
faktor yang Error
Correction 1.Pembiayaan Y
1
. 2.CAR X
1
Dalam jangka pendek, hanya
25 mempengaruhi
Pembiayaan di Bank Syariah
Studi pada Bank Syariah Mandiri
dan Bank Muamalat
Model 3.BOPO X
2
4.ROE X
3
5.NPF X
4
variabel BOPO saja yang
mempengaruhi pembiayaan pada
BMI, sedangkan pada BSM dalam
jangka pendek tidak terdapat
pengaruh yang signifikan.
F. Keterkaitan antar variabel
1. Menurut Dwi Nurapriyani 2010. NPF berpengaruh terhadap pembiayaan. Peningkatan jumlah NPF akan meningkatkan jumlah PPAP
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif yang perlu dibentuk oleh pihak bank. Jika hal ini berlangsung terus maka akan mengurangi modal bank.
Karena NPF dapat mempengaruhi jumlah modal, maka peningkatan nilai NPF akan menurunkan jumlah pembiayaan
2. Menurut Nurhayati Siregar 2007. Variabel NPF berpengaruh negatif dan signifikan dalam penyaluran dana. Artinya kenaikan NPF akan
menyebabkan penyaluran dana berkurang atau sebaliknya menurunnya
26 NPF akan menaikkan jumlah penyaluran dana bank syariah kepada
masyarakat. 3. Menurut Ari Cahyono 2009. PDB tidak mempengaruhi pembiayaan
pada Bank Syariah. Berdasarkan penelitian dengan metode yang sama menunjukkan bahwa PDB memberikan pengaruh positif yang paling besar
terhadap Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri.
G . Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini untuk menghitung semua rasio keuangan tersebut akan dihitung dengan menggunakan software MS Excel 2007 dengan memasukkan rumus
masing-masing, setelah itu dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji asumsi klasik, kemudian untuk melihat hubungan diantara variabel-variabel bebas terhadap
variabel terikat dari masing-masing bank menggunakan ECM dengan bantuan software Eviews 6.
27 Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Cari Data
Statisitik Perbankan Syariah Bank Indonesia
Manual Input
Data yang dibutuhkan
NPF, PDB, Pembiayaan
Uji Linieritas
Uji Perilaku data = -Uji Stasioneritas -Uji Derajat Integrasi
-Uji Kointegrasi Uji Asumsi Klasik = - Uji Heteroskedastisitas - Uji Multikolinieritas
- Uji Autokorelasi
Uji ECM
Uji F dan Uji t
Kesimpulan dan
Implikasi
Selesai
28
G. Hipotesis
H : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara NPF terhadap
pembiayaan. H
a
:b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara NPF terhadap
pembiayaan. H
: b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara GDP terhadap pembiayaan.
H
a
: b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara GDP terhadap
pembiayaan. Simultan
H :
b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0 : artinya secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ 0 : artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen maka keputusan yang dibuat dengan
α probabilitas menolak hipotesis yang benar 5 adalah :
a. jika nilai F
hitung
nilai F
kriris
maka H ditolak atau menerima H
1
artinya bahwa secara bersama-bersama variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen. b. jika nilai F
hitung
nilai F
kritis
maka H diterima atau menolak H
1
. Dalam kasus ini artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh moral hazard terhadap pembiayaan pada Bank Syariah di Indonesia. Hingga 2010, sudah ada 10 BUS yaitu :
Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, BCA Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Victoria
Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, BNI Syariah. Pada penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah NPF dan PDB. Sedangkan yang menjadi variabel
dependen adalah pembiayaan. Adapun data yang digunakan adalah Januari 2008 sampai Desember 2010.
B. Metode Penentuan Sampel
Skripsi ini disusun dengan melakukan pemilihan sampel menggunakan metode non probabilitas berdasarkan pertimbangan judgment sampling yaitu tipe
pemilihan sampel secara tak acak yang infonya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuanmasalah penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dan dibuat oleh pihak lain yang dikumpulkan dalam kurun waktu
tertentu dari suatu sampel. Penulis memperoleh data sekunder ini dari :