urbanisasi telah memungkinkan kontak antara nyamuk dengan manusia yang
bermukim didaerah tersebut.
2.2. Cara Penularan Malaria
Penyakit malaria dikenal ada berbagai cara penularan malaria: a.
Penularan secara alamiah natural infection penularan ini terjadi melalui gigitan nyamuk anopheles. Bila nyamuk anopheles mengigit orang yang sakit malaria,
maka parasit akan ikut terhisap bersama darah penderita. Dalam tubuh nyamuk, parasit tersebut berkembang biak. Sesudah 7-14 hari apabila nyamuk tersebut
mengigit orang sehat, maka parasit tersebut akan di tularkan ke orang tersebut. Didalam tubuh manusia parasit akan berkembang biak, menyerang sel-sel darah
merah. Dalam waktu kurang lebih 12 hari, orang tersebut akan sakit malaria. b.
Penularan yang tidak alamiah. a
Malaria bawaan congenital Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria,
penularan terjadi melalui tali pusat atau placenta. b
Secara mekanik Penularan terjadi melalui transfusi darah atau melalui jarum suntik yang tidak
steril. Pada umumnya sumber infeksi bagi malaria pada manusia adalah manusia
lain yang sakit malaria baik dengan gejala maupun tanpa gejala klinis. Masa inkubasi ini bervariasi antara 9-30 hari tergantung pada species parasit, paling pendek pada
Universitas Sumatera Utara
Plasmodium falciparum dan paling panjang pada Plasmodium malarie. Masa inkubasi ini tergantung pada intensitas infeksi, pengobatan yang pernah didapat sebelumnya
dan tingkat imunitas penderita.
2.3. Pos Malaria Desa
Pos Malaria Desa PMD adalah wadah pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian malaria yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat secara mandiri
dan berkelanjutan. Tujuan dibentuknya PMD adalah : -
Meningkatkan jangkauan penemuan kasus malaria melalui peran aktif masyarakat dan dirujuk kefasilitas kesehatan terdekat
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan malaria Posmaldes
diperlukan karena: •
Sekitar 45 dari desa endemis malaria merupakan daerah terpencil transportasi dan komunikasi sulit, akses pelayanan kesehatan rendah, sosial
ekonomi masyarakat rendah, cakupan penemuan kasus malaria oleh Puskesmas rendah, pengobatan tidak sempurna karena banyak obat malaria
dijual bebas •
Posmaldes merupakan embrio berbagai bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat UKBM lainnya.
Universitas Sumatera Utara
a. Pokok-Pokok Kegiatan :
1. Penemuan dini dan pengobatan penderita
2. Meningkatkan akses pelayanan yang berkualitas konfirmasi dengan
mikroskopRDT 3.
Pemberdayaan dan penggerakan masyarakat 4.
Meningkatkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi KIE 5.
Menggalang kemitraan 6.
Meningkatkan sistem surveilans 7.
Meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi 8.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. b.
Intensifikasi dan Integrasi Malaria 1.
Mass Blood Survey MBS dan Mass Fever Survey MFS 2.
Pengobatan malaria dan pembagian kelambu pada ibu hamil, bayi dan balita 3.
Pengobatan malaria dan pembagian kelambu pada bayi dengan imunisasi lengkap
4. Pembagian kelambu integrasi dengan pengobatan massal malaria
5. Pembentukan Pos Malaria Desa dengan kader malaria
Kini 52 tahun, Indonesia melakukan berbagai upaya untuk penanggulangan dan pemberantasan malaria. Di Indonesia penyakit malaria memiliki 3 jenis, yaitu
Plasmodium falcifarum malaria tropika, Plasmodium vivax malaria tertiana dan Plasmodium malarie malaria kuartana sedangkan Plasmodium ovale umumnya
ditemukan di Afrika. Masing-masing disebabkan oleh spesies parasit yang berbeda,
Universitas Sumatera Utara
gejala tiap-tiap jenis biasanya berupa meriang, panas dingin menggigil dan keringat dingin. Dalam beberapa kasus yang tidak disertai pengobatan, gejala-gejala ini
muncul kembali secara periodik. Jenis malaria paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap
dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi. Jenis Plasmodium falcifarum yang paling banyak ditemukan di Kabupaten
Deli Serdang. Demam rimba jungle fever, malaria aestivo-autumnal atau disebut juga
malaria tropika, disebabkan oleh Plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi
jalan darah ke otak, menyebabkan koma, hilang ingatan, mengigau, serta kematian. Malaria kuartana yang disebabkan oleh Plasmodium malarie, memiliki masa inkubasi
lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian
akan terulang kembali setiap 3 hari. Jenis keempat dan merupakan jenis malaria yang paling jarang ditemukan, disebabkan oleh Plasmodium ovale yang mirip dengan
malaria tertiana. Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh didalam sel hati, beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang dan
menghancurkan sel darah merah sejalan dengan perkembangan mereka, sehingga menyebabkan demam Kemenkes RI, 2011.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Kebijakan dalam Program Malaria 2.4.1. Komitmen International