Penentuan Waktu Kerja Pembuatan Kurva Kalibrasi Pemeriksaan Formaldehida yang Terlepas dari Sampel pada

3.6.6 Pembuatan Kurva Serapan

Dipipet 5 ml larutan kerja formaldehida 40 ppm dengan menggunakan pipet volum, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml konsentrasi 2 ppm, ditambahkan 10 ml Pereaksi Nash dalam lalu ditambahkan air suling hingga garis tanda dan dihomogenkan. Larutan kemudian dipindahkan ke dalam erlenmeyer, ditutup dengan plastik dan dipanaskan di dalam termostat yang diatur suhunya stabil pada 37 ºC selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning. Diukur serapan maksimum pada panjang gelombang 380-500 nm dengan menggunakan blanko. Blanko yang digunakan adalah air suling yang dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, ditambah 10 ml Pereaksi Nash dan dicukupkan dengan air suling hingga garis tanda Rifayanti, 2008.

3.6.7 Penentuan Waktu Kerja

Dipipet 5 ml larutan kerja formaldehida 40 ppm dengan menggunakan pipet volum, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml konsentrasi 2 ppm, ditambahkan 10 ml Pereaksi Nash, lalu ditambahkan air suling hingga garis tanda dan dihomogenkan. Larutan kemudian dipindahkan ke dalam erlenmeyer, ditutup dengan plastik dan dipanaskan di dalam termostat yang diatur suhunya stabil pada 37 ºC selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning. Diukur serapan pada panjang gelombang 412 nm selama 58 menit Rifayanti, 2008.

3.6.8 Pembuatan Kurva Kalibrasi

Dipipet larutan kerja formaldehida 40 ppm dengan menggunakan maat pipet ke dalam labu tentukur 100 ml berturut-turut: 3 ml; 4 ml; 5 ml; 6 ml; dan 7 ml 1,2; 1,6; 2; 2,4; dan 2,8 ppm. Ke dalam masing-masing labu tentukur tersebut ditambahkan 10 ml Pereaksi Nash, ditambahkan air suling secukupnya dan Universitas Sumatera Utara dikocok, lalu ditambahkan air suling hingga garis tanda dan dihomogenkan. Larutan kemudian dipindahkan ke dalam erlenmeyer, ditutup dengan plastik dan dipanaskan di dalam termostat yang diatur suhunya stabil pada 37 ºC selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 412 nm dan menggunakan larutan blanko Rifayanti, 2008. 3.6.9 Pemeriksaan Formaldehida Pada Sampel 3.6.9.1 Pemeriksaan Kualitatif Formaldehida pada Sampel Sampel dihaluskan, lalu diayak. Serbuk sampel kemudian ditimbang sebanyak 1 g. Pada erlenmeyer dimasukkan serbuk gelas dan dilarutkan dengan 100 ml air mendidih, diaduk, kemudian ditutup dengan gelas arloji dan dibiarkan selama 4 jam agar mencapai suhu kamar, lalu disaring. Sebanyak 1 ml filtrat dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 5 ml larutan asam kromatropat 0,05 bv. Larutan kemudian dipanaskan di dalam penangas air yang mendidih selama 15 menit dan diamati selama pemanasan. Warna ungu yang terbentuk menunjukkan adanya formaldehida Helrich, 1990.

3.6.9.2 Pemeriksaan Kuantitatif Formaldehida pada Sampel

Sampel dihaluskan, lalu diayak. Serbuk sampel kemudian ditimbang sebanyak 1 g. Pada wadah yang telah dikalibrasi150 ml, dimasukkan serbuk gelas dan dilarutkan dengan air mendidih, diaduk, kemudian ditutup dengan gelas arloji dan dibiarkan selama 4 jam agar mencapai suhu kamar. Lalu larutan disaring dan filtratnya ditampung di dalam labu tentukur 250 ml, dicukupkan volumenya dengan air suling hingga garis tanda dan dihomogenkan. Masing-masing larutan sampel kemudian diambil sesuai dengan volume yang diperoleh dari hasil orientasi dan dipindahkan ke dalam labu tentukur 100 ml, ditambahkan 10 ml Universitas Sumatera Utara pereaksi Nash, ditambahkan air suling sampai garis tanda dan dihomogenkan. Larutan kemudian dipindahkan ke dalam erlenmeyer, ditutup dengan plastik, lalu dipanaskan pada termostat yang diatur suhunya stabil pada 37 o BS Fp V x × × = C selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning. Lalu diukur serapannya pada panjang gelombang 412 nm Rifayanti,2008. Dari hasil orientasi diperoleh volume pengambilan larutan sampel yang berbeda untuk masing- masing merek. Untuk sampel dengan merek ADS B-9 diambil sebanyak 10 ml, merek G-Fancy 808 sebanyak 13 ml, dan merek Onyx sebanyak 15 ml. Untuk menghitung kadar formaldehida dalam sampel digunakan rumus : K Dimana: K = Kadar total formaldehida dalam sampel mcgg x = Kadar formaldehida sesudah pengenceran mcgml V = Volume sampel ml Fp = Faktor pengenceran BS = Berat sampel g

3.6.10 Pemeriksaan Formaldehida yang Terlepas dari Sampel pada

Penambahan Air dengan Suhu yang Berbeda-beda 3.6.10.1 Pemeriksaan Kualitatif Formaldehida yang Terlepas dari Sampel pada Penambahan Air dengan Suhu yang Berbeda-beda Air suling dipanaskan masing-masing sebanyak 200 ml hingga suhunya 100ºC, 80ºC, 60ºC, dan 40ºC, dimasukkan ke dalam sampel, ditutup dengan gelas arloji, dan dibiarkan hingga mencapai suhu kamar untuk air suhu 100ºC dibiarkan selama 5 jam, air suhu 80ºC dibiarkan selama 4 jam, air suhu 60ºC dibiarkan selama 3 jam dan air suhu 40ºC dibiarkan selama 2 jam. Kemudian diambil air sebanyak 1 ml dari masing-masing sampel, dimasukkan ke dalam Universitas Sumatera Utara tabung reaksi dan ditambahkan 5 ml larutan asam kromatropat 0,05 bv. Larutan kemudian dipanaskan di dalam penangas air yang mendidih selama 15 menit dan diamati selama pemanasan. Warna ungu yang terbentuk menunjukkan adanya formaldehida Helrich, 1990. Untuk air suhu kamar 28ºC, air suling sebanyak 200 ml langsung dimasukkan ke dalam sampel, ditutup dengan gelas arloji, dan dibiarkan selama 15 menit. Kemudian diambil air sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 5 ml larutan asam kromatropat 0,05 bv. Larutan kemudian dipanaskan di dalam penangas air yang mendidih selama 15 menit dan diamati selama pemanasan. Warna ungu yang terbentuk menunjukkan adanya formaldehida Helrich, 1990. 3.6.10.2 Pemeriksaan Kuantitatif Formaldehida yang Terlepas dari Sampel pada Penambahan Air dengan Suhu 100 Air suling dipanaskan hingga mendidih 100ºC, dimasukkan pada wadah yang telah dikalibrasi 200 ml, kemudian dimasukkan ke dalam sampel, ditutup dengan gelas arloji, dan dibiarkan selama 5 jam agar mencapai suhu kamar. Air dalam sampel kemudian dipindahkan ke dalam labu tentukur 250 ml, ditambah air suling hingga mencapai garis tanda dan dihomogenkan. Larutan sampel kemudian diambil sesuai dengan volume yang diperoleh dari hasil orientasi dan dipindahkan ke dalam labu tentukur 100 ml dengan menggunakan pipet volum, ditambahkan 10 ml Pereaksi Nash, kemudian ditambahkan air suling sampai garis tanda dan dihomogenkan. Larutan kemudian dipindahkan ke dalam erlenmeyer 100 ml, ditutup dengan plastik, lalu dipanaskan pada termostat yang diatur suhunya stabil pada 37 C o C selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning. Lalu diukur serapannya pada panjang gelombang 412 nm Rifayanti, 2008. Universitas Sumatera Utara Dari hasil orientasi diperoleh volume pengambilan larutan sampel yang berbeda untuk masing- masing merek. Untuk sampel merek ADS B-9 dipipet 5 ml, merek G-Fancy 808 dipipet 10 ml, sedangkan untuk merek Onyx dipipet 25 ml dan ditambahkan 2,5 ml larutan baku kerja formalin konsentrasi 1 ppm. Untuk menghitung jumlah formaldehida yang terlepas dari sampel digunakan rumus : K = Vair Fp V x × × Dimana: K = Jumlah formaldehida yang terlepas dari sampel mcgml x = Kadar formaldehida sesudah pengenceran mcgml V = Volume sampel ml Fp = Faktor pengenceran V air = Volume air yang dimasukkan ke dalam sampel ml 3.6.10.3 Pemeriksaan Kuantitatif Formaldehida yang Terlepas dari Sampel pada Penambahan Air dengan Suhu 80 Dari hasil orientasi diperoleh volume pengambilan larutan sampel yang berbeda untuk masing- masing merek. Untuk sampel merek ADS B-9 dipipet 10 ml, merek G-Fancy 808 dipipet 25 ml, sedangkan untuk merek Onyx tidak C Air suling dipanaskan hingga suhunya 80ºC, dimasukkan pada wadah yang telah dikalibrasi 200 ml, kemudian dimasukkan ke dalam sampel, ditutup dengan gelas arloji, dan dibiarkan selama 4 jam agar mencapai suhu kamar. Air dalam sampel kemudian dipindahkan ke dalam labu tentukur 250 ml, ditambah air suling hingga mencapai garis tanda dan dihomogenkan kemudian dilanjutkan seperti prosedur 3.6.10.2. Universitas Sumatera Utara dilakukan pemeriksaan kuantitatif karena menunjukkan hasil yang negatif pada pemeriksaan kualitatif. 3.6.10.4 Pemeriksaan Kuantitatif Formaldehida yang Terlepas dari Sampel pada Penambahan Air dengan Suhu 60 C Air suling dipanaskan hingga suhunya 60ºC, dimasukkan pada wadah yang telah dikalibrasi 200 ml, kemudian dimasukkan ke dalam sampel, ditutup dengan gelas arloji, dan dibiarkan selama 3 jam agar mencapai suhu kamar. Air dalam sampel kemudian dipindahkan ke dalam labu tentukur 250 ml, ditambah air suling hingga mencapai garis tanda dan dihomogenkan. Larutan sampel kemudian diambil sesuai dengan volume yang diperoleh dari hasil orientasi, dipindahkan ke dalam labu tentukur 100 ml dengan menggunakan pipet volum, ditambahkan 10 ml Pereaksi Nash, dan ditambahkan 2 ml larutan kerja formaldehida konsentrasi 0,8 ppm kemudian ditambahkan air suling sampai garis tanda dan dihomogenkan. Larutan kemudian dipindahkan ke dalam erlenmeyer 100 ml, ditutup dengan plastik lalu dipanaskan pada termostat yang diatur suhunya stabil pada 37 o C selama 30 menit hingga terbentuk warna kuning. Lalu diukur serapannya pada panjang gelombang 412 nm. Dari hasil orientasi diperoleh volume pengambilan larutan sampel yang berbeda untuk masing- masing merek. Untuk merek ADS B-9 dipipet 10 ml, merek G-Fancy 808 dipipet 25 ml, sedangkan untuk merek Onyx tidak dilakukan pemeriksaan kuantitatif karena menunjukkan hasil yang negatif pada pemeriksaan kualitatif. Universitas Sumatera Utara 3.6.10.5 Pemeriksaan Kuantitatif Formaldehida yang Terlepas dari Sampel pada Penambahan Air dengan Suhu 40