BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keputusan-keputusan ekonomi yang akan diambil oleh para pemakai laporan keuangan membutuhkan evaluasi terlebih dahulu atas kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba kas atau setara kas, serta kepastian dari hasil tersebut. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dengan lebih baik jika mereka mendapatkan informasi yang difokuskan pada posisi
keuangan, laba, perubahan posisi keuangan dan laporan arus kas perusahaan. Pada beberapa situasi, laba bersih gagal memberikan gambaran yang
akurat tentang kinerja sebuah perusahaan pada beberapa periode tertentu Skousen, 2004:316. Untuk perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan
yang tinggi, laba yang positif tidak menjamin adanya arus kas yang memadai. Arus kas dari aktivitas operasi adalah indikator yang lebih baik dalam
menggambarkan apakah perusahaan dapat terus memenuhi komitmennya kepada para kreditor, pelanggan, karyawan, dan investor dalam waktu dekat.
Perusahaan yang tumbuh dengan cepat menggunakan kas dalam jumlah yang besar untuk memperbesar persediaannya. Disamping itu, laba
yang dilaporkan bisa saja positif tetapi sesungguhnya bisnis perusahaan lebih banyak menghabiskan daripada menghasilkan kas. Arus kas yang positif
mengindikasikan bahwa bisnis dapat terus berjalan untuk saat ini, tetapi rugi
1
yang dilaporkan mungkin mengindikasikan masalah yang membayangi di masa depan.
Pada awalnya laporan keuangan hanya terdiri dari neraca dan laporan laba-rugi. Di Indonesia, kewajiban untuk melaporkan arus kas dimulai pada
tahun 1994 dengan adanya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 2 yang menyatakan perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan
menyajikan laporan arus kas tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan integral dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan
keuangan Yolanda Bahler dan Rahmat Febrianto, 2006:2. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka
membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban stewardship manajemen atas penggunaan sumber-
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai
perusahaan yang meliputi: a aktiva; b kewajiban; c ekuitas; d pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; e arus kas.
Informasi tersebut diatas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam
memprediksi arus kas pada masa depan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas IAI, 2007: 1.2
2
Laporan laba-rugi membantu pemakai laporan keuangan memprediksi arus kas masa depan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, investor dan
kreditor dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan laba-rugi untuk mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan, memberikan dasar untuk
memprediksikan kinerja masa depan dan membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan. Singkatnya, informasi yang
terdapat dalam laporan laba rugi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian membantu para pemakai mengevaluasi kinerja masa lalu dan
memberikan masukan tentang pencapaian tingkat arus kas tertentu di masa depan Kieso, 2002:15.
Pentingnya informasi laba secara tegas telah disebutkan dalam Statement of financial Accounting Concepts SFAC No. 1, bahwa selain
untuk menilai kinerja manajemen, juga membantu mengestimasi kemampuan laba yang representatif, serta untuk menaksir risiko dalam investasi atau
kredit. Informasi laba, nilai buku saham, dan laba perlembar saham merupakan informasi yang dibutuhkan oleh para investor di Pasar Modal.
Namun demikian, informasi akuntansi seperti tersebut bukan merupakan informasi yang sifatnya absolut dalam pengambilan keputusan bagi pemodal.
Untuk kondisi Pasar Modal di Indonesia, pertimbangan membeli atau menjual saham dalam praktiknya masih banyak didasarkan pada informasi non
akuntansi seperti, dengan melihat daftar peringkat saham. Mengingat bahwa perkembangan Pasar Modal Indonesia dapat juga dipengaruhi oleh
perkembangan pasar-pasar modal lain di luar negeri, maka bukan hal yang
3
tidak mungkin informasi akuntansi akan menjadi informasi yang penting bagi para pengambil keputusan Parawiyati dan Zaki Baridwan, 1998:2.
Informasi laba yang dihitung berdasarkan basis akrual merupakan alat prediksi yang lebih baik alat prediksi terbaik atas arus kas masa depan
dibanding arus kas sendiri Bandi dan Rahmawati, 2005:28. Arus kas memberikan prediksi arus kas masa depan lebih baik dibanding laba.
Penggunaan current accruals dan revenues dalam model tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Supriyadi, 1998 dalam Bandi dan Rahmawati,
2005:28 . Informasi arus kas historis berguna untuk memprediksi dividen,
disamping itu jumlah arus kas dari aktivitas operasi khususnya merupakan indikator untuk menentukan apakah arus kas yang dihasilkan cukup untuk
melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi, serta melanjutkan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Laba
dan arus kas merupakan keuntungan investasi modal benefit of equity investment, menjadi informasi penting bagi para investor untuk mengetahui
perkembangannya Parawiyati dan Zaki Baridwan, 1998:3. Informasi arus kas yang terdapat dalam laporan arus kas dapat
digunakan untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas
dalam rangka adaptasi dengan perubahaan keadaan dan peluang IAI, 2007: 2.1. Informasi ini berguna bagi investor dan kreditor untuk mengetahui
kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas bersih masa depan dan
4
membandingkannya dengan kewajiban-kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk kemungkinan pembayaran dividen masa depan.
Data arus kas mempunyai manfaat potensial dalam berbagai keputusan, seperti: prediksi kegagalan, penaksiran resiko, prediksi pemberi
pinjaman, penilaian perusahaan, dan memberikan informasi tambahan pada pasar modal. Para analis keuangan juga merekomendasikan pada investor agar
memperhatikan analisis arus kas dalam aktivitas pemilihan saham. Selain itu informasi arus kas dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan
akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama Bandi dan Rahmawati, 2005:30.
Selain sebagai prediktor arus kas masa depan, informasi laba dan arus kas juga membawa muatan informasi ke pasar modal sebagai konsekwensi
dari manfaatnya dalam memprediksi arus kas masa depan. Investor menggunakan informasi akuntansi tersebut untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan-perusahaan yang telah tercatat di pasar modal sebelum mengambil keputusan untuk investasi pada saham perusahaan tertentu yang dianggap akan
dapat memberikan return yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lainnya Dillah Utami Cahyani, 1999:17.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena cukup penting untuk mengetahui kemampuan laba dan
arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen
mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
5
melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan” Studi Empiris Pada
Perusahaan Aneka Industri dan Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Yolanda Dahler dan Rahmat Febrianto 2006.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: 1.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go public yang tergolong ke dalam perusahaan Aneka
Industri dan Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan sampel
perusahaan non financial yang go public di Bursa Efek Jakarta. 2. Tahun yang digunakan dalam penelitian adalah tahun 2004 sampai tahun
2007, sedangkan penelitian sebelumnya tahun 1999 sampai tahun 2004.
B. Perumusan Masalah