Operasional Variabel Penelitian Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian

yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 Ghozali, 2005 dalam Lianti, 2010:53. Uji F lebih tepat digunakan untuk interpretasi pada analisis Multiple Regression Nisfiannoor, 2009:168. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H o diterima atau H a ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel indepeden atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. LabaEarnings X1 Laba Earnings yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih sebelum item luar biasa Extra ordinary items dan operasi yang dihentikan Discontinued operation, dengan tujuan untuk menghilangkan elemen yang mungkin akan menyebabkan pertumbuhan laba meningkat dalam suatu periode yang tidak akan timbul pada periode lainnya. 2. Arus KasCash flow X2 Arus kas Cash Flow yang digunakan dalam penelitian adalah arus kas dari aktivitas operasi, yaitu diperoleh dari arus kas masuk dan keluar 47 48 dari kegiatan utama dan rutin perusahaan. Digunakannya arus kas dari aktivitas operasi dalam penelitian dengan tujuan untuk menghilangkan elemen yang mungkin akan menyebabkan kenaikan atau penurunan arus kas yang diperoleh pada suatu periode yang tidak akan timbul pada periode lainnya. 3. Arus Kas Masa Depan Y Arus kas dari aktivitas operasi perusahaan periode setelah tahun amatan. Arus kas dari aktivitas operasi ini merupakan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang menyangkut operasi perusahaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar Yolanda Dahler dan Rahmat Febrianto, 2006:10. BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dibatasi pada penganalisaan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang tergolong ke dalam sektor Aneka Industri dan Industri Dasar dan Kimia yang sudah go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kategori ketersediaan data yang lengkap dari sampel tersebut dan akan dikelompokkan menjadi perusahaan yang melaporkan laba positif dan laba negatif. Tahun yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2004 sampai tahun 2007. Data yang digunakan adalah data sekunder yakni data laba sebelum pos-pos luar biasa dan arus kas operasi perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan yaitu laporan laba rugi dan laporan arus kas. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penelusuran dengan komputer yang terdapat di Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia di Jakarta. Peneliti mengambil sampel sebanyak 21 Perusahaan dari keseluruhan perusahaan yang terdaftar. 49 Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian Perusahaan berlaba positif No Kode Nama Sektor Emiten Emiten 1 BRAM PT. BRANTA MULIA, Tbk Aneka Industri 2 IKBI PT. SUMI INDO KABEL, Tbk Aneka Industri 3 HDTX PT. PANASIA INDOSYNTEC, Tbk Aneka Industri 4 AKPI PT. ARGHA KARYA PRIMA IND. Tbk Industri Dasar dan Kimia 5 BTON PT. BETON JAYA MANUNGGAL, Tbk Industri Dasar dan Kimia 6 BUDI PT. BUDI ACID JAYA, Tbk Industri Dasar dan Kimia 7 CLPI PT. COLORPARK INDONESIA, Tbk Industri Dasar dan Kimia 8 FISH PT. FISHINDO KUSUMA S., Tbk Industri Dasar dan Kimia 9 IGAR PT. IGARJAYA, Tbk Industri Dasar dan Kimia Sumber: Pusat Referensi Pasar Modal, Bursa Efek Indonesia Berdasarkan tabel 4.1 diatas perusahaan berlaba positif berjumlah 9 perusahaan terdiri dari 3 perusahaan sektor aneka industri dan 6 perusahaan sektor industri dasar dan kimia. Hanya 9 perusahaan saja yang peneliti jadikan sampel dari 26 perusahaan yang peneliti peroleh. Sisanya 17 perusahaan peneliti keluarkan dari nominasi sampel karena menyebabkan terjadinya multikol sehingga tidak layak untuk dijadikan bahan penelitian. Ini disebabkan karena 17 perusahaan tersebut memiliki laba bersih sebelum pos luar biasa relatif konstan setiap periode pelaporan keuangannya. Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian Perusahaan berlaba negatif No Kode Nama Sektor Emiten Emiten 1 POLY PT. POLYSINDO EKA PERKASA, Tbk Aneka Industri 2 TFCO PT. TEIJIN INDONESIA FIBER CO.Tbk Aneka Industri 3 SIMM PT. SURYA INTRINDO MAKMUR,Tbk Aneka Industri 4 ERTX PT. ERATEX DJAJA, Tbk Aneka Industri 5 ESTI PT. EVER SHINE TEX, Tbk Aneka Industri 6 PAFI PT. PANASIA FILAMENT INTI, Tbk Aneka Industri 50 Tabel. 4.2 lanjutan No Kode Emiten Nama Emiten Sektor 7 ARGO PT. ARGO PANTES, Tbk Aneka Industri 8 BIMA PT. PRIMARINDO ASIA INF., Tbk Aneka Industri 9 DSUC PT. DAYA SAKTI UNGGUL CO., Tbk Industri Dasar dan Kimia 10 FPNI PT. FATRAPOLINDO NUSA IND. Tbk. Industri Dasar dan Kimia 11 KKGI PT. KURNIA KAPUAS UTAMA, Tbk Industri Dasar dan Kimia 12 MLIA PT. MULIA INDUSTRINDO, Tbk Industri Dasar dan Kimia Sumber: Pusat Referensi Pasar Modal, Bursa Efek Indonesia Tabel 4.2 menunjukkan perusahaan berlaba negatif berjumlah 12 perusahaan terdiri dari 8 perusahaan sektor aneka industri dan 4 perusahaan sektor industri dasar dan kimia. 2. Gambaran Umum Aneka Industri dan Industri Dasar dan Kimia Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Aneka Industri dan Industri Kimia dan Dasar merupakan industri yang digolongkan berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya berdasarkan SK Menteri Perindustrian No. 19MI1986. Selain itu terdapat Industri Kecil dan Industri Mesin dan Logam Dasar pada penggolongan yang sama. Aneka Industri terdiri atas: a. Industri mesin dan alat berat. b. Industri otomotif dan komponennya. c. Industri perakitan assembling. d. Industri tekstil dan garmen. 51 e. Industri sepatu dan alas kaki lain. f. Industri kabel misalnya kabel listrik dan telepon. g. Industri barang elektronika. Industri Dasar dan Kimia terdiri atas: a. Industri semen. b. Industri keramik, misalnya ubin keramik, alat-alat saniter dari keramik, dan lain sebagainya. c. Industri porselen, misalnya ubin porselen. d. Industri kaca. e. Industri logam, misalnya alumunium, pembuatan uliran pipa baja, besi beton, baja, kawat baja, perlengkapan dari logam, batangan tembaga, kemasan kaleng, dan lain sebagainya. f. Industri kimia, misalnya sorbitol, polypropylene, alkilbenzene, dan lain-lain. g. Industri plastik dan kemasan, misalnya kemasan plastik, kemasan fleksibel dan lain sebagainya. h. Industri pakan ternak, misalnya pellet, chips dan lain sebagainya. i. Industri pulp dan kertas.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi di masa depan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 83 85

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 89 104

Kemampuan Laba dan Arus Kas Operasi dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 39 101

Kemampuan Laba dan Komponen Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia).

0 1 9

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI).

0 1 9

ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN tudi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ).

0 0 8

PENGARUH LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA MENDATANG PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 118

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) ARTIKEL

0 0 17

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) - Perbanas Institutional Repository

0 1 14

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI LABA YANG AKAN DATANG PADA PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22