Perhitungan Korelasi Pengujian Hipotesis Uji Koefisien Determinasi

mengetahui pendapat responden tetntang kepuasan kerja dapat dilihat pada tabel 21 berikut : Tabel 21 : Kepuasan Kerja Nomor Pertanyaan Katagori Jawaban Frekuensi Persentase 10 a. Sangat diperlukan b. Diperlukan c. Kurang diperlukan d. Tidak diperlukan 25 21 - 1 53,2 44,7 - 2,1 Jumlah 47 100 Berdasarkan data pada tabel 21 dapat disimpulkan bahwa 25 responden 53,2 menyatakan kepuasan terhadap pekerjaan sangat diperlukan dalam peningkatan produktivitas kerja, 21 responden 44,7 menjawab kepuasan terhadap pekerjaan diperlukan dalam peningkatan produktivitas kerja, dan 1 responden 2,1 menyatakan kepuasan terhadap pekerjaan tidak perlukan dalam peningkatan proguktivitas kerja. Sesuai dengan kriteria interpretasi data pada tabel 21, yang menyatakan bahwa dengan adanya kepuasan terhadap pekerjaan diperlukan dalam peningkatan produktivitas kerja sebanyak 46 responden 97,9, sedangkan yang menyatakan kepuasan terhadap pekerjaan tidak diperlukan dalam peningkatan produktivitas kerja sebanyak 1 responden 2,1. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pad umumnya responden menyatakan kepuasan terhadap pekerjaan diperlikan dalam peningkatan produktivitas kerja.

4.2 Perhitungan Korelasi

Untuk menghitung koefisien korelasi antara pemberian insentif sebagai variabel X dan produktivitas kerja sebagi varibel Y, maka terlebih dahulu dilakukn pembobotan atas jawaban responden yang dapat dilihat pada lampiran III Berdasarkan nilai variabel X dan variabel Y lampiran IV, dapat diketahui nilai dari korelasi antara varibel X dan Y dengan menggunakan rumus Product Moment dari Person yaitu : Universitas Sumatera Utara { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy { } { } 2 2 1548 51760 47 1421 43437 47 1548 1421 46991 . 47 − − − = { } { } 2 2 1548 2432720 1421 2041539 2199708 2208577 − − − = 2396304 2432720 2019241 2041539 8869 − − = 812003968 8869 = 68 , 28495 8869 = = 0,311 Dari hasil perhitungan korelsi Product Moment di atas diperoleh nilai koefisien korelasi atau r hitung sebesar 0,311. Perhitungan hasil korelasi yang mendekati +1, ini artinya bahwa antara variabel pemberian insentif X dengan variabel peningkatan produktivitas kerja Y pada perpustakaan USU memiliki hubungan yang rendah dengan nilai korelasi 0,31. Berdasarkan perhitungan hasil korelasi dengan nilai 0,31, ini artinya bahwa setiap kenaikan skor atau nilai 0,31 pada varibel X akan diikuti dengan kenaikan skor atau nilai 0,31 pada variabel Y. Sebaliknya, jika variabel X mengalami penurunan nilai sebesar 0,31 maka akan diikuti juga dengan penurunan nilai 0,31 pada variabel Y.

4.3 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan analisis hasil korelasi maka selanjutnya penulis melakukan pengujian hipotesis yaitu dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada tingkat kepercayaan 95 atau α = 0,05 yaitu 0,288. Karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemberian insentif dengan peningkatan produktivitas kerja pustakawan di perpustakaan USU. Universitas Sumatera Utara

4.4 Uji Koefisien Determinasi

Setelah dilakukan uji hipotesis seperti uraian di atas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji determinasi yaitu dengan cara mengkuadratkan nilai r hitung 0,31 = 31. Hal ini menunjukkan bahwa varian dari variabel pemberian insentif dapat menjelaskan variabel peningkatan produktivitas kerja pustakawan sebesar 31 , sedangkan sisanya sebesar 69 adalah dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak terungkap dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemberian insentif dengan peningkatan produktivitas kerja pustakawan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara 2. Kekuatan hubungan antara insentif dengan produktivitas kerja termasuk rendah karena hubungannya hanya 31 3. Jenis insentif yang paling banyak diberikan oleh perpustakaan USU adalah Material Insentif. 4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemberian insentif dengan peningkatan produktifitas kerja pustakawan perpustakaan USU 5. Pemberian insentif memiliki kontribusi 31 terhadap produktivitas kerja pustakawan, selebihnya 69 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Bersasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Oleh karena pemberian insentif memiliki kekuatan hubungan yang rendah sekitar 31 maka pihak perpustakaam perlu mengadakan peningkatan insentif agar produktivitas kerja dapat meningkat 2. Oleh karena insentif memiliki kontribusi pengaruh 31 terhadap produktivitas pustakawan berarti masih ada 69 pengaruh dari variabel lain, maka perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui variabel lain agar produktivitas kerja pustakawan dapat menjadi lebih baik lagi. Universitas Sumatera Utara