Bagaimanapun besarnya manfaat laporan keuangan, seorang pengguna laporan akuntansi keuangan harus memahami berbagai sifat dan
keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan konvensional agar dalam membaca dan memanfaatkannya tidak menimbulkan salah tafsir atau salah
penggunaan Harahap, 2001:91. Berbagai sifat yang ada didalamnya memberikan kontribusi terhadap keterbatasan atau kelemahan informasi
laporan keuangan. Berbagai kelemahan akuntansi konvensional ini telah disorot oleh berbagai pihak. Beberapa isu yang sangat ditentang adalah:
a. Metode penilaian historical cost yang dianggap tidak memberikan informasi yang relevan bagi investor apalagi pada masa inflasi.
b. Sistem alokasi yang dinilai subjektif dan arbiter sehingga bisa menimbulkan penyalahgunaan akuntansi untuk melakukan penipuan
untuk kepentingan pihak tertentu yang dapat merugikan pihak lain. c. Prinsip konservatisme yang dianggap menguntungkan pemegang
saham dan merugikan pihak lain. d. Perbedaan standar dan perlakuan untuk mencatat dan memperlakukan
transaksi atas pos yang berbeda. e. Perbedaan dalam pengakuan pendapatan: accrual basis dan cash basis.
f. Perbedaan dalam pengakuan pendapatan atau biaya.
B. Laba
1. Pengertian Laba Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2007:13 dalam kerangka
penyusunan dan penyajian laporan keuangan Laba adalah:
20
“Peningkatan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.
Sedangkan menurut Sadeli 2008:24 Laba adalah: “Selisih penghasilan yang diterima perusahaan dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut, merupakan pendapatan bersih perusahaan, atau lebih dikenal dengan istilah laba atau rugi
perusahaan. Dikatakan laba, jika penghasilan melebihi atau lebih besar dari biaya-biaya, sedangkan dalam keadaan sebaliknya disebut rugi”.
Laba menurut Ardiyos 2009:358 adalah sebagai berikut: “Laba adalah selisih antara pendapatan yang diterima dengan biaya
pengorbanan input yang digunakan untuk menghasilkan output”.
Laba menurut Skousen 2004:226 adalah sebagai berikut: “Laba adalah hasil dari investasi. Salah satu definisi laba yang diterima
lebih luas adalah jumlah yang dapat diberikan kepada investor sebagai hasil investasi dan kondisi perusahaan diakhir periode masih sama
baiknya atau kayanya well-off dengan diawal periode”.
Laba menurut Subiyantoro 2004:25 adalah sebagai berikut: “Laba didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang dapat
direalisasikan, yang dihasilkan dari transaksi dalam satu periode dengan biaya yang layak dibebankan kepadanya. Ini berarti bahwa laba
merupakan selisih lebih dari pendapatan-pendapatan yang diterima oleh perusahaan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan”. Sedangkan
Simangunsong 2005:18
mendefinisikan laba sebagai berikut:
“Bila pendapatan lebih besar daripada beban, maka sisa pendapatan positif atau disebut laba”.
21
Berdasarkan definisi di atas, pengertian laba adalah selisih pendapatan atas beban yang berasal dari kegiatan usaha dan tidak berasal
dari penanaman modal. Sebagai akibatnya, akan meningkatkan manfaat ekonomi selama suatu periode tertentu dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas.
2. Bentuk Laporan Laba Rugi Dalam melaporkan pendapatan, keuntungan, beban dan kerugian,
ada beberapa format yang digunakan yaitu: a laporan laba rugi bentuk langsung single-step income statement, b laporan laba rugi bertahap
multiple-step income statement, c laporan laba rugi ringkas Kieso, 2002:154.
a. Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung Dalam laporan laba rugi bentuk langsung single-step income
statement, hanya ada dua pengelompokkan: yaitu pendapatan dan beban Skousen, 2004:271. Pendapatan dikurangkan dengan beban
untuk menghitung laba bersih atau rugi bersih. Istilah “langsung” muncul karena perhitungan laba bersih hanya memerlukan satu
pengurangan Kieso, 2002:154. Laporan laba rugi yang menggabungkan penghasilan-penghasilan menjadi satu kelompok dan
menggabungkan biaya-biaya pada kelompok lain atau total penghasilan dikurangi biaya Sadeli, 2008:24.
22
Keunggulan utama format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak ada implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan
atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya. Dengan demikian, format langsung menghilangkan masalah klasifikasi yang bisa muncul.
b. Laporan Laba Rugi Bertahap Laporan laba rugi bertahap multiple-step income statement
memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi, serta menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan.
Format bertahap menampilkan berbagai komponen laba yang digunakan untuk menghitung rasio yang akan dipakai dalam menilai
kinerja perusahaan Kieso, 2002:156. Bentuk umum dari laporan laba rugi bertahap adalah dengan mengurangkan harga pokok penjualan dan
beban operasi dari pendapatan operasi untuk mendapatkan laba operasi Skousen, 2004:271.
Jika yang dipakai adalah laporan laba rugi bertahap, berikut sebagian atau semua bagian atau subbagian yang akan disajikan:
1 Bagian Operasi Bagian yang melaporkan pendapatan dan beban dari operasi utama
perusahaan.
a Bagian Penjualan atau Pendapatan
Subbagian yang menyajikan penjualan, diskon, retur penjualan, harga dan informasi lainnya yang berhubungan. Tujuannya
adalah untuk memperoleh jumlah bersih pendapatan penjualan.
23
b Bagian Harga Pokok Penjualan Subbagian yang memperlihatkan harga pokok barang yang
dijual untuk mendapatkan penjualan. c Beban Penjualan
Subbagian yang mencantumkan daftar beban-beban yang berasal dari upaya perusahaan untuk melakukan penjualan.
d Beban Administrasi atau umum Subbagian yang melaporkan beban-beban administrasi umum
2 Bagian Non Operasi Laporan pendapatan dan beban yang berasal dari aktivitas sekunder
atau tambahan dari perusahaan. Selain itu, keuntungan dan kerugian khusus yang jarang muncul dan tidak biasa, tetapi tidak
keduanya, biasanya juga dilaporkan dalam bagian ini. Umumnya pos-pos ini dibagi menjadi dua subbagian utama:
a Pendapatan dan Keuntungan Lain Daftar pendapatan yang dihasilkan atau keuntungan yang
terjadi dari transaksi nonoperasi, yang umumnya berupa nilai bersih dari beban yang terkait.
b Beban dan Kerugian Lain Daftar beban atau kerugian yang terjadi dari transaksi
nonoperasi, yang umumnya berupa nilai bersih dari setiap pendapatan yang berhubungan.
24
3 Pajak Penghasilan Bagian pendek yang melaporkan pajak penghasilan yang
dikenakan atas laba dari operasi berlanjut. 4 Operasi yang Dihentikan
Keuntungan atau kerugian material yang berasal dari disposisi segmen bisnis.
5 Pos-pos Luar Biasa Keuntungan dan kerugian material yang bersifat tidak biasa dan
jarang terjadi.
6 Pengaruh Kumulatif dari Perubahan Prinsip Akuntansi
7 Laba per Saham. c. Laporan Laba Rugi Ringkas
Dengan format ini, laporan laba rugi hanya mencantumkan total kelompok beban dan menyusun skedul beban tambahan untuk
mendukung total-total tersebut. Format ini menyajikan laporan ringkas yang sederhana agar para pemakai dapat langsung menemukan faktor-
faktor yang penting Kieso, 2002:158. 3. Kegunaan dan Keterbatasan Laporan Laba Rugi
a. Kegunaan Laporan Laba Rugi Laporan laba-rugi membantu pemakai laporan keuangan
memprediksikan arus kas masa depan perusahaan dengan berbagai cara Kieso, 2002:151. Sebagai contoh, investor dan kreditor dapat
menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi untuk:
25
1 Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan Dengan mengkaji pendapatan dan beban, pemakai bisa mengetahui
bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan para pesaing.
2 Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan Informasi mengenai kinerja masa lalu dapat digunakan untuk
menentukan kecendrungan penting yang menyediakan informasi tentang kinerja masa depan.
3 Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan
Informasi tentang berbagai komponen laba—pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian—memperlihatkan hubungan diantara
komponen-komponen tersebut dan dapat digunakan untuk menilai risiko kegagalan perusahaan meraih tingkat arus kas tertentu di
masa depan. Informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi –pendapatan,
beban, keuntungan, dan kerugian—membantu para pemakai mengevaluasi kinerja masa lalu dan memberikan masukan tentang
pencapaian tingkat arus kas tertentu di masa depan b. Keterbatasan Laporan Laba Rugi
Laba bersih merupakan suatu estimasi dan mencerminkan sejumlah asumsi, para pemakai laporan laba rugi perlu menyadari
keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi Kieso, 2002:151. Beberapa diantaranya adalah:
26
1 Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan
dalam laporan laba rugi.
2 Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
3 Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.
Sedangkan menurut Hendriksen 1993 dalam Subiyantoro 2004:107 menjabarkan beberapa keterbatasan dari laporan laba rugi
diantaranya: 1 Konsep laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas.
2 Tidak ada dasar teoritis jangka panjang untuk perhitungan dan penyajian laba akuntansi.
3 Praktek-praktek akuntansi yang diterima memungkinkan ketidakkonsistenan dalam pengukuran laba periodik dari berbagai
perusahaan yang sama. 4 Perubahan tingkat harga telah mengubah arti laba yang diukur
dalam nilai uang historis. 5 Informasi lain mungkin berguna bagi investor dan pemegang
saham untuk pengambilan keputusan.
C. Arus Kas