D. Teknik Penyuluhan Perpajakan
Teknik Penyuluhan menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor:PER- 03PJ2013 Tentang Pedoman Penyuluhan Perpajakan Pasal 3, adalah keahlian untuk
membuat atau melakukan sesuatu untuk melaksanakan penyuluhan yang efektif, diantaranya teknik komunikasi massa, pembuatan Materi Penyuluhan, dan presentasi
yang baik.
Pengertian tentang teknik penyuluhan harus dikuasai oleh setiap petugas penyuluhan dakam setiap kegiatannya, agar penyampain materi penyuluhan dapat
efektif dalam menjangkau sasaran khalayak.
Didalam proses komunikasi, bahwa unsur “arus balik” merupakan aspek yang sangat penting untuk mengukur sejauh mana pesan komunikasi mendapatkan reaksi
atau respon dari khalayak sasaran. Bila pesan komunikasi kita memperoleh tanggapan dari khalayak, maka dapat dikatakan bahwa apa yang kita sampaikan itu
telah mencapai sasaran karena pesan yang diterimanya dapat dimengerti dan dipahami. Mengerti diartikan sebagai “dapat menangkap secara reseptif apa yang
diterima”, sedangkan yang dimaksud dengan Memahami adalah “dapat menangkap secara reflektif”, artinya seseorang dapat menerima pesan dapat mengerti pesan yang
diterimanya dan mengetahui hubungannya dengan hal-hal lain.
Oleh karena itu, agar pesan dapat dipahami dan dimengerti komunikan, maka diperlukan keterampilan dan atau keahlian tertentu didalam mengelola
komunikasi.Dengan kata lain seseorang komunikator harus menguasai teknik-teknik komunikasi dalam kegiatan penyuluhan.
Adapun teknik-teknik yang digunakan dalam penyuluhan yang selanjutnya dapat disebut sebagai teknik penyuluhan adalah sebagai berikut:
1 Teknik Komunikasi Informatif
Teknik Komunikasi Informatif merupakan proses penyampaian pesan yang sifatnnya “memberi tahu” atau memberikan penjelasan kepada orang lain.
Komunikasi ini dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui papan pengumuman, pertemuan-pertemuan kelompok dan juga media massa. Karena
sifatnya yang informatif, maka arus penyuluhan yang terjadi adalah searahone way communication.Oleh karena itu penggunaan teknik komunikasi informatif dalam
kegiatan penyuluhan biasanya harus bertujuan ingin menyampaikan sesuatu seperti keterangan-keterangan tertentu yang dianggap penting diketahui oleh khalayak atau
masyarakat luas. Misalnya dalam hal ini seorang petugas penyulahan memberikan keterangan tentang tata cara pembayaran PBB kepada wajib pajak dan sebagainya.
Dalam komunikasi ini, pihak komunikan dapat merasa “puas” karena bertambahnya
pengetahuan.
2 Teknik Komunikasi Persuasi
Istilah “persuasi” atau dalam bahasa inggris “persuation” berasal dari kata latinpersuasio, yang secara harfiah berarti hal membujuk, hal mengajak atau
meyakinkan. Teknik komunikasi persuasi merupakan teknik yang bukan hanya sekedar memberi tahu, tetapi mengandung tujuan agar orang yang dihadapinya itu
melakukan sesuatu kegiatan atau tindakan.Komunikasi persuasi mengandung unsur- unsur: upaya mempengaruhi, mengubah sikap, melalui pesan lisan dan tertulis dan
dilakukan secara sadar. Dengan demikian, maka persuasi merupakan suatu tindakan psikologis yang dilakukan secara sadar melalui media untuk tujuan perubahan sikap.
Pada umumnya komunikasi persuasif bertujuan mengubah perilaku, kepercayaan dan sikap seseorang dengan memanfaatkan data dan fakta psikologis
maupun sosiologi dari komunikan yang hendak dipengaruhinya, sehingga bersedia melakukan tindakan tertentu sesuai dengan keinginan komunikator.
Komunikasi persuasif ini dilakukan dengan secara langsung atau tatap muka, karena komunikator mengharapkan tanggapanrespon khusus dari komunikan.
Contohnya adalah penyuluhan dengan cara menumbuhkan rasa takut terhadap sanksi perpajakan apabila tidak membayar pajak proses psikologis dan memaparkan peran
penting pajak terhadap negara dan pembangunan masyarakat.
E. Penyuluh Perpajakan