Riwayat Hidup Pengarang Sinopsis al-

31 Realitas ini menunjukan tingkat kebutuhan antar bahasa yang berbeda bahasa untuk memahami bahasa orang lain hingga terwujud komunikasi yang saling memahami. Kamus Istilah termasuk ke dalam kamus Spesialis Takhashshushi yaitu kamus yang hanya menghimpun kata-kata yang ada dalam satu bidangdisiplin ilmu tertentu. Kamus ini berisi 37.424 entri 6.250 entri tunggal dan 33.676 entri ganda untuk edisi Arab- Indonesia juga memuat puluhan ribu kata yang tidak ditemukan dalam berbagai kamus sejenis. Mencakup istilah yang populer dalam percaapan bisnis, politik, media, dan komunikasi publik lainnya khusus dibadang ekonomi dan politik. Terkait dengan kamus istilah ada kamus lain yaitu kamus kedokteran, kamus pertanian, dan sebagainya. Contoh kamus spesialis adalah kamus Hayatul Hayawan Al-Kubra kehidupan binatang karya Ad-Damiri 1341-1405 M. kamus sebanyak dua jilid ini memuat kumpulan kata yang khusus membahas tentang nama-nama binatang ternak, burung, serangga, dan sebagainya. Peran leksikologi dalam membahas makna-makna leksikal yang terdapat dalam ke dua kamus Al- ‘Ashri dan Istilah lebih sempit dari pada semantik dan leksikologi lebih fokus pada perkembangan kata, perubahan makna sebuah kosa kata yang ada di dalam kamus.

B. Riwayat Hidup Pengarang

KH. Atabik Ali dan Drs. A. Zuhdi Muhdlor, keduanya merupakan aktifis Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, dengan penuh keuletan, ketelitian, serta kesabaran yang tinggi mereka turut memperkaya khazanah perkembangan penyusunan kamus, yang pada masa mereka dikenal dengan sebutan kamus kontemporer yang diterbitkan Ramadhan 1419 HDesember 1998. 32 H.M. Napis Djuaeni, kelahiran Majena Mandar Sulawesi Barat 29 Juli 1957, adalah Doktor Bahasa Arab di Ma’had Al-Buhuts wa Al-Dirasat Al-‘Arabiyyah-Jami’ah Al-Duwal Al- ‘Arrabiyah, Cairo-Mesir.Dengan penuh ketelitian, serta kesabaran yang tinggi mereka turut memperkaya khazanah perkembangan penyusunan kamus dengan melakukan riset intensif mengenai bahasa Arab di Cairo 1984-1987. Kehadiran Kamus Kontemporer Arab-Indonesia Istilah Politik-Ekonomi pada Desember 2006 ikut serta memenuhi kebutuhan para profesional bidang budaya, politik, bisnis dan peradaban dunia di era globalisasi informasi dewasa ini.

C. Sinopsis al-

‘Ashri Kamus kontemporer al- ‘Ashri ini demikian mudah digunakan karena menggunakan pola alfhabet huruf. Sehingga untuk mencari kata atau lafadz tertentu, kita tidak perlu susah- susah mencari akar kata atau fi’il madhi nya, melainkan langsung pada kata atau lafadz tersebut sesuai dengan huruf awalnya. Adapun petunjuk penggunaannya sebagai berikut: 1 Sesuai pada pola yang ditempuh dalam penyusunan kamus untuk pembaca tidak perlu mencari akar kata atau kata asal dari kosakata yang akan dicari. Pembaca cukup membuka kepada bab atau kelompok huruf dari huruf pertama kosakata tersebut. Sebagai contoh: kata لخدا dicari pada bab alif, kata لخادت dicari pada bab ta’, kata لخاد dicari pada bab dal, dan kata ة خادم dicari pada bab mim. 2 Secara pola kosa kata Arab yang ada pada kamus ini adalah berjenis bershigat laki- laki atau mudzakkar kecuali dalam beberapa kata yang kami anggap penting untuk dicantumkan jenis muannatsnya. 33 3 Untuk kata yang searti ada kalanya ditulis lagi dibelakang muradif atau istilah tanpa membedakan terjadinya perubahan bentuk mabni. Seperti وغت , و بأ dibelakangnya ditulis lagi و ت. Demikian pula kata لص تا dibelakangnya ditulis lagi لصاوت dan seterusnya. 4 Secara umum tidak mencantumkan dalam kamus ini في عتلا لا kecuali pada beberapa kata yang penulisnya menjadi berubah jika di situ dituliskan في عتلا لا seperti pada kata, ضاق يضاقلا , راض يرا لا , لاع يلاعلا 5 Dalam pencarian kosakata di dalam kamus ini kesamaan huruf pada kosakata tetapi harkatnya berubah-rubah. Maka menyusunnya berurutan mulai dari harkat fatha, kemudian dholmah kasrah lalu sukun. 6 Alif maqsurah يdipersamakan dengan alif biasa, seperti kata يقتا , وتحا , ج 7 Alif mamdudah آ dipersamakan dengan alif biasa dan tidak mempengaruhi urutan- urutan penulisan. 8 Ta marbuthah ة disamakan dengan ta mabsuthah ت 9 Hamzah ء dalam bentuk dan tulisan seperti apapun dipersamakan dengan alif ا, karena itu dibedakan antara hamzah dengan alif layyinah, baik jika hamzah itu diatas alif أ, ؤ, ئ bahkan ketika berdiri sendiri. Karenanya jika hamzah atau alif menjadi menjadi huruf terdepan dari sebuah kosakata, maka harus dicari pada bab hamzah. 10 Penggunaan tanda kurung baik pada kosakata Arab maupun artinya dalam bahasa Indonesia, adakalanya untuk: a Memperjelas penggunaan kata tersebut, seperti: لي بإ لكشلا , ف تئإ عم Indonesia: bulan April, putih warna 34 b Menunjukan bahasa asli untuk terjemah bahasa ‘ejaannya seperti: tulang rawan cartilage c Menunjukan ilmu disiplin tertentu, seperti: ة غف ط , ةيمدع ةفس ف , عاجشلا ة كوك ك ف , مامتلا يح ةيضاير Indonesianya: superiority complex psikologi, sinus matematika d Menunjukan macam atau jenis seperti اقص , ا ن , روقنس ة ئاط , ةرومنس كمس Indonesia: unsure gas kimia, yang berinsan bawah ikan

D. Sinopsis Kamus Istilah