Fungsi Manajemen Masjid Manajemen Masjid

a Perencanaan Dalam manajemen Masjid, perencanaan adalah perumusan tentang apa yang akan dicapai dan tindakan apa yang akan dilakukan dalam menacapai tujuan pemakmuran Masjid, sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. Dalam upaya memakmurkan Masjid, perencanaan memiliki arti yang sangat penting. Dengan demikian, tanpa perencanaan yang baik, tidak hanya membuat kepengurusan dan aktivitas menjadi kacau dan tidak punya arah yang jelas, tapi kemajuan atau kemunduran juga tidak bisa di ukur. Perencanaan yang matang akan membuat aktivitas bisa berjalan dengan baik dan jelas kemana arah dan target yang akan dicapai dengan melibatkan jamaah yang lebih banyak. b Pengorganisasian Pengorganisasian Masjid adalah penyatuan, pengelompokan dan pengaturan pengurus Masjid untuk digerakkan dalam satu kesatuan kerja sebagaimana yang telah direncanakan. Dalam pengorganisasian Masjid, hal yang perlu dilakukan adalah membagi atau mengelompokkan aktivitas pemakmuran Masjid dalam satu kesatuan, merumuskan dan menentukan tugas serta memberikan wewenang dan tanggung jawab yang penuh dari pimpinan pengurus kepada staf-staf dan pelaksananya. c Pelaksanaan Dalam manajemen Masjid, fungsi pelaksanaan Masjid merupakan upaya membimbing dan mengarahkan seluruh potensi pengurus untuk beraktivitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Pimpinan pengurus Masjid harus memberikan rangsangan atau motivasi kepada pengurus untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu. Karenanya pimpinan pengurus masjid perlu memberikan motivasi, membimbing dan mengarahkan staf pengurus Masjid guna menunaikan amanah kepengurusan dengan baik. Dalam organisasi seperti kepengurusan Masjid, kesadaran yang tinggi memang amat diperlukan. Dengan kesadaran yang tinggi, maka disiplin pengurus dalam mengemban amanah kepengurusan Masjid akan berjalan dengan baik. Kesadaran yang tinggi ini akan lahir dari keimanan yang mantap. Karena itu, pengurus Masjid harus memiliki kemantapan iman agar dia merasa berdosa kepada Allah SWT manakala tidak menunaikan tugas kepengurusan dengan baik, bukan merasa senang dalam kelalainnya mengemban amanah umat menjadi pengurus Masjid. Pemimpin dalam kepengurusan Masjid salah satu penentu bagi suksesnya pelaksanaan ini, karena itu pemimpin harus meilbatkan seluruh pengurus dalam pelaksanaan tugas, membuka jalur komunikasi yang seluas-luasnya diantara sesama pengurus, baik melalui rapat, briefing, mebuat nota, menelpon dan sebagainya. Disamping itu pemimpin juga harus selalu meningkatkan kemampuan kerja staf-stafnya dan memberikan penghargaan atas prestasi yang dicapai. d Pengawasan Pengawasan dan kontrol, baik dari pimpinan kepada stafnya maupun dari staf kepada pemimpin dan sesama kepengurusan Masjid merupakan sesuatu yang penting. Terlaksananya fungsi ini akan membuat pengurus menjadi tahu adanya kesalahan, kekurangan, kelemahan, rintangan, tantangan dan kegagalan dalam mencapai tujuan pemakmuran Masjid. Pengawasan dapat dilakukan dengan mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan Masjid, mengukur keberhasilan dan kegagalannya dengan standar sebagaimana yang ditetapkan dalam perencanaan untuk selanjutnya memperbaiki kesalahan dan kekurangan serta mencegah terjadinya kegagalan. 35 Manakala Masjid telah dikelola dengan manajemen yang baik, pembinaan umat bisa ditingkatkan dan kemajuanpun dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.

D. Mushalla

Mushalla berasal dari Bahasa Arab isim makan dari fiil madhi sholla yang artinya tempat shalatberdoa. Kalimat Bahasa Arab biasa menggunakan makna sebagian untuk mewakili keseluruhan, sehingga kata sujud mewakili secara 35 Ahmad Yani, Manuju Masjid Ideal, h. 82-85 keseluruhan shalat, karenanya Masjid sebagai tempat sujud artinya adalah tempat shalat. 36 Sedangkan menurut istilah Mushalla adalah tempat atau rumah kecil yang menyerupai Masjid dan digunakan sebagai tempat mengaji dan shalat bagi umat