Kepribadian Shen Jiashan Analisis Kepribadian Tokoh dalam Novel Xueke Karya Chiung Yao

51 窗口,罗老太十分震撼的看着这一幕。更加震撼的发现,自己的 眼眶居然湿了。雪珂, 1990:173 Di luar jendela, Nyonya Besar Luo menatap adegan ini dengan hati amat tersentuh. Dia kembali terhanyut, pelupuk matanya pun basah. GdTS, 1997:250 Kutipan ini menunjukkan bahwa Nyonya Besar Luo ikut menangis terharu akan keaadaan yang dilihatnya. Kutipan ini menununjukkan bahwa Nyonya Besar Luo walaupun sangat keras dan kejam, ia juga bisa terharu dan kasihan terhadap apa yang ia lihat. Dari kutipan-kutipan di atas yang menggambarkan kepribadian Nyonya Besar Luo ditemukan bahwa kepribadian yang dimiliki Nyonya Besar Luo adalah mudah marah, pendendam, semangat, dan daya juang besar.

4.1.7 Kepribadian Shen Jiashan

Berikut akan dipaparkan analisis kepribadian tokoh Shen Jiashan. Shen Jiashan adalah istri kedua Luo Zhigang yang berasal dari Chengde, dan hasil dari pernikahan ini ia melahirkan keturunan laki-laki yang bernama Luo Yulin. Ia sangat mencintai Zhigang sebagai suaminya, namun ia sadar pada posisinya sebagai istri kedua. Latar belakang Jiashan dapat dilihat dari kutipan berikut. 嘉珊嫁到罗家来已经六年了,六年中,她看得多,听得多,想得 多,只有说得少。对至刚,她有种深深沉沉的爱,这是她生命里 唯一的男人,是她儿子的父亲,是她终身不变的倚赖。她是旧式 社会中,保有一切传统美德的那种女子。她尊重老太太,尊重雪 Universitas Sumatera Utara 52 珂,尊重至刚……连家里的管家冯妈、老闵……她都有一份尊重。 如此尊重每一个人,她几乎是谦卑的,谦卑得往往不受注意。但 是,嘉珊并不愚昧,她内心,纤细如发,温柔如丝。六年来,她 已经看得太多,懂得太多。雪珂, 1990:122 Jiashan sudah menjadi anggota keluarga Luo enam tahun lamanya. Selama itu dia sudah banyak melihat, sudah banyak mendengar, sudah banyak berpikir, hanya saja dia sangat jarang bicara. Terhadap Zhigang dia memiliki perasaan cinta yang sangat dalam. Dialah satu-satunya pria dalam hidupnya, ayah putranya, tempatnya bersandar hingga akhir hayat, Jiashan termasuk jenis wanita kuno yang masih memegang adat istiadat dan budi pekerti tradisional. Dia sangat menghormati Nyonya Besar Luo, Xueke, Zhigang... Bahkan terhadap pengurus rumah tangga seperti Bibi Feng dan Lao Wen pun dia menaruh hormat. Walaupun dia bergitu menghormati setiap orang, sebaliknya dia malah diabaikan, begitu pula terabaikan hingga selalu tidak mendapat perhatian. Namun Jiashan sama sekali tak peduli, lubuk hatinya terjalin rapat bagai rambut, begitu lembut bagai sutra. Enam tahun lamanya dia sudah terlalu banyak melihat, terlalu banyak memahami. GdTS, 1997:171-172 Jiashan walaupun mengetahui bahwa ia adalah seorang istri kedua dari keluarga Luo, namun ia diperlakukan bagai Nyonya Muda Luo, dianggap sebagai istri pertama Zhigang, dan mertuanya sangat menyayanginya. Namun begitu Jiashan tetap menghormati Xueke dan memperlakukan Xueke dengan baik. Dari kutipan ini juga dapat dilihat bahwa tokoh ini memiliki sikap sabar. Enam tahun lamanya ia menjadi istri Zhigang dan perlakuan Zhigang terhadapnya tidak sesuai dengan harapan, Zhigang mengabaikannya. Dengan sabar dan setia, Jiashan tetap memerankan posisinya sebagai istri yang baik dan penurut, tidak seperti Xueke yang memberontak dan ingin lepas dari Zhigang. Berikut adalah potongan dari percakapan antara tokoh Luo Zhigang dan tokoh Shen Jiashan mengenai Xueke yang terdapat pada halaman 123 Universitas Sumatera Utara 53 至刚怒瞪了嘉珊一眼,一伸手,想把小几上的碗碗盘盘扫到地上 去,嘉珊机警的拦住,双手接住了他挥舞的那只手,沉声说: “ 迁怒到那些盘子杯子上去,是没什么道理的!” ... 嘉珊凝视至刚,再也忍不住,她仆过去,半跪在他面前,紧握 他的双手,她恳切而真挚的说:雪珂, 1990:123 Zhigang menatap Jiashan dengan marah, mengulurkan tangan ingin menjatuhkan semua mangkuk dan piring yang terletak di meja kecil. Namun dengan sigap Jiashan menghalangi, sepasang tangannya menangkap tangan Zhigang yang sedang mengayun itu, lalu katanya serius, “Tak ada gunanya melampiaskan kemarahan pada mangkuk dan cangkir ini” ...Jiashan menatap suaminya lekat-lekat, tak tahan lagi ia segera memburu ke depan. Dengan separo berlutut di hadapannya, sambil menggenggam erat tangannya, ia berkata dengan tulus dan penuh perasaan, GdTS, 1997:173 Kutipan ini kembali menggambarkan bagaimana tenangnya Jiashan dalam menjelaskan pribadi Zhigang yang sesungguhnya. Sebelum memberitahu Zhigang panjang lebar mengenai sesungguhnya hati Zhigang terhadap Xueke, ia dengan sabar dan tenang mengajak Zhigang untuk mendengarkan pendapat dari sudut pandangnya. Menghadapi Zhigang yang pemarah, Jiashan dengan lembut menjelaskan kepada Zhigang. Sikap-sikap Shen Jiashan yang tenang, sabar dan setia dapat digolongkan kedalam ciri orang phlegmatis. Universitas Sumatera Utara 54

4.2 Dampak Kepribadian Tokoh Utama Novel Xueke Karya Chiung Yao