Teori Motivasi Human Relation Teori Motivasi Claude S. George Teori Harapan Expectancy Theory

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa teori ERG menyatakan bahwa individu bergerak secara bertahap dimana lebih dari satu kebutuhan dapat bekerja pada saat yang bersamaan. Jika untuk mencapai pemuasan kebutuhan yang lebih tinggi sulit dicapai, maka keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih rendah menjadi meningkat.

f. Teori Motivasi Human Relation

Teori ini menguraikan hubungan seseorang dengan lingkungannya. Seseorang akan berprestasi baik jika ia diterima dan diakui dalam pekerjaan serta lingkungannya. Menurut Hasibuan 2005 : 115 bahwa “Peranan aktif pimpinan organisasi dalam memelihara hubungan dan kontak-kontak pribadi dengan bawahannya yang dapat membangkitkan gairah kerja.” Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teori motivasi human relation menitikberatkan pada cara pimpinan dalam memotivasi bawahan secara adil dan bijaksana.

g. Teori Motivasi Claude S. George

Hasibuan 2005 : 115 menyatakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan ia bekerja, yaitu: 1. Upah yang layak 2. Kesempatan untuk maju 3. Pengakuan sebagai individu 4. Keamanan kerja 5. Tempat kerja yang baik 6. Penerimaan oleh kelompok 7. Perlakuan yang wajar 8. Pengakuan atas prestasi. Pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa teori motivasi Claude S. George erat hubungannya dengan tempat dan suasana lingkungan kerja serta upahimbalan yang di terima karyawan promosi jabatan, kesempatan untuk pengenbangan diri, serta pengakuan atas pretasi kerja. Teori ini tidak hanya didasarkan pad kepuasan tetapi juga kepuasanterhadap materi yang diterima. Universitas Sumatera Utara

2.3.5.2 Teori Proses Process Theories

Teori proses berkenaan dengan bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan. Menurut Hasibuan 2005 : 116 teori proses terdiri dari 3 jenis teori yaitu: Teori Harapan Expectancy Theory, Teori Keadilan Equity Theory, Teori Pengukuhan Reinforcement Theory. Penggolongan jenis-jenis teori proses tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Teori Harapan Expectancy Theory

Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom. Teori ini membahas tentang kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal-balik antara apa yang ia inginkan dan butuhkan dari hasil pekerjaan itu. Menurut Adams yang dikutip oleh Daft 2003 : 101 menyatakan bahwa “Orang dimotivasi untuk mencari ekuitas sosial dalam penghargaan yang mereka harapkan dari berkinerja”. Selain pendapat di atas Vroom dalam Hasibuan 2005 : 117 menyatakan bahwa teori harapan didasarkan atas: 1. Harapan Expectancy, adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena prilaku. Harapan mempunyai nilai yang berkisar antara “nol” sampai positif “satu”. Harapan nol menunjukkan bahwa tidak ada kemungkinan sesuatu hasil akan muncul sesudah perilaku atau tindakan tertentu dilakukan. Harapan positif satu menunjukkan kepastian bahwa hasil tertentu akan muncul mengikuti suatu tindakan atau perilaku yang telah dilakukan. 2. Nilai Valence, adalah akibat perilaku tertentu mempunyai nilaimartabat tertentu daya atau nilai motivasi bagi setiap individu bersangkutan. 3. Pertautan Instrumentality, adalah persepsi diri individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua. Pertauatan dapat mempunyai nilai yang berkisar “nol” dan “minus satu. Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa teori harapan memfokuskan analisis pada tiga hubungan yaitu hubungan upaya dengan kinerja, hubungan kinerja dengan imbalan, hubungan imbalan dengan tujuan pribadi. Penilaian kerja yang baik akan berakibat pada imbalan yang lebih besar, seperti bonus, kenaikan gaji ataupun promosi. Universitas Sumatera Utara

b. Teori Keadilan Equity Theory