Peran dan Fungsi Masjid

dikumandangkan nama Allah melalui azan, qamat, tasbih, tahmid, tahlil, istigfar, dan uacapan lain yang dianjurkan dibaca di Masjid sebagai bagian dari lafadz yang berkaiatan dengan penggunaan asma Allah SWT. Saat ini Masjid memiliki fungsi dan peran yang semakin terasa penting dalam kehidupan umat Islam, diantaranya sebagai berikut: a Tempat Beribadah Sesuai dengan namanya, Masjid adalah tempat sujud, maka diketahui bahwa makna ibadah di dalam Islam adalah luas. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat shalat, sebagaimana menyangkut segala aktivitas kehidupan yang ditujukan untuk memperoleh ridho Allah, maka fungsi Masjid disamping sebagai tempat shalat juga sebagai tempat beribadah secara luas dengan ajaran Islam. b Tempat Menuntut Ilmu Masjid berfungsi sebagai tempat belajar mengajar, khususnya ilmu agama yang merupakan fardhu’ain bagi umat Islam, disamping itu juga ilmu-ilmu lain, ilmu alam, sosial, keterampilan dan lain sebagainya. c Tempat Pembinaan Jamaah Dengan adanya umat Islam disekitarnya, Masjid perlu mengaktualkan perannya dalam mengkordinir mereka, baik untuk ibadah maupun aktivitas lainnya, dalam rangka menyatukan potensi dan kepemimpinan umat. d Pusat Dakwah dan Kebudayaan Masjid merupakan jantung kehidupan umat Islam, yang selalu berdenyut untuk menyebarluaskan dakwah Islamiyyah dan budaya Islam. Dimasjid pula seharusnya direncanakan, diorganisisr, dikaji, dilaksanakan dan dikembangkan dakwah dan kebudayaan Islam yang menyahuti kebutuhan masyarakat. 27 e Pusat Kaderisasi Sebagai tempat pembinaan jamaah dan kepemimpinan umat, Masjid memerlukan aktivitas yang berjuang menegakkan Islam secara berkesinambungan, patah tumbuh, hilang berganti. Karena itu, pembinaan kader perlu disiapkan dan dipusatkan di Masjid sejak mereka masih kecil sampai dewasa, diantaranya melalui wadah TPA, Remaja Masjid maupun Ta’mir Masjid dengan berbagai kegiatannya. f Basis Kebangkitan Umat Islam Masjid berfungsi sebagai tempat untuk memberikan motivasi dalam semua kegiatan masyarakat baik menyangkut kegiatan formal atau informal maupun untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat atau umat dalam mencapai tujuan pembangunan indonesia, yaitu masyarakat adil, makmur dan sejahtera lahir dan batin. 28 Berbagai kekuatan yang mempengaruhi fungsi Masjid sebagai pusat umat Islam sadar atau tidak sadar berlangsung terus memulai dari “penciutan” fungsinya yang hanya sebagai pusat ibadah sampai mulai berkembang pada saat dimana terlihat ada 27 Syihab, Wawasan Al- qur’an, h. 27 28 Supardi dan Teuku Amiruddin, Manajemen Masjid Dalam Pembangunan Masyarakat, Yogyakarta: UII Press, 2001, Cet. Ke-1, h. 138 kecenderungan gerakan baru dikalangan umat untuk lebih mengoptimalkan fungsi Masjid ini. Saat ini Masjid bukan saja sebagai tempat memberikan pendidikan agama dan umum, rapat-rapat organisasi, pertokoan dan bahkan bela diri, olahraga, kesenian, pernikahan dan peresmian “walimatul ursh”. Perkembangan ini sangat terasa di Masjid kawasan elit dan kampus. 29 g Sarana Pembinaan Iman Bagi seorang muslim, iman memiliki kedudukan yang sangat penting, tapi iman itu ada pasang surutnya. Kadang-kadang iman naik dan kokoh yang membuat seorang mukmin begitu tinggi semangat pengabdiannya kepada Allah SWT, namun terkadang iman malah turun ysng membuat kecenderungannya pada kemaksiatan dan kemunkaran malah naik. Karena itu memiliki iman yang stabil menjadi sesuatau yang sangat mendasar. Dengan iman yang mantap, seseorang akan selalu komitmen kepada nilai-nilai yang datang dari Allah SWT dan RasulNya serta membuatnya tidak berani menyimpang dari jalan hidup yang benar. Dengan kata lain, iman yang mantap akan menghasilkan ahlak yang mulia. Ke arah terwujudnya iman yang mantap itulah, diperlukan pembinaan iman secara bersungguh-sungguh dan berkesinambungan. Dan Masjid 29 Sofian Safri Harahap, Manajemen Masjid, Yogyakarta: PT. Dana Bakti Prima Yasa, 1999, Cet. Ke-2, h. 10 merupakan salah satu sarana utama yang bisa digunakan untuk membina keimanan kaum muslimin. 30 Masjid perlu mengaktualkan perannya dalam mengkordinir umat Islam, baik untuk ibadah maupun aktivitas lainnya, dalam rangka menyatukan potensi dan kepemimpinan umat. 31 Sebagaimana diketahui, iman yang kokoh dan mantap salah satu tandanya adalah melaksanakan ibadah secara ritual seperti shalat dan ibadah-ibadah yang sejenisnya. Dengan shalat seorang muslim terbina atau terlatih untuk selalu merasa dekat dengan Allah. Tempat yang paling utama untuk menunaikan shalat adalah Masjid. Karena itu Masjid dapat dijadikan sebagai sarana untuk memeprkokoh hubungan dengan Allah dan hubungan yang dekat kepada-Nya merupakan bukti terbinanya iman. Pembinaan iman juga harus dilakukan dengan pembekalan ilmu. Karena itu di masjid-masjid kaum muslimin harus mendapatkan bekal ilmu pengetahuan guna memperkokoh imannya dan dengan iman yang kokoh pula nantinya Masjid itu akan menjadi makmur, karena memang hanya orang-orang yang memiliki kemantapan imanlah yang layak untuk memakmurkan masjid. 32

3. Manajemen Masjid

a. Pengertian Manajemen Masjid

Manajemen berasal dari bahasa Inggris, dari kata to manage yang artinya mengurus, membimbing dan mengawasi. Kata itu sendiri berasal 30 Ahmad Yani, Manuju Masjid Ideal, h.3 31 M. Quraish Shihab, Wawasan Al- Qur’an, h. 27 32 Ahmad Yani, Menuju Masjid Ideal, h. 4 dari kata Itali, yakni maneggio yang berarti pelaksanaan atau pengurusan sesuatu, atau lebih tepat lagi “penanganan” sesuatu. Dalam bahasa Arab, manajemen disebut dengan idarah. Adapun pengertian manajemen adalah usaha mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Ada beberapa pengertian manajemen masjid yang dapat dikutip, dalam buku Idarah Masjid terbitan KODI DKI Jakarta disebutkan: “Idarah masjid ialah ilmu dan usaha yang meliputi segala tindakan dan kegiatan muslim dalam menempatkan masjid sebagai tempat ibadah dan pusat kebudayaan islam”. 33 Sementara itu Drs. Moh. E. Ayub dalam bukunya Manajemen Masjid yang diterbitkan Gema Insani Press, mendefinisikan idarah