Kebiasaan sarapan Konsumsi Fast Food Kebiasaan Jajan Konsumsi sayur dan buah-buahan

14 3. Pengaruh Psikologis Pada dasarnya rsepon seseorang dalam memilih makanan dipengaruhi dalam pemberian makan ketika dia masih anak-anak. Apakah dia memperoleh pengalaman yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Ini menyebabkan ada orang yang suka atau tidak suka kepada suatu makanan. Hal tersebut bisa berdampak nilai negatif atau positif terhadap suatu makanan.

2.2.5 Kebiasaan Makan Pada Anak

Kebiasaan makan yang berbeda pada orang yang mengalami obesitas sering didapat pada orang yang bekerja di dapur dan senang masak. Selain itu kebiasaan makan malam dan sukar makan diwaktu pagi. Terkadang ada anggapan orang gemuk adalah orang yang suka makan. Tetapi orang kurus juga banyak makan dan tetap kurus Misnadiarty, 2007.

1. Kebiasaan sarapan

Menurut hayati 2009 kebiasaan mengkonsumsi sarapan pada anak dapat meningkatkan tingkah laku dan prestasi belajar anak yang lebih baik darpida tidak mengkonsumsi sarapan di pagi hari. Sarapan bersifat mempengaruhi pengaruh terhadap ritme, pola dan siklus waktu makan. Orang yang tidak makan pada pagi hari pada umumnya kan cenderung merasa lapar pada malam hari dan dapat melakukan penimbunan lemak disebakan pada malam hari tidka ada aktivitas yang berarti. Sarapan biasanya dpat mengenyangkan sehingga dapat mengurangi rasa lapar pada siang dan malam hari Albiner, 2003 .

2. Konsumsi Fast Food

Peningkatan obesitas juga banyak dipengaruhi oleh keniasaan seseorang dalam mengkonsumsi makanan yang cepat saji karena makanan cepat saji banyak Universitas Sumatera Utara 15 mengandung energi dari lemak, karbohidrat dan gula yang mempengaruhi kualitas diet. Meningkatnya konsumsi fastfood diyakini dengan suatu masalah karena obesitas biasanya meningkat pada keluarga yang banyak mencari makanan cepat saji. Anak-anak yang mengkonsumsi makanan cepat saji lebih dari tiga kali seminggu cenderung menjadi tidak menyukai makanan yang lebih sehat mislanya buah, sayur, susu. Hal ini sangat tinggi dalam mempengaruhi kejadian obesitas pada anak karena makanan cepat saji banyak mengandung lemak dan kolestrol Hayati, 2009 .

3. Kebiasaan Jajan

Pada umumnya anak-anak sangat menyukai jajanan berupa kue-kue yang sebagian besar terbuat dari tepung dna gula. Sesudah nak tersebut jajan maka selera maka tidak akan mengkonsumsi makannya. Jika seorang anak dibiasakan untuk jajan maka anak akan menangis jika kebiasaannya jajan tidak dipenuhi. Jajan boleh saja tapi orangtua hendaknya memperhatikan jajanan anaknya Hayati, 2009 .

4. Konsumsi sayur dan buah-buahan

Pada hakikatnya buah dan sayuran dapat mencegah terjadinya obesitas pada tubuh karena setelah kita mengkonsumsi buah dan sayuran kita akan merasa kenyang. Selain itu buah dan sayur tidak menimbulkan kelebihan lemak, kolestrol dan sebagainya. Sayur dan buah juga banyak mengandung serat kasar yang dapat membantu melancarkan pencernaan yang dapat mencegah konstipasi. Pada umumnya anak banyak yang tidak suka sayuran dan buah sehingga ini dpaat menyebabkan kejadian obesitas akan semakin tinggi. Untuk itu orangtua perlu mengajarkan kepada anak untuk mengkonsumsi buah dan sayuran Hayati, 2009.

2.2.6 Pola Makan