meyakinkan. Teknik komunikasi persuasi merupakan teknik yang bukan hanya sekedar memberi tahu, tetapi mengandung tujuan agar orang yang dihadapinya itu
melakukan sesuatu kegiatan atau tindakan.Komunikasi persuasi mengandung unsur- unsur: upaya mempengaruhi, mengubah sikap, melalui pesan lisan dan tertulis dan
dilakukan secara sadar. Dengan demikian, maka persuasi merupakan suatu tindakan psikologis yang dilakukan secara sadar melalui media untuk tujuan perubahan sikap.
Pada umumnya komunikasi persuasif bertujuan mengubah perilaku, kepercayaan dan sikap seseorang dengan memanfaatkan data dan fakta psikologis
maupun sosiologi dari komunikan yang hendak dipengaruhinya, sehingga bersedia melakukan tindakan tertentu sesuai dengan keinginan komunikator.
Komunikasi persuasif ini dilakukan dengan secara langsung atau tatap muka, karena komunikator mengharapkan tanggapanrespon khusus dari komunikan.
Contohnya adalah penyuluhan dengan cara menumbuhkan rasa takut terhadap sanksi perpajakan apabila tidak membayar pajak proses psikologis dan memaparkan peran
penting pajak terhadap negara dan pembangunan masyarakat.
E. Penyuluh Perpajakan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor:PER-03PJ2013 Tentang Pedoman Penyuluhan Perpajakan Pasal 3 menyatakan Penyuluh adalah pegawai Direktorat
Jenderal Pajak atau bukan pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang ditugaskan secara resmi oleh unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak untuk menyampaikan
Materi Penyuluhan kepada pesertapenerima penyuluhan.
Terlaksananya tujuan penyuluhan yang efektif sangat berpengaruh dari bagaimana penyuluh memberikan pelaksanaan penyuluhan. Peranan penting
penyuluh dalam pelaksanaan penyuluhan dan sosialisasi perpajakan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penyuluh berperan penting dalam memberikan jalan kepada para wajib
pajak untuk mendapatkan informasi tentang suatu materi yang di suluhkan. 2.
Penyuluh berfungsi sebagai penyampai, pengusaha, atau penyesuai program nasional agar dapat diikuti dan dilaksanakan oleh para wajib pajak.
3. Penyuluh memberikan pendidikan dan bimbingan yang berkelanjutan
kepada para wajib pajak berarti penyuluh tidak akan berhenti karena yang diinginkan adalah tujuan dapat terwujud dengan baik, maju, serta tangguh
sesuai dengan perkembangan zaman. 4.
Penyuluh harus bekerjasama dengan masyarakat, dan bukannya berkerja untuk masyarakat. Kehadiran penyuluh bukan sebagai penentu atau
pemaksa, tetapi ia harus mampu menciptakan suasana dialogis dengan masyarakat dan mampu menumbuhkan, menggerakkan, serta memelihara
partisipasi masyarakat.
F. Materi Penyuluhan
Dalam pelaksanaan penyuluhan dan sosialisasi perpajakan kepada wajib pajak, penyuluh memerlukan materi penyuluhan yang tepat. Materi penyuluhan harus tepat
dan sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh wajib pajak. Menurut Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor:PER-03PJ2013 Tentang Pedoman Penyuluhan Perpajakan Pasal 3 Materi Penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang disampaikan
oleh Penyuluh kepada pesertapenerima penyuluhan. Dalam pelaksanaan penyuluhan perpajakan, materi penyuluhan perlu diklasifikasi sesuai dengan tingkat pendidikan,
usia peserta penyuluhan dan profesi wajib pajak yang disuluh. Contohnya jika memberikan penyuluhan kepada mahasiswa USU tentu materi yang diberikan
berbeda dengan materi penyuluhan yang diberikan kepada karyawan di suatu perusahaan. Jika materi penyuluhan yang diberikan tepat maka penyuluhan pun akan
tepat sasaran pula.
G. Sarana Pendukung Penyuluhan