Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuhan selalu berhubungan dengan bertambahnya frekuensi dan tanggapan, apabila diikuti oleh
suatu stimulus yang bersyarat. Demikian juga prinsip hukuman selalu berhubungan dengan berkurangnya frekuensi tanggapan, apabila tanggapan itu
diikuti rangsangan yang bersyarat.
2.3.6 Teknik-teknik Memotivasi
Salah satu keahlian yang perlu diimiliki seorang pemimpin baik secara konseptual maupun dalam memberdayakan sumber daya dan sarana prasarana
untuk menimbulkan motivasi dari setiap bawahan untuk bekerja secara efektif dan efesien adalah menguasai teknik-teknik motivasi. Menurut Hasibuan 2005 : 100
teknik-teknik memotivasi adalah: 1. Metode Langsung Direct Motivation, adalah motivasi materiil dan
nonmaterial yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawn untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya. Jadi sifatnya
khusus seperti memberikan pujian, penghargaan, bonus, piagam dan lain sebagainya.
2. Motivasi Tidak Langsung Inderect Motivation, adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta
menunjang gairah kerjakelancaran tugas, sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi langsung maupun motivasi tidak langsung memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
mengarahkan kemauan kerja bawahan, dimana motivasi langsung ini besar pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan, sehingga
produktivitas kerja meningkat. Agar seluruh tenaga kerja perpustakaan dapat melaksanakan
tugaskewajiban dengan penuh tanggung jawab diperlukan teknik-teknik motivasi. Menurut Siagian 1988 : 45-48 ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk
mendorong bawahan, agar memiliki gairah kerja lebih baik yaitu: a. Bawahan jangan direndahkan
b. Jangan mengkritik seseorang bawahan di muka orang lain c. Berilah perhatian pada karyawan
d. Hindarilah anak emaspilih kasih e. Bantulah pegawai anda
f. Terbukalah untuk hal-hal yang kecil
Universitas Sumatera Utara
g. Tegaslah mengambil keputusan. Pimpinan dan pegawai harus merasa dekat di dalam melaksanankan
tugasnya, sebab pimpinan adalah pejuang bagi bawahannya sehingga mereka bergairah dalam meningkatkan hasil kerjanya. Selain itu, menurut Strauss dan
Sayles dalam Wahjosumidjo, 1987 : 198 ada lima macam teknik memberikan motivasi yaitu:
1. Teknik kekerasan, dapat dilakukan dengan pemaksaan untuk bekerja dengan ancaman, dimana cara ini tidak memberikan rangsangan untuk
bekerja lebih baik, akan tetapi dapat mengakibatkan pegawai akan melawan.
2. Bersikap baik, teknik bersikap baik sangat diperlukan pegawai karena akan memberikan kondisi kerja yang baik.
3. Melalui perundingan, dilakukan terhadap hasil kerja dengan imbalan yang akan diberikan pimpinan terhadap pegawai, misalnya dalam
bentuk kenaikan pangkatjabatan, penambahan gaji, dan lain-lain. 4. Berkompetisi, teknik kompetisi dapat mengakibatkan persaingan yang
berlebihan sehingga dapat merusak organisasi. 5. Internalisasi, merupakan suatu teknik motivasi yang memperhatikan
perluasan pekerjaan, penggiliran pekerjaan, mempererat persahabatan dan rasa kebersamaan.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik memotivasi terdiri dari teknik kekerasan, bersikap baik, melalui perundingan, berkompetisi, dan
internalisasi. Dalam memberikan motivasi hendaknya menggunakan teknik yang bersikap baik, karena teknik-teknik tersebut dapat diterima pegawai sehingga
tercapai hasil kerja yang baik.
2.3.7 Kendala-kendala dalam Memotivasi