Penyetoran Hasil Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata

setelah dipungut pajak adalah sebesar Rp 31.792.845,- sedangkan PPh Pasal 22 yang harus dipungut dan disetor ke kas negara oleh PT. Telkom Kandatel Jember sebesar Rp 484.155,-

2. Penyetoran

PT. Telkom Kandatel Jember selaku wajib pajak BUMN, serta sebagai pemungut dan wajib bayar, harus menyetorkan PPh Pasal 22 yang terutang ke kas negara. Penyetoran PPh Pasal 22 yang terutang dilakukan paling lambat tanggal 10 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir. Dalam hal tanggal jatuh tempo bertepatan dengan hari libur, maka pembayaran atau penyetoran dilakukan pada hari kerja berikutnya. Penyetoran PPh Pasal 22 dilakukan atas nama rekanan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak SSP. SSP adalah surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui kantor pos, bank persepsi, atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. PT. Telkom Kandatel Jember melakukan penyetoran PPh Pasal 22 atas pengadaan barang yang dipungut tanggal 17 April 2003 yaitu pada tanggal 7 Mei 2003 atas nama PT. Jembo Cable Company dengan menggunakan formulir SSP rangkap 5 lima yang berlaku sebagai bukti pemungutan PPh Pasal 22. SSP ini diperuntukkan bagi : 1 Lembar ke-1 = untuk arsip wajib pajak 2 Lembar ke-2 = untuk Kantor Pelayanan Pajak melalui Kantor Perbendaharaan Kas Negara KPKN. 3 Lembar ke-3 = untuk dilaporkan oleh wajib pajak ke KPP. 4 Lembar ke-4 = untuk bank persepsi atau kantor pos dan giro. 5 Lembar ke-5 = untuk arsip wajib pungut. Cara penyetorannya yaitu dengan mentransfer uang ke Kantor Pos cabang Jember via Bank BNI dengan SSP langsung ke Kantor Kas Negara. Apabila pembayaran atau penyetoran dilakukan setelah tanggal jatuh tempo, maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 sebulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran dan bagian dari bulan, dihitung penuh 1 satu bulan Pasal 9 ayat 2a Undang-undang No. 16 Tahun 2000 tentang KUP yang merupakan perubahan dari undang-undang No. 6 Tahun 1983.

3. Pelaporan