masyarakat lingkungannya. Idealnya prestice timbul karena adanya prestasi, tetapi tidak selamanya demikian. Akan tetapi perlu
diperhatikan oleh pimpinan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam masyarakat atau posisi seseorang dalam suatu
perusahaan maka semakin tinggi pula prestasinya.
5. Self Actualization.
Self Actualization adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan potensi
optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain.
Teori kebutuhan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2 : Maslow’s Need Hierarcy Theory. Sumber : Hasibuan 2005 : 108
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa manusia termotivasi karena adanya kebutuhan, sehingga terdorong untuk berperilaku yang sesuai
dengan yang diinginkan organisasi. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan fsikologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan social, kebutuhan akan harga
diri serta kebutuhan pengembangan diri ataupun potensi diri.
c. Herzberg’s Two Factors Motivation Theory
Teori ini dikemukakan oleh Herzberg. Herzberg dalam Hasibuan 2005 : 108 menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi
oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu: 1. Maintenance Factors
Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat yang ingin memperoleh ketenteraman badaniah. Faktor-faktor
pemeliharaan ini meliputi hal-hal gaji, kondisi kerja fisik, kepastian pekerjaan, supervise yang menyenangkan, mobil dinas, rumah dinas
dan macam-macam tunjangan lainnya.
2. Motivation Factors
1. Physiological needs
2. Security of Safety 3. Affiliation or
acceptance 4. Esteem or status
5. Self -actualization
Pemuas Kebutuhan-kebutuhan T
ingka t-
ti ngka
t
ke but
uha n
Universitas Sumatera Utara
Motivasi factor adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan
pekerjaan.
Daft, dalam bukunya yang berjudul Manajemen 2003 : 99 Teori Dua faktor secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3 : Teori Dua-Faktor Herzberg Skema di atas menunjukkan bahwa faktor pertama yang disebut hygiene
factors, yaitu ada atau tidaknya ketidakpuasan kerja seperti situasi kerja, gaji, kebijakan perusahaan dan hubungan interpersonal. Ketika hygiene
factors buruk, pekerjaan menjadi tidak memuaskan. Namun, hygiene factors yang baik hanya menghilangkan ketidakpuasan. Motivator
merupakan kebutuhan tingkat tinggi dan termasuk pencapaian, penghargaan , tanggung jawab, dan peluang untuk tumbuh. Ketika
motivator tidak ada, pekerja bersikap netral dalam melakukan pekerjaan, tapi ketika motivator ada pekerja menjadi sangat termotivasi dan puas.
Daft, 2003 : 99
Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan, tenaga kerja di pengaruhi oleh besarnya gaji, kondisi kerja fisik, kepastian
pekerjaan sebagai alat pemeliharaan serta prestasi, tanggung jawab menjadi motivator bagi pekerja.
Area Kepuasan
Motivator
Pencapaian penghargaan Tanggung Jawab Kerja itu
sendiri pertumbuhan pribadi
Motivator mempengaruhi
tingkat kepuasan
Area Ketidakpuasan
Hygiene Factors
Situasi kerja aji dan keamanan kebijakan
perusahaan penyelia Hubungan interpersonal
Hygiene factors mempengaruhi
tingkat ketidakpuasan
Universitas Sumatera Utara
d. Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory