1 Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan
dalam laporan laba rugi.
2 Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
3 Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.
Sedangkan menurut Hendriksen 1993 dalam Subiyantoro 2004:107 menjabarkan beberapa keterbatasan dari laporan laba rugi
diantaranya: 1 Konsep laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas.
2 Tidak ada dasar teoritis jangka panjang untuk perhitungan dan penyajian laba akuntansi.
3 Praktek-praktek akuntansi yang diterima memungkinkan ketidakkonsistenan dalam pengukuran laba periodik dari berbagai
perusahaan yang sama. 4 Perubahan tingkat harga telah mengubah arti laba yang diukur
dalam nilai uang historis. 5 Informasi lain mungkin berguna bagi investor dan pemegang
saham untuk pengambilan keputusan.
C. Arus Kas
1. Pengertian Arus Kas Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
Kas terdiri atas saldo kas cash on hand dan rekening giro. Setara kas cash equivalent adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
27
pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan IAI, 2007:2.2.
Kas merupakan alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum, dan oleh sebab itu merupakan dasar yang kuat untuk dipakai
sebagai alat pengukur kegiatan ekonomi di dalam perusahaan. Dengan demikian kas meliputi uang tunai dan alat-alat pembayaran yang diterima
oleh umum, baik yang ada di perusahaan maupun yang disimpan di Bank Astuti, 2003:17.
Kas adalah mata uang dan surat-surat berharga yang mempunyai sifat seperti uang tunai yang dimiliki oleh perusahaan baik yang terdapat
dalam perusahaan maupun di Bank Simangunsong, 2004:226. Sedangkan Harahap 2008:205 mendefinisikan kas sebagai pos atau aset
yang paling lancar dan paling diminati semua orang, paling mudah dicuri dan dimanipulasi.
Menurut Soemarso 2005:321 Kas terdiri dari saldo kas dan rekening giro. Setara kas cash equivalent adalah investasi yang sifatnya
sangat likuid dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Laporan aliran arus uang kas cash flow statement adalah laporan yang disusun guna menunjukkan perubahan bertambah atau
berkurangnya uang kas selama suatu periode dan memberikan gambaran sebab-sebab dari perubahan tersebut Djahidin, 1985:128. Perubahan-
perubahan atas kas disebabkan oleh adanya arus penerimaan dan arus pengeluaran penggunaan uang kas dalam suatu periode.
28
Laporan arus kas Statement of Cash Flow menjelaskan perubahan pada kas atau setara kas cash equivalent dalam periode tertentu. Setara
kas adalah investasi jangka pendek yang amat likuid yang bisa segera ditukat dengan kas. Untuk dapat dikatakan setara kas, suatu unsur haruslah
dapat segera ditukar dengan kas ketika diperlukan dan sangat dekat dengan masa jatuh temponya sehingga kecil risiko terjadinya perubahan nilai
akibat perubahan tingkat suku bunga Skousen, 2004:319.
2. Tujuan Laporan Arus Kas Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang
relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Untuk tujuan ini, laporan arus kas melaporkan 1
kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode, 2 transaksi pembiayaan, dan 4 kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu
periode Kieso 2002 dalam Maryani 2004:40. Laporan arus kas Statement of cash flow melaporkan arus kas
masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode. Laporan ini menyediakan informasi yang berguna mengenai
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dan operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya, memenuhi
kewajiaban keuangannya, dan membayar dividen Warren, 2006:230. Laporan arus kas menawarkan ringkasan satu halaman tentang
hasil dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan perusahaan selama
29
satu periode. Laporan arus kas adalah alat yang sempurna untuk menganalisis apakah rencana operasi, investasi, serta pendanaan
perusahaan konsisten dan dapat dijalankan Skousen, 2004:366.
3. Isi dan Format Laporan Arus Kas Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan IAI, 2007:2.2
a. Aktivitas Operasi Meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk
menentukan laba bersih Kieso, 2002:238. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah IAI, 2007:2.4
1 Penerimaan kas dari penjualan dan jasa 2 Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain
3 Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa 4 Pembayaran kas kepada karyawan
5 Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi
lainnya 6 Pembayaran kas atau penerimaan kembali restitusi pajak
penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi.
7 Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
30
b. Aktivitas Investasi Meliputi penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan
sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi adalah IAI, 2007:2.4: 1 Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud,
dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.
2 Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.
3 Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain. 4 Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta
pelunasannya kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan. 5 Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward
contracts, option contracs, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan pedagangan dealing or
trading, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
c. Aktivitas Pendanaan Melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik Kieso,
2002:238. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
1 Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
31
2 Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
3 Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya.
4 Pelunasan pinjaman 5 Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha lessee untuk
mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan finance lease.
4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Arus Kas Informasi arus kas dapat digunakan sebagai alat ramal dividen
mendatang sehingga informasi yang disajikan oleh laporan ini akan lebih relevan bagi para investor dan para kreditor dalam penilaian mereka atas
prestasi perusahaan. Salah satu kesulitan dalam penyajian informasi arus kas untuk tujuan evaluasi dan peramalan adalah banyaknya penerimaan
dan pengeluaran kas dalam suatu jangka pendek atau dalam periode satu tahun, juga tidak berlaku dengan cara yang dapat diramalkan atau dengan
cara yang dapat menggambarkan arus kas sepanjang waktu Maryani, 2004:44.
5. Manfaat Laporan Arus Kas Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang
lain, arus kas dapat memberikan manfaat kepada para pemakai. Manfaat laporan arus kas menurut Kieso 2002 dalam Maryani 2004:45, adalah:
32
a. Likuiditas adalah kemampuan relatif untuk merubah aktiva kedalam kas, kadang-kadang menunjukkan sebagai aktiva yang dekat dengan
kas dan juga menunjukkan hubungan antara hutang jangka pendek dan kas atau pos yang mendekati kas.
b. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk kas untuk maksud apapun yang diperlukan oleh bisnis, khususnya untuk
membayar hutang ketika jatuh tempo. c. Fleksibilitas keuangan adalah kemampuan dari suatu perusahaan untuk
memperoleh kas untuk jangka pendek agar dapat memenuhi kewajiban tak terduga untuk mengambil kesempatan yang tersedia untuk
memperoleh keuntungan. Laporan arus kas berguna bagi manajer dalam mengevaluasi
operasi masa lalu dan dalam merencanakan aktivitas investasi serta pendanaan dimasa depan. Laporan ini juga berguna bagi para investor,
kreditor, dan pihak-pihak lainnya dalam menilai potensi laba perusahaan. Selain itu, laporan ini juga menyediakan dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan membayar utangnya yang jatuh tempo Warren, 2006:230.
Laporan arus kas termasuk laporan yang semakin dibutuhkan karena laporan ini berguna untuk melihat kemampuan perusahaan
memberikan informasi tentang kualitas likuiditas perusahaan, menarik kas dari kegiatan operasionalnya, dari mana kas atau dana diperoleh
untuk membiayai investasi dan operasional perusahaan, melihat
33
struktur pengelolaan kasnya serta mengetahui besaran arus kas masuk dan keluar perusahaan Harahap, 2008:204.
6. Isi dan Bentuk Laporan Arus Kas
Untuk menyajikan Laporan Arus Kas menurut Skousen Smith 2001:284 dalam Maryani 2004:46 dapat digunakan dua metode yaitu:
a. Metode Langsung Direct Method
Metode ini merupakan suatu pendekatan untuk menghitung dan melaporkan aliran kas dari aktivitas-aktivitas operasi secara lengkap
dan baru dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan investasi dan pembiayaan.
b. Metode Tidak Langsung Indirect Method Dalam metode ini penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan
selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasional
seperti penyusutan, naik turun pos aktiva dan utang lancar. Dalam metode ini laba bersih disesuaikan dengan menghilangkan:
1 Pengaruh transaksi yang masih belum direalisasi dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah
persediaan defferal income, arus kas masuk dan keluar. 2 Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan
pembiayaan yang tidak mempengaruhi seperti: Penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan operasi yang
dihentikan dan laba rugi pembatalan utang.
34
Kedua metode ini memberikan hasil perhitungan jumlah arus kas bersih yang sama yang diberikan atau digunakan oleh kebanyakan
perusahaan karena relatif lebih mudah untuk diterapkan dan untuk merekonsiliasi perbedaan antara laba laba bersih dan arus kas bersih
yang diberikan oleh operasi. Metode Langsung dihargai oleh banyak pemakai laporan keuangan karena melaporkan secara langsung sumber
arus kas masuk dan keluar kas tanpa penyesuaian secara potensial mengacaukan terhadap laba bersih.
IAI menyarankan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia menyajikan laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung
karena metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa mendatang yang tidak dapat dihasilkan
dengan metode tidak langsung.IAI, 2007: Par12. Pada kenyataannya perusahaan-perusahaan di Indonesia lebih banyak menggunakan
metode tidak langsung.
D. Penelitian Terdahulu