Permodalan capital Kualitas aset asset quality

24 komponen lain. setelah itu dapat disimpulkan posisi keuangan perusahaan untuk periode tertentu yang pada akhirnya dapat menilai kinerja manajemen dalam periode tersebut. Perbandingan tersebut dikenal dengan rasio keuangan. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari kinerja yang dihasilkan ini juga dapat dijadikan evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau diperhatikan sesuai dengan target perusahaan.

2.1.6.1 Kinerja Keuangan Bank Syariah

Bank Indonesia melakukan sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum syariah melalui beberapa aspek rasio keuangan yang digunakan. Menurut Pandia 2012 : 222 salah satu alasan pentingnya penilaian kesehatan bank adalah untuk menilai apakah kinerja bank tersebut telah dilakukan berdasarkan asas-asas perbankan yang sehat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Beberapa aspek rasio keuangan yang digunakan yaitu permodalan capital, kualitas aset asset quality, manajemen management, rentabilitas earning, likuiditas liquidity.

a. Permodalan capital

Penilaian terhadap faktor permodalan meliputi penilaian terhadap komponen- komponen sebagai berikut: 1. kecukupan, proyeksi trend ke depan permodalan dan kemampuan permodalan dalam mengcover risiko Universitas Sumatera Utara 25 2. kemampuan memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan, rencana permodalan untuk mendukun pertumbuhan usaha, akses kepada sumber permodalan dan kinerja keuangan pemegang saham. Penilaian kuantitatif aspek permodalan dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap rasio yaitu kecukupan pemenuhan modal Capital Adequacy Ratio CAR. CAR adalah rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. Dalam peraturan Bank Indonesia Nomor 713PBI2005 telah ditetapkan bahwa setiap bank syariah wajib menyediakan modal minimum sebesar 8 dari aktiva tertimbang menurut risiko. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin baik kemampuan bank dalam memenuhi penyediaan modal minimum.

b. Kualitas aset asset quality

Penilaian terhadap faktor kualitas aset meliputi penilaian terhadap komponen- komponen sebagai berikut: 1. kualitas aktiva produktif, perkembangan kualitas aktiva produktif bermasalah, konsentrasi eksposur risiko, dan eksposur risiko nasabah inti. 2. kecukupan kebijakan dan prosedur, sistem kaji ulang review internal, sistem dokumentasi dan kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. Penilaian kuantitatif aspek kualitas aset dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap rasio yaitu rasio pembiayaan tidak lancar. Rasio NPF digunakan untuk mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. Meningkatnya kredit macet menurunkan aset bank, dan dapat menyebabkan bank menjadi kurang sehat insolvent kewajiban lebih Universitas Sumatera Utara 26 besar daripada aset Silvanita, 2009 : 33. Tingkat rasio NPF yang tinggi menunjukkan bahwa adanya tingkat bahaya moral dari pembiayaan yang tidak dapat kembali tepat jumlah dan waktu. Bank dengan tingkat NPF rendah mampu menangani pembiayaan dengan baik, sehingga adanya kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah dan mendorong untuk melakukan pembiayaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam mengelola risiko pembiayaan semakin rendah.

c. Rentabilitas earning