53 mencatat kerugian sebesar Rp 105 miliar dan ekuitas mencapai titik terendah
hingga Rp 39,3 miliar atau kurang dari sepertiga modal awal. Kondisi tersebut telah mengantarkan Bank Muamalat memasuki era baru dengan keikutsertaan
Islamic Development Bank IDB, yang berkedudukan di Jeddah Saudi Arabia, sebagai salah satu pemegang saham luar negeri yang resmi diputuskan melalui
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS pada 21 Juni 1999. Bank Muamalat berupaya dan memiliki dedikasi karyawan dengan dukungan kepemimpinan yang
kuat, strategi usaha yang tepat, serta kepatuhan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni yang menjadi faktor utama dalam menjalankan perusahaan.
Adapun visi dan misi dari Bank Muamalat adalah : Visi: menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dan
dikagumi di pasar rasional. Misi: syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan
manajemen, dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.
4.1.3 Bank Syariah BNI
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk membentuk Unit Usaha Syariah UUS dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998 pada
tanggal tanggal 29 April 2000, untuk merespon kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih tahan terhadap krisis ekonomi. Unit Usaha Syariah
Bank BNI berawal dengan dibukanya lima kantor cabang yakni di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Pada tahun 2009, Pembentukan
Universitas Sumatera Utara
54 Tim Implementasi Bank Umum Syariah yang akan Mentransformasikan UUS
BNI menjadi PT Bank BNI Syariah sebagai implementasi dari UU Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah didukung dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 1110PBI2009 tanggal 19 Maret 2009 tentang Pemisahan Unit Usaha Syariah dari Bank Konvensional.
Pada tahun 2010, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1241KEP.GBI2010, PT Bank BNI Syariah resmi beroperasi sebagai Bank
Umum Syariah pada tanggal 19 Juni 2010 dengan 27 kantor cabang dan 31 kantor cabang pembantu.
Adapun visi dan misi dari Bank Syariah BNI adalah: Visi: menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan
kinerja. Misi:
1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan
2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan 3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor
4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai dan sebagai perwujudan ibadah
5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah
Universitas Sumatera Utara
55
4.1.4 Bank Syariah Mega Indonesia
Bank Syariah Mega Indonesia berawal dari PT Bank Umum Tugu Bank Tugu. Bank Umum Tugu didirikan pada 14 Juli 1990, kemudian diakuisisi oleh
CT Corpora. Bank Umum Tugu konvensional pada langkah selanjutnya dikonversi menjadi bank umum syariah menjadi PT Bank Syariah Mega Indonesia
BSMI pada 27 Juli 2004. Pengonversian tersebut dicatat dalam sejarah perbankan Indonesia sebagai upaya pertama pengonversian bank umum
konvensional menjadi bank umum syariah. Pada 25 Agustus 2004, BSMI resmi beroperasi. Sejak 2 November 2010 sampai dengan sekarang, bank ini berganti
nama menjadi PT Bank Mega Syariah. CT Corpora sebagai pemegang saham mayoritas memiliki komitmen dan tanggung jawab penuh untuk menjadikan Bank
Mega Syariah sebagai bank umum syariah terbaik di industri perbankan syariah nasional. Bank Mega Syariah memiliki komitmen dengan terus memperkuat
modal bank. Pemegang saham bersama seluruh jajaran manajemen Bank Mega Syariah mengkombinasikan prinsip bekerja keras, memegang teguh prinsip
kehati-hatian, serta menjunjung tinggi asas keterbukaan dan profesionalisme dalam melakukan kegiatan usaha. Beragam produk juga terus dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta didukung infrastrukur layanan perbankan dengan dukungan 393 jaringan di seluruh Indonesia. Strategi tersebut
ditempuh karena ingin berperan lebih besar dalam peningkatan perekonomian umat yang mayoritas memang berbisnis di sektor usaha mikro dan kecil.
Sejak 16 Oktober 2008, Bank Mega Syariah telah menjadi bank devisa. Dengan status tersebut, bank ini dapat melakukan transaksi devisa dan terlibat dalam
Universitas Sumatera Utara
56 perdagangan internasional. Artinya, status itu juga telah memperluas jangkauan
bisnis bank ini, sehingga tidak hanya menjangkau ranah domestik, tetapi juga ranah internasional. Strategi peluasan pasar dan status bank devisa itu akhirnya
semakin memantapkan posisi Bank Mega Syariah sebagai salah satu bank umum syariah terbaik di Indonesia. Selain itu, pada 8 April 2009, Bank Mega Syariah
memperoleh izin dari Departemen Agama Republik Indonesia Depag RI sebagai bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji BPS BPIH. Dengan
demikian, bank ini menjadi bank umum kedelapan sebagai BPS BPIH yang tersambung secara online dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Siskohat
Depag RI. Izin itu tentu menjadi landasan baru bagi Bank Mega Syariah untuk semakin melengkapi kebutuhan perbankan syariah umat Indonesia
Adapun visi dan Misi Bank Syariah Mega adalah: Visi: menjadi bank syariah kebanggaan bangsa
Misi: memberikan layanan jasa keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi
stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.
4.1.5 Bank BRI Syariah