Kajian Empiris TINJAUAN PUSTAKA 2.1

13 kegairahan kerja itu dikarenakan ketidakpuasan karyawan. Sumber ketidakpuasan bisa bersifat material atau non material yang bersifat material, misalnya rendahnya upah yang diterima, fasilitas yang minim, dan sebagainya. Sedangkan yang bersifat non material, misalnya penghargaan sebagai manusia, kebutuhan untuk berpartisipasi dan sebagainya. 2.1.7 Cara Meningkatkan Semangat Kerja Menurut Nitisemito 1999:168.181, mengungkapkan setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan semangat dan kegairahan kerja semaksimal mungkin, dalam batas-batas kemampuan perusahaan tersebut. Cara atau kombinasi yang paling tepat tergantung pada situasi dan kondisi perusahaan tersebut serta tujuan yang ingin dicapai. Cara-cara tersebut di antaranya: a. Memberikan gaji yang cukup b. Memperhatikan kebutuhan rohani c. Sesekali perlu menciptakan suasana santai d. Memperhatikan harga diri karyawan e. Menempatkan karyawan pada posisi yang tepat f. Memberikan kesempatan pada karyawan untuk maju g. Memperhatikan rasa aman menghadapi masa depan h. Sesekali mengajak karyawan untuk berunding i. Pemberian fasilitas yang menyenangkan

2.2 Kajian Empiris

Penelitian terdahulu diteliti oleh Lyan Dewi Kartika 2005 dengan judul : Hubungan gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan pada PTPN XI PG Wringin Anom Situbondo. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan penelitian survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul sumber data utama. Indikator yang digunakan untuk mengukur variebel gaya kepemimpinan adalah gaya kepemimpinan berorientasi tugas X 1 dan gaya kepemimpinan berorientasi hubungan X 2 , sedangkan indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kepuasan kerja adalah system reward, pekerjaan itu sendiri, keadaan kerja yang mendukung, rekan sekerja yang mendukung. 14 Perhitungan dan analisis menggunakan statistik non parametrik, menggunakan analisis korelasi Rank Spearman antara variabel gaya kepemimpinan X dan variabel kepuasan kerja Y diperoleh hasil regresi sebesar 0,6900 karena N lebih besar 30 maka pengujian signifikansinya menggunakan uji t dari perhitungan uji t diperoleh hasil test sebesar 2,144. Sedangkan harga kritis untuk N = 45 dimana df = N – 2 – 1 45-2-1 dengan taraf signifikansinya 5 taraf kepercayaan 95 adalah 2,021. Adapun persamaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang adalah : a. Taraf signifikansinya adalah 5 b. Variabel x yang digunakan yaitu : 1 X 1 gaya kepemimpinan berorientasi tugas 2 X 2 gaya kepemimpinan berorientasi hubungan c. Sama-sama melakukan penelitian survei Sedangkan perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang adalah : a. Meneliti tentang pengaruh gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan, pada penelitian sekarang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan b. Peneliti sebelumnya menggunakan analisis korelasi Rank Spearman, pada penelitian ini menggunakan analisis Regresi Linier Berganda c. Jumlah sampel sebanyak 45 orang, pada penelitian ini sampel sebanyak 60 orang Penelitian kedua yang juga relevan adalah penelitian yang dilakukan Nurul Musukh 2006 yang berjudul : analisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan pada UD Tegal Jaya Jember. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian Musukh dengan menggunakan teknik analisis Regresi Linier Berganda, Uji F, Uji t, analisis Koefisien determinasi berganda dan parsial. Teknik tersebut biasanya digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dua variabel yang berbeda dan mengetahui indikator variabel bebas yang paling berpengaruh. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada UD Tegal Jaya Jember, bahwa gaya kepemimpinan berorientasi pada tugas dan gaya kepemimpinan berorientasi pada hubungan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang 15 signifikan terhadap prestasi kerja karyawan UD Tegal jaya Jember, Kontribusi pengaruh kedua gaya kepemimpinan tersebut prestasi kerja karyawan UD Tegal Jaya Jember sebesar 0,634 atau 63,4 . Sedangkan sisanya sebesar 0,366 atau 36,6 disebabkan faktor lain yang berada diluar penelitian ini. Sedangkan hasil perhitungan koefisien determinasi parsial untuk gaya kepemimpinan berorientasi tugas sebesar 57,6 sedangkan untuk gaya kepemimpinan berorientasi hubungan sebesar 55,6. Hanya ada selisih sedikit dari kedua gaya kepemimpinan tersebut, yang menunjukkan gaya kepemimpinan berorientasi tugas lebih dominan daripada gaya kepemimpinan berorientasi hubungan. Adapun persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian baru adalah : a. Menggunakan teknik analisis yang sama yaitu Regresi Linier Berganda b. Variabel bebas yang digunakan sama yaitu 1 X 1 gaya kepemimpinan berorientasi tugas 2 X 2 gaya kepemimpinan berorientasi hubungan c. Sama–sama menganalisis pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y Sedangkan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian baru adalah a. Variabel terikatnya adalah prestasi kerja karyawan pada penelitian baru semangat kerja karyawan b. Penelitian terdahulu tidak menggunakan uji asumsi klasik sedang penelitian baru menggunakan uji asumsi klasik. c. Objek penelitian pada UD Tegal Jaya Kabupaten Jember, penelitian baru pada PT PP Jember Indonesia Perkebunan Widodaren

2.3 Kerangka Konseptual